Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Selpia SutriYani
Kegiatan Jamhesic ke 4 di Swiss-Bellhotel Jambi (Dok.Pribadi/Selpia Sutri Yani)

International Conference ini diberi nama Jambi Medicine and Health Science International Conference yang disingkat dengan JAMHESIC merupakan kegiatan tahunan fakultas dengan dihadirkan oleh para profesional di bidang kesehatan dari berbagai negara yang digelarkan selama tiga hari yakni mulai dari hari senin sampai hari rabu pada 13 hingga 15 November 2023 secara hybrid di Swiss-Bellhotel Jambi dan terdapat pula pembicara dan para peserta turut hadir melalui zoom meeting

Tahun ini Jamhesic mengusung tema Integrating Medicine, Health Community, and Environment: Unveiling Opportunities in the Emerging Era of Health and Well-Being yang di mana kegiatan ini dihadiri dari perwakilan perguruan tinggi kesehatan  se-Jambi, Ikatan Dokter Indonesia, Himpunan Psikologi Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Wilayah Jambi, Kegiatan Jamhesic tahun ini yang ke 4 dan sempena milad Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi ke 11 tahun. 

Acara dibuka dengan meriah dan dalam kata sambutannya Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan Universitas Jambi menyampaikan bahwa sangat senang kegiatan ini masih bisa berlangsung dan berharap akan terus berlanjut

"Kita bersyukur, kegiatan Jamhesic masih tetap eksis pada tahun ini. Kita telah empat kali menyelenggarakan kegiatan ini dan mudah-mudahan akan terus berlanjut”, ungkap Dr. dr. Humaryanto, Sp.Ot., M.Kes

Narasumber di hari pertama yang dihadirkan tidak kalah luar biasa diantaranya Prof. Tjandra Yoga Aditama, S.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, FISR,  dr. Dicky Budiman, MSc.PH.,Ph.D dan Dr Siti Marziah Zakaria dari Malaysia.

Salah satu topik yang dibahas seperti yang disampaikan oleh Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama menyampaikan tentang prediksi kemungkinan pandemi di masa depan yang tidak bisa dihindari, tidak terprediksi kapan dan apa pemicunya. Dari berbagai analisa ilmiah maka setidaknya ada beberapa kemungkinan penyakit pandemi mendatang, mulai dari influenza, penyakit akibat virus korona, berbagai penyakit zoonosis dan juga disease "X. Dan jika ditilik lebih jauh pandemi korona atau dikenal dengan covid-19 tidak sepenuhnya berakhir karena tetap saja akan ada darurat kesehatan global sehingga perlu disiasati se dini mungkin. Lebih lanjut Prof. Tjandra dalam presentasinya merumuskan pendekatan “One Health” untuk menindaklanjuti pandemi selanjutnya yaitu pendekatan “satu kesehatan” antara kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan. 

Materi ini berhasil membuka topik diskusi dengan membuat banyak partisipan bertanya silih berganti menandakan antusiasme yang tinggi. Selain itu, Kegiatan Jamhesic ini diramaikan oleh stand kewirausahaan produk mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Selpia SutriYani