Kita tentu tidak akan bisa luput dari kritik orang lain. Kritik maupun komentar orang lain adalah sudut pandang orang dalam menilai diri kita. Namun, perlu diingat tidak semua kritik harus diterima dan tidak pula menolaknya.
Dalam pengembangan diri kita butuh evaluasi diri baik secara intrapersonal maupun interpersonal. Sebagai individu yang selalu berkembang kamu harus mampu menyaring antara kritik yang membangun dan kritik yang menjatuhkan, dan kritik yang membangun itulah patut untuk kamu jadikan teman perjalanan proses pengembangan diri kamu.
Tetapi, selain teman, kritik mempunyai peran apa lagi dalam mendukung pengembangan diri? Berikut penjelasannya
1. Menjadi Sumber Perbaikan Diri
Tidak diragukan lagi bahwa kritik yang konstruktif menjadi panduan kita untuk mencapai aktualisasi diri yang lebih baik.
Dalam penerimaan terhadap kritik kamu dapat memiliki kesempatan untuk mengetahui secara objektif seperti apa kamu pada sudut pandang orang lain dengan mengidentifikasi bagian dari kamu yang perlu ditingkatkan sehingga kamu jadi lebih tahu kekurangan dan kelebihan diri. Jadi jangan sampai anti kritik, ya!
2. Bagian dari Proses Belajar
Dengan membuka diri atas evaluasi orang lain berarti kamu juga membuka peluang untuk terus belajar. Dalam proses belajar perlu sikap rendah hati dalam menerima umpan balik maupun penilaian orang lain.
Dengan sikap rendah hati kamu jadi lebih leluasa mengambil manfaat dari menerima kritik dan terus berproses sebagai individu berkembang. Saat belajar anggap saja kamu adalah sebuah secarik kertas kosong yang siap diisi dengan pembelajaran baru.
3. Meningkatkan hubungan interpersonal
Seperti yang telah disinggung di atas bahwa kritik juga bisa kamu dapatkan secara interpersonal. Kritik yang disampaikan dengan cara yang tepat dapat membantu memperkuat hubungan interpersonal antara seseorang dengan orang lain.
Kritik yang konstruktif dapat membuat seseorang merasa dihargai dan dihormati, sehingga memperkuat hubungan interpersonal yang positif.
Jadi itulah pembahasan singkat tentang 3 peran kritik dalam pengembangan diri untuk mencapai aktualisasi diri, kritik tidak bisa dijadikan momok untuk menjadi individu yang mudah goyah melainkan harus mampu mengambil sisi positif dan menerapkan pada kehidupan sehari-hari. Semoga Bermanfaat!
Baca Juga
-
Tim PPK Ath-thobib Universitas Jambi Ubah Rumah Terlantar Jadi Wadah Ekspansi Anti-Stunting
-
Resmi! Tim PPK Ormawa Opening Program STARLING Guna Turunkan Risiko Stunting
-
Kompak! Mahasiswa Universitas Jambi dan Warga Legok Beraksi Goro Toga Tangkul
-
Cegah Stunting: Penyuluhan Stunting dan PHBS Disambut Antusias Warga Legok Jambi
-
Begini Kata Mantan Direktur WHO tentang Pandemi di Seminar Internasional FKIK UNJA
Artikel Terkait
-
Reaksi Erick Thohir terhadap Kritik Bima kepada Lampung
-
Dituding Tidak Bisa Mendidik Anak, Ini Jawaban Berkelas Ayah TikToker Awbimax
-
6 Jenis Lingkungan yang Tepat untuk Mencapai Kesuksesan, Sudah Punya?
-
Fantastis! Penghasilan Bima Yudho sebagai TikTokers Usai Kritik Gubernur Lampung Bisa Kantongi Puluhan Juta Rupiah
-
Savage! Ayah Bima Skakmat Gindha Ansori Soal Pernyataan Lampung Dajjal: Daripada Sopan Santun Korupsi
Lifestyle
-
4 Sunscreen Mugwort Ampuh untuk Menenangkan Kulit Kemerahan Akibat Sinar UV
-
Barbeque on the Height: BBQ View 360 di INNSiDE by Melia Yogyakarta
-
Redmi Pad 2 Rilis di Indonesia, Tablet Murah Terbaru dari Xiaomi Dibanderol Rp 2 Jutaan
-
Honor Magic V5 Resmi Meluncur, HP Lipat Paling Tipis dan Ringan dengan Sistem Android 15
-
4 Gaya Elegan Minimalis ala Sana TWICE, Sontek untuk Kesempatan Spesial!
Terkini
-
Indonesia Sudah Otomatis, Bagaimana Perhitungan Rasio Kelolosan Tim-Tim ASEAN ke AFC U-17?
-
Dihuni 15 Pemain Kaliber Timnas Senior, Gerald Vanenburg Wajib Bawa Kembali Piala AFF U-23
-
7 Karakter Utama Squid Game 3, Punya Peran yang Plot Twist!
-
Prestige Behind Futsal: Ketika Skill Bertemu Style, Wajah Lapangan Berubah
-
Beyond The Court: Futsal Gen Z sebagai Ajang Prestasi