Belajar merupakan proses dari yang tidak tahu menjadi tahu dengan kiat yang sistematis dan relatif berkelanjutan. Dikutip dari Ormrod, 2016 hasil belajar dapat menimbulkan perubahan jangka panjang pada representasi atau proses asosiasi mental sebagai hasil dari pengalaman. Dilanjutkan dari Olson dan Hergenhahn, 2016 perubahan relatif permanen pada perilaku atau dalam potensi perilaku sebagai hasil pengalaman dan bukan sekedar disebabkan oleh penyakit, kelelahan atau penggunaan obat tertentu.
Namun, dari pernyataan di atas memangnya seperti apa tanda dari hasil belajar yang berhasil sehingga perubahannya dapat dikatakan permanen dan berkelanjutan? Yuk simak!
1. Menampilkan Perilaku Baru
Tanda keberhasilan belajar mungkin terlihat dalam kemampuan seseorang untuk menerapkan pengetahuan baru dalam situasi yang relevan atau untuk memecahkan masalah dengan menggunakan pengetahuan baru tersebut.
Tanda keberhasilan belajar juga dapat terlihat dalam sikap seseorang terhadap topik tertentu, seperti ketertarikan yang meningkat atau keinginan untuk terus belajar dan memperdalam pengetahuan. Sehingga juga mencakup perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
2. Mengubah Frekuensi Perilaku
Tanda hasil belajar yang berhasil bisa juga terlihat dalam perubahan frekuensi kemunculan perilaku yang sudah ada. Ini terutama berlaku untuk pembelajaran perilaku atau keterampilan yang sudah dikuasai sebelumnya, dan di mana tujuan pembelajarannya adalah untuk meningkatkan kualitas atau efisiensi perilaku tersebut.
Misalnya selama proses belajar diajarkan untuk sering akur dan menghargai sesama teman, hasil belajar yang berhasil akan menunjukkan perilaku lebih jarang berkonflik dan menjadi teman bermain yang akrab.
3. Mengubah Kecepatan Performa Perilaku
Perubahan pada kecepatan performa perilaku yang sudah ada juga termasuk tanda hasil belajar yang berhasil. Ini sering terjadi dalam pembelajaran keterampilan fisik atau motorik, seperti bermain olahraga atau menari. Perubahan dalam kecepatan performa perilaku tersebut dapat menjadi tanda keberhasilan belajar. Misalnya ketika kamu dapat menjawab soal perkalian dengan lebih cepat ketika sebelumnya sudah disuruh menghafal dan mempelajari perkalian.
4. Mengubah Intensitas Perilaku
Tanda hasil belajar yang berhasil dapat terlihat dalam perubahan intensitas perilaku yang sudah ada. Ini terutama berlaku untuk perilaku yang melibatkan interaksi sosial atau emosional, seperti berbicara di depan umum atau menangani konflik interpersonal. Jika kamu telah mampu meningkatkan kepercayaan diri saat di depan umum berarti dapat dikatakan hasil belajar yang berhasil.
5. Mengubah kompleksitas Perilaku
Proses belajar tidak diragukan lagi perubahan yang didapat. Ketika mampu memahami sesuatu pada satu konsep saja atau satu pandangan saja kemudian kita mengikuti proses pembelajaran, maka jika pembelajaran itu berhasil dapat menambah kompleksitas konsep yang sebelumnya kamu miliki.
6. Merespons Stimulus Secara Berbeda
Mampu merespons stimulus tertentu secara berbeda juga sebagai tanda keberhasilan dari proses belajar. Hal ini berkaitan dengan stimulus perilaku yang pernah diberikan kemudian merespon perilaku dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.
Misalnya saat kamu memiliki pengalaman dikejar anjing maka respon kamu akan berubah saat bertemu anjing bisa jadi kamu menghindari atau menangis padahal sebelum dikejar anjing kamu biasa saja saat bertemu dengan anjing. Perubahan respon terhadap stimulus perilaku itulah hasil belajar yang didapat.
Itulah enam tanda keberhasilan dalam proses belajar. Hasil belajar yang berhasil adalah harapan bagi setiap orang selama proses belajar karena sejatinya belajar adalah membuat kamu jadi berbeda dari hari ini untuk di hari esok. Semoga bermanfaat!
Baca Juga
-
Tim PPK Ath-thobib Universitas Jambi Ubah Rumah Terlantar Jadi Wadah Ekspansi Anti-Stunting
-
Resmi! Tim PPK Ormawa Opening Program STARLING Guna Turunkan Risiko Stunting
-
Kompak! Mahasiswa Universitas Jambi dan Warga Legok Beraksi Goro Toga Tangkul
-
Cegah Stunting: Penyuluhan Stunting dan PHBS Disambut Antusias Warga Legok Jambi
-
Begini Kata Mantan Direktur WHO tentang Pandemi di Seminar Internasional FKIK UNJA
Artikel Terkait
-
Bongkar Pasang Kurikulum Pendidikan: Jangan Sampai Siswa dan Guru jadi Kelinci Percobaan!
-
Terapkan Bisnis Berkelanjutan Unilever Indonesia Raih "The Best Listed Company Based on ESG Score"
-
Polemik Kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali, Boros atau Kebutuhan?
-
Ulasan Buku Berani Bahagia, Raih Kebahagiaan Lewat Nalar Psikologi Sosial
-
Program Edukatif Ajak Anak-anak Menonton Film Lokal, Ini Deretan Manfaatnya
Lifestyle
-
3 Produk The Originote Ukuran Jumbo, Ada Micellar Water dan Sunscreen Spray
-
Viral Earbuds Berdarah, Ini Batas Aman Volume untuk Mendengarkan Musik
-
4 Gaya Fashion Youthful ala Kim Hye-jun yang Ideal untuk Acara Mid-Forma
-
3 Rekomendasi Serum yang Mengandung Buah Nanas, Ampuh Cerahkan Kulit Kusam
-
4 Rekomendasi OOTD Kasual Ryu Hye Young, Bikin Tampil Lebih Trendy Saat Hangout
Terkini
-
Regenerasi Terhambat: Dinasti Politik di Balik Layar Demokrasi
-
Ulasan Buku Al Ghazali karya Shohibul:Jejak Spiritual Sang Hujjatul Islam
-
G-Dragon Ekspresikan Ikatan Kuat dengan Fans di Lagu Baru 'Home Sweet Home'
-
Raih Piala di MAMA Awards 2024, Pidato RIIZE Bikin Nangis Penggemar
-
Tren Childfree di Indonesia Melonjak, Sejauh Mana Negara Hadir?