Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Dea Pristotia
Ilustrasi keluarga bahagia [Pexels/Pavel Danilyuk]

Sudah sering mendengar istilah love language bukan? Secara bahasa love language adalah bahasa cinta. Namun secara lebih dalam love language adalah cara seseorang mengekspresikan perasaan cintanya. Yang ternyata setiap orang memiliki tendensi dalam mengekspresikan perasaan cinta, tidak hanya dengan mengatakannya.

Selama ini love language hanya sering dikaitkan dengan pasangan, namun ternyata love language juga berlaku dengan anak loh! Sama seperti dengan pasangan, mengetahui love language dengan anak akan memudahkan komunikasi dan membuat anak merasakan cinta yang tepat dari orang tua. Melansir dari Parentalk.id, Sabtu (18/3/2023) berikut adalah ciri perilaku anak berdasarkan love language-nya dan cara memperlakukannya.

1. Words of Affirmations
Anak yang memiliki love language words of affirmation memiliki ciri seperti mendengarkan dengan seksama, berbicara dengan manis, senang saat dipuji atau diberi kata-kata penuh kasih. Jika anak memiliki ciri tersebut orang tua dapat melakukan beberapa hal seperti  menggunakan kata-kata positif, penuh semangat, dan dukungan saat berbicara dengannya.

Serta mengatakan hal-hal yang menunjukkan kasih sayang secara langsung seperti mengatakan 'I Love You', 'Ayah/Ibu suka saat melihatmu... (bermain, menggambar, bernyanyi, membantu, dll)'. Selain itu orang tua juga bisa memberikan nama panggilan sayang buat anak, misalnya kesayangannya bunda, si lucunya ayah, atau julukan khusus lain yang menunjukkan kasih sayang.

2. Acts of Service
Anak dengan tipe love language act of service biasanya akan menunjukannya dengan bersikap ingin dibantu. Seperti mengikat tali sepatu, memperbaiki mainan, ditemani, membersihkan kasur. Nah tapi orang tua harus jeli, apakah memang ini love laguage anak atau ia menunjukkan sikap manjanya. Lakukanlah hal yang membantunya hanya yang bersifat kasih sayang. Seperti membuat makanan favoritnya, membuatkan minuman atau camilan saat anak belajar di kamar, atau  menyisir rambutnya.

3. Giving & Receiving Gifts
Siapa yang tidak senang jika diberi hadiah? Apalagi anak-anak, ini akan menjadi sebuah momen yang menyenangkan. Anak yang memiliki love language giving and receiving gift biasanya memiliki ciri seperti senang menerima hadiah, mengingat pemberi hadiah, peduli tentang hadiah tersebut, serta aktif berusaha untuk memberi atau menerima hadiah. Yang dapat dilakukan orang tua adalah memberi hadiah kecil atau buatan sendiri di hari biasa, memilih hadiah sesuai minat anak, membuat tabel stiker untuk prestasi atau hal baik.

BACA JUGA: Cinta Kuya Kerja Jadi Tukang Cuci Piring di Amerika, Uya Kuya Malah Curiga

4. Physical Touch
Anak yang memiliki love language physical touch pada umumnya menyukai sentuhan fisik seperti pelukan atau pegangan tangan, menyentuh kita saat mengerjakan sesuatu, memainkan rambut kita, dan selalu ingin ada di dekat kita. Orang tua dapat melakukan hal-hal seperti duduk di dekat atau di samping anak, memberi banyak ciuman, pelukan, atau memangku anak. Orang tua juga bisa menepuk punggung, pegangan tangan, tos, atau merangkul anak.

5. Quality Time
Ternyata anak juga menyukai hal-hal yang bersifat intim dengan orang tua, anak yang menunjukkan sikap seperti sering mengatakan 'Lihat ini!' atau 'Ayo, main sama aku!', atau suka menunjukkan sesuatu pada kita, dan senang menghabiskan waktu bersama merupakan ciri anak yang memiliki love language quality time. yang dapat dilakukan orang tua adalah punya jadwal khusus untuk menemani anak, seperti bercerita sebelum tidur atau selalu berusaha makan malam bersama. Orang tua juga dapat menghentikan aktivitas kita saat anak mengajak bicara, melakukan kontak mata, atau melakukan aktivitas atau hobi bersama.

Itu adalah cara memahami love language anak dan cara memperlakukannya. Selamat mencoba, semoga dapat memberikan cinta kepada anak dengan tepat ya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Dea Pristotia