Belakangan ini istilah childfree menjadi perbincangan di mana-mana. Terlebih lagi salah satu influencer yang saat ini menetap di Negara Jerman yakni Gita Savitri tengah menuai pro kontra oleh netizen lantaran memilih untuk childfree.
Lalu, apa istilah childfree itu? Childfree merujuk pada pasangan yang tidak ingin memiliki anak karena berbagai alasan yang dilontarkan oleh mereka. Istilah ini dapat juga diartikan sebagai pilihan mereka yang enggan memiliki anak setelah menikah.
BACA JUGA: Childfree tapi Didoakan Punya Anak, Gita Savitri Emosi Tanggapi Netizen: Gak Ada Adab
Menuai pro kontra di mata masyarakat, pasangan yang memilih childfree tentunya memiliki alasan mengapa menjadi pilihan mereka. Lalu apa saja alasannya? Yuk, simak beberapa poin di bawah ini.
1. Membesarkan anak memerlukan biaya yang besar
Anak membutuhkan biaya yang tidak sedikit dalam membesarkannya. Mulai dari pakaian, asupan makanan, pendidikan, kesehatan serta biaya tak terduga anak perlu untuk diperhitungkan.
Hal ini tentunya bukan perkara yang gampang dan menjadi polemik bagi pasangan ketika akan memutuskan mempunyai anak. Karena tanggungan membesarkan anak yang cukup besar, maka sebagian pasangan akan memilih childfree.
2. Trauma masa kecil yang buruk
Beberapa orang memiliki trauma dengan masa kecil yang buruk. Trauma akan masa kecil yang buruk akan membawa dampak pada mereka yang mengidapnya salah satunya enggan memiliki anak.
Berbagai macam kejadian dimasa lalu seperti perlakuan kedua orang tua yang buruk, pengasuhan dengan kekerasan dan lain sebagainya, bisa memicu mengalami trauma sehingga enggan menghadirkan buah hati di tengah mereka karena ditakutkan kejadian masa lalu terulang kembali pada anak.
BACA JUGA: Menilik Kontroversi Childfree, Keputusan Pasangan untuk Tidak Punya Anak Setelah Nikah
3. Penyakit genetik yang menurun
Memiliki seorang anak artinya sama saja meneruskan gen apa yang dimiliki. Ada beberapa penyakit yang nantinya memiliki kemungkinan besar dapat diturunkan kepada sang anak.
Bagi sebagian pasangan akan berpikir dua kali jika memutuskan untuk memiliki anak, karena tidak ingin menurunkan penyakit bawaannya kepada sang buah hati. Itulah sebabnya pasangan yang memilih untuk childfree dikarenakan mereka tidak ingin mewarisi gen penyakit pada anak.
4. Lingkungan pergaulan
Lingkungan dapat merubah pola pikir seseorang. Bagi pasangan yang memutuskan untuk childfree mereka merasa tidak ada beban yang mereka tanggung. Sehingga mereka dapat menghabiskan waktu lebih lama untuk melakukan hobi, pekerjaan ataupun kegiatan yang mereka akan inginkan.
Nah, itu tadi 4 alasan pasangan memilih untuk childfree. Apa pun pilihan mereka untuk memutuskan childfree, maka sepatutnya kita hargai ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Meski Gratis, Ini 4 Alasan Kamu Perlu Berhati-hati saat Pakai Wi-Fi Publik
-
5 Tips Menyimpan Makanan Basah Kucing agar Tahan Lama, Jaga Tetap Fresh!
-
4 Tips Menyiasati Sepatu yang Kekecilan agar Nyaman Dipakai, Auto Longgar!
-
Peringati Hari Polio Sedunia, Berikut 5 Cara Cegah Penyakit yang Satu Ini
-
6 Cara Tepat Merawat Kucing Pasca-Sterilisasi, Utamakan Kenyamanan Anabul!
Artikel Terkait
-
Gita Savitri Sedih Diserang Netizen karena Pernyataan Childfree: Kok Dimaki-maki
-
Bukannya Bersyukur, Gita Savitri Meradang Didoain Cepat Punya Anak: Gak Ada Adab
-
4 Rekomendasi Sitkom Klasik Amerika untuk Movie Date Bareng Pasangan
-
Gitasav Kesal Didoakan Warganet Punya Momongan: Kayak Gak Ada Adab!
-
4 Tanda Pasanganmu Punya Idaman Lain, Sikapnya Mulai Mencurigakan
Lifestyle
-
Redmi Pad 2 Rilis di Indonesia, Tablet Murah Terbaru dari Xiaomi Dibanderol Rp 2 Jutaan
-
Honor Magic V5 Resmi Meluncur, HP Lipat Paling Tipis dan Ringan dengan Sistem Android 15
-
4 Gaya Elegan Minimalis ala Sana TWICE, Sontek untuk Kesempatan Spesial!
-
Punya Undangan Pesta? Ini 4 Gaya Anggun Ningning aespa yang Patut Dicoba
-
4 Padu Padan OOTD ala Yeji ITZY, Ada Tampilan Santai hingga Feminim
Terkini
-
Beyond The Court: Futsal Gen Z sebagai Ajang Prestasi
-
Sempat Diskip! Han So Hee Siap Gelar Fanmeeting di Jakarta Bulan Oktober
-
Representasi Perempuan di Layar Kaca: Antara Stereotip dan Realitas
-
Buku Anak Jadi Solusi Segar ketika Reading Slump Menyerang
-
Review Novel Return to the Dallergut Dream Department Store: Misteri di Balik Toko Mimpi