Memandangi langit tentunya merupakan salah satu kegiatan yang mungkin bagi sebagian besar orang adalah hal yang biasa. Namun, ternyata memandangi langit bagi segelintir orang dapat memberikan rasa nyaman dan tenang. Warna langit yang umumnya terlihat berwarna biru juga diungkapkan beberapa ahli memiliki beragam manfaat yang baik bagi diri seseorang.
Dilansir dari situs hellosehat.com, memandang sesuatu yang berwarna biru dipercaya dapat melepaskan melatonin ke aliran darah. Melatonin tersebut berguna untuk memberikan rasa nyaman dan tenang serta dapat merelaksasi pikiran seseorang. Selain itu, ada beberapa manfaat lagi bagi seseorang ketika memandangi langit. Berikut ini beberapa hal atau alasan seseorang suka memandangi langit.
1. Menyadari Bahwa di Dunia ini Sangat Luas dan Seakan Tidak ada Batasan
Menatap langit memang memberikan rasa nyaman dan ketenangan bagi sebagian orang. Selain itu, menatap langit juga dapat memberikan pandangan bagi dirimu bahwa dunia ini sangat luas. Langit memang seakan-akan tidak memiliki akhir atau ujung apabila dipandang dari mata seseorang.
Hal inilah yang membuat dengan memandang langit dapat memberikan pemahaman pada diri kita bahwa segala sesuatunya di dunia ini bisa saja terjadi. Memandang langit tentunya juga bisa memberikan pemahaman pada diri kita bisa diraih asal kita mampu berusaha untuk mewujudkannya.
2. Merasakan Keindahan Alam Sekaligus Rasa Bebas
Bagi sebagian orang, memandang langit juga sekaligus dapat menjadi sarana untuk merasakan keindahan alam. Menatap langit juga dipercaya dapat menghubungkan kamu dengan harapan-harapanmu dan juga alam. Kamu juga dapat sekaligus merasakan kebebasan di dunia ini yang tidak dapat kamu peroleh saat menjalani rutinitas harian yang padat. Memandangi keindahan alam seperti langit yang luas tentunya juga dapat memberikan rasa relaksasi bagi dirimu agar siap untuk beraktivitas kembali nantinya.
BACA JUGA: Erina Gudono Bicarakan Sisi Romantis Kaesang: Pulang Malam Semangat Masak
3. Mengingatkan Tentang Jati Diri
Kamu masih bingung atau bimbang dengan jati dirimu sendiri ? mungkin dengan menatap langit bisa menjadi solusi bagimu dalam menemukan jati diri. Langit yang tinggi dan luas tentunya dapat memberikan dampak psikologis bagi kita dalam mengingat asal-usul dan jati diri kita sebenarnya.
Ketika memandang langit kamu juga sekaligus dapat mengingat beragam hal yang telah kamu lewati sejauh ini, sekaligus dapat mengingat asal muasal semua langkahmu selama ini hingga mencapai titik yang kamu lalui sekarang. Tentu hal ini dapat memberikan beragam pemikiran tentang apa yang akan kamu lakukan selanjutnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Resmi Lolos ke Round 4, Indonesia akan Rotasi Pemain saat Lawan Jepang?
-
Karir Tak Jelas, Marselino Ferdinan akan Dipinjamkan oleh Oxford United?
-
Media Asing Prediksi Nasib Buruk Indonesia di Babak Round 4, Seperti Apa?
-
Laga Indonesia vs Cina: Jadi Pembuktian Rasa Nasionalisme Bagi Emil Audero
-
Marselino Ferdinan Absen Lawan China, Ivar Jenner Jadi Gelandang Serang?
Artikel Terkait
-
Muncul di Film The Last of Us, Ini Manfaat Jamur Cordyceps bagi Kesehatan
-
Termasuk Mencegah Kanker, Ini Lho 9 Manfaat Buah Durian Bagi Kesehatan
-
Mitos Atau Fakta, Konsumsi Durian Sebabkan Darah Tinggi
-
3 Manfaat Menguasai Coding dan Pemrograman, Terlatih Menyelesaikan Masalah!
-
Manfaat Puasa Rajab 10 Hari Pertama, Tak Hanya Mendapat Pahala
Lifestyle
-
5 Outfit dan Hairdo ala Moon Ga Young, Tampil Kece di Segala Suasana!
-
4 Ide OOTD Stylish ala Shin Soo Hyun untuk Gaya Nyaman Saat City Trip!
-
Simpel! 4 Inspirasi Outfit Chic ala Kim Da Mi untuk Segala Momen
-
Xiaomi Civi 5 Pro, Ditenagai Chipset Snapdragon 8s Gen 4 dan Kamera Leica
-
4 Padu Padan OOTD Anak Muda ala Jeong Saebi izna, Gaya Jadi Lebih Standout!
Terkini
-
Resmi Lolos ke Round 4, Indonesia akan Rotasi Pemain saat Lawan Jepang?
-
Ulasan Cerpen Teh dan Pengkhianat:Ketika Pejuang Diperalat Menindas Sesama
-
Yuk, Sambut Komedi-Aksi Film Agen +62!
-
Ulasan Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal: Drama Korea Rasa Indonesia
-
Gubernur Jawa Barat Hapus PR: Solusi Pendidikan atau Tantangan Baru?