Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Erni Rahmawati
Ilustrasi Menabung. (freepik)

Anak adalah tanggung jawab orang tua. Salah satu tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh orang tua adalah memberikan mereka pendidikan yang baik dan juga layak. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan dana pendidikan anak supaya maksimal tetapi tetap dalam kemampuan finansial.

Sebagian orang tua mungkin sedang cemas menyiapkan biaya masuk sekolah atau biaya kuliah anak. Menurut sebuah riset pada tahun 2016 yang lalu, ternyata proyeksi biaya membesarkan anak dari lahir hingga mereka berusia 21 tahun atau usia lulus kuliah dan siap kerja ternyata bisa mencapai 3 milyar rupiah.

BACA JUGA: 7 Pendidikan Seksual yang Wajib Diberikan Orang Tua pada Anak Sejak Dini

Hal ini belum termasuk jika anak mengalami drama merasa salah jurusan atau tidak mau kerja karena tidak sesuai dengan passion yang dimiliki sehingga masih bergantung kepada orang tua.

Kita sebagai orang tua harus mempunyai gambaran untuk bersiap-siap dan berencana dengan sebaik-baiknya untuk membuat dana pendidikan anak.  Dana pendidikan anak seharusnya argonya sudah jalan sejak anak masih dalam kandungan. Untuk menghadapi argo yang terus berjalan tersebut kita bisa menabung dan berinvestasi.

Lalu bagaimana cara mengumpulkan dana pendidikan anak?

1. Tentukan pilihan sekolah

Orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak, tapi perlu diingat untuk menyesuaikannya dengan kemampuan finansial kita.  Lakukan riset terlebih dahulu berapa nomianal untuk uang pangkal, uang ekskul, uang kegiatan non formal maupun biaya pergaulan sosialnya.

2. Hitung kebutuhan dana pendidikan dengan bantuan kalkulator dana pendidikan 

Orang tua bisa menghitung berapa total biaya yang perlu disiapkan sesuai dengan tahun masuk sekolah anak-anak kelak. Jangan lupa tingkat inflasi bisa bervariasi antara 5% per tahun bahkan ada juga sekolah yang naik hingga 20% per tahunnya.

BACA JUGA: 5 Pelajaran Hidup yang Kamu Dapatkan Setelah Lulus Sekolah

3. Mulai menabung dan berinvestasi dengan aset yang tepat

Kita bisa menggunakan reksadana yang jenisnya disesuaikan dengan jangka waktu investasi.  Selain itu kita juga bisa menggunakan emas atau SBN retail yang sesuai dengan profil resiko orang tua dan juga kemampuan berinvestasi. 

Untuk jangka waktu 2 tahun, kita bisa menggunakan tabungan pendidikan jika memang masih awam terhadap investasi. Jika sudah lebih paham bisa menggunakan reksadana pasar uang.

Namun, jika dana pendidikannya dibutuhkan untuk 2-8 tahun lagi maka pilihannya pun dapat berganti. Contohnya seperti menggunakan SBN retail, emas, dan reksadana. Reksadana ini dapat kita sesuaikan dengan jangka waktunya.

Selain itu, kita juga bisa menyiapkan dana beasiswa kuliah anak yang dikumpulkan dari uang THR, angpao, atau uang mentah yang didapatkan anak-anak kita. Uang tersebut harus benar-benar dikumpulkan dan disimpan. Tujuannya supaya saat kuliah, anak mendapat dana tambahan untuk mempermudah kuliahnya kelak.

Sementara untuk uang bulanan sekolah, pembelian buku, seragam, dan lain-lain adalah hak anak yang menjadi tanggung jawab orang tua dan hal ini disiapkan setiap bulannya.

Kita sebagai orang tua hanya bisa berencana dan mengusahakan yang terbaik. Semoga cara di atas dapat membantu ayah dan bunda mempersiapkan dana pendidikan untuk anak.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Erni Rahmawati