Sudah kodratnya kehidupan memiliki berbagai masalahnya sendiri. Begitu pula yang terjadi pada hubungan asmara. Pasti masing-masing pasangan memiliki sumber persoalan yang berbeda-beda.
Meski masalah dalam sebuah hubungan cinta itu wajar, akan tetapi perlu disikapi dengan baik supaya gak sampai merusak jalinan yang sudah dibina, lho. Maka dari itu, artikel kali ini akan membahas mengenal beberapa masalah yang sering jadi sumber cekcok pasangan. Seperti apa? Simak terus, ya!
1. Menentukan kapan memiliki momongan
Bagi sebagian orang memang tidak mempermasalahkan kapan punya anak. Akan tetapi, bagi sebagian lagi hal ini bisa menjadi permasalahan besar.
Untuk itulah disarankan perihal ini mesti dibicarakan sebelum menikah supaya gak sampai menjadi batu sandungan nantinya di hubungan rumah tangga.
Salah satu hal yang sering menjadi pertimbangan kenapa sebagian orang ingin menunda dulu punya momongan disebabkan persoalan biaya.
Bukan rahasia lagi biaya yang diperlukan dalam merawat dan mendidik anak itu sangatlah besar. Makanya, ada sebagian orang yang lebih memilih menunda dulu sampai kondisi finansial siap.
Akan tetapi, ada pula yang beranggapan bahwa rezeki anak itu sudah diatur sehingga gak perlu sampai menunda momongan segala. Di sinilah krusialnya pasangan saling berkomunikasi untuk bisa menyatukan pendapat sehingga gak jadi sumber cekcok.
BACA JUGA: 3 Kesempatan yang Bisa Kamu dan Pasangan Manfaatkan sebelum Punya Momongan
2. Perasaan cemburu
Sumber persoalan lain yang bisa memicu pertengkaran dalam rumah tangga, adalah perasaan cemburu. Ada cemburu yang beralasan, tapi pula yang cemburu buta.
Agar perasaan cemburu ini gak harus jadi masalah, ada baiknya masing-masing bersikap terbuka. Ada baiknya juga keduanya menyepakati batasan dalam berteman dengan lawan jenis.
Mana saja sikap yang masih bisa ditoleransi, dan mana yang sudah bisa dianggap perselingkuhan. Dengan begitu, masing-masing jadi bisa menjaga sikap.
BACA JUGA: 3 Cara Menyampaikan Rasa Cemburu pada Pasanganmu, Tidak Perlu Pakai Emosi!
3. Tugas rumah tangga
Sumber pertengkaran dalam pernikahan yang juga kerap terjadi, yaitu mengenai pembagian tugas rumah tangga. Hal ini bakal sulit sekali mengambil kata sepakat apabila ada salah satu pihak yang masih berpikir bahwa namanya pekerjaan rumah tangga meski dilakukan pihak perempuan.
Padahal, semestinya seorang suami juga turut bertanggung jawab terhadap pekerjaan domestik.
Semoga dengan membaca uraian tadi kamu dan pasangan jadi lebih siap menyikapi dengan bijaksana sewaktu-waktu masalah tersebut hadir dalam rumah tangga kamu, ya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Hottest Merapat! Lee Jun Ho 2PM Umumkan Tur Konser pada Januari 2025 Mendatang
-
Min Hee-jin Mantap Ambil Langkah Hukum Usau Tinggalkan ADOR
-
Sejarah Baru! ATEEZ Jadi K-Pop Artist Ketiga dengan Album No. 1 Billboard
-
Jeongnyeon: The Star Is Born, Puncaki Peringkat Drama Korea dan Aktor Terbaik
-
Nantikan! Ji Seung Hyun dan Jung Hye Sung Siap Menghibur di Film Aksi Komedi Baru
Artikel Terkait
-
Honda ADV160 Terindikasi Cacat, Recall Dilakukan?
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
-
Zonasi Sampah Regional, Terobosan Ahmad Luthfi Atasi Keterbatasan TPA di Jawa Tengah
-
Peran Ayah sebagai Kiblat Persepsi Anak Perempuan dalam Memilih Pasangan
-
Heboh! Honor Tak Dibayar, Panpel Klub Liga 4 Ini Jual Kursi Stadion
Lifestyle
-
Ada Presentasi di Kelas? Ini 5 Tips Jitu dari Angga Fuja Widiana
-
Biar Makin Fresh di Weekend, Sontek 4 Outfit Lucu ala Kim Hye Yoon!
-
Anti Ribet, Ini 4 Ide Outfit Harian Cozy ala Siyoon Billlie yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Gaya Kasual Kekinian ala Choi Jungeun izna yang Menarik untuk Disontek
-
Anak Hukum tapi Stylish? 5 Look Simpel tapi Classy ala Ryu Hye Young
Terkini
-
Rayakan Ulang Tahun ke-36, Ini 4 Rekomendasi Drama China Jing Boran
-
Sambal Goang yang Super Pedas, Pecel Lele 5 Saudara Primadona Baru Jambi
-
Pendidikan Perempuan: Warisan Abadi Kartini yang Masih Diperjuangkan
-
Berada dalam Satu Tim, 3 Nama Ini Bisa Dinaturalisasi dan Bela Timnas U-23
-
Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali di SMA: Solusi atau Langkah Mundur?