Toxic relationship merupakan hubungan yang merusak dan tidak sehat, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang. Meskipun begitu, banyak orang yang tetap bertahan dalam toxic relationship, bahkan ketika mereka menyadari bahwa hubungan tersebut tidak sehat dan merusak.
Bahkan menurut Dr. Lillian Glass (penulis buku Toxic People): Toxic relationship adalah hubungan yang tidak sehat, penuh dengan perilaku negatif dan berpotensi merusak diri sendiri dan orang lain. Tetapi kenapa meski merugikan namun masih banyak yang memilih untuk mempertahankannya? Berikut 3 alasan mengapa toxic relationship sulit untuk ditinggalkan meskipun tidak sehat antara lain:
1. Ketergantungan Emosional
Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin merasa bahwa ia membutuhkan pasangan dalam hidupnya, bahkan jika pasangan tersebut merusak dan tidak sehat. Ketergantungan emosional seperti ini dapat menyebabkan seseorang tetap bertahan dalam toxic relationship bahkan ketika mereka menyadari bahwa hal itu tidak sehat. Kondisi ketergantungan emosional ini bisa memaksa seseorang bertahan dalam sebuah toxic relationship, bahkan ketika menyadari bahwa situasi tersebut berdampak negatif pada dirinya
2. Perasaan Bersalah
Seseorang yang berada dalam toxic relationship mungkin merasa bahwa mereka harus bertahan demi pasangan mereka atau untuk memperbaiki hubungan tersebut. Mereka mungkin merasa bersalah jika mereka meninggalkan pasangan mereka, terutama jika pasangan tersebut memanipulasi mereka untuk merasa seperti itu. Perasaan bersalah ini kerap menjadi tirai penghalang seseorang untuk keluar dari hubungan toxic.
BACA JUGA: 5 Langkah Sederhana untuk Menemukan Bakat Tersembunyi Anak
3. Ketidakpastian
Seseorang mungkin merasa takut akan masa depan tanpa pasangan mereka, terutama jika mereka telah berada dalam hubungan tersebut untuk waktu yang lama. Ketidakpastian tentang bagaimana hidup mereka tanpa pasangan tersebut dapat menyebabkan seseorang tetap bertahan dalam toxic relationship. Selain itu, rasa takut kehilangan pasangan yang sudah dikenal selama bertahun-tahun, bisa menjadi faktor penyebab individu bertahan dalam toxic relationship.
Jika kamu sedang berada pada situasi ini mintalah bantuan seperti keluarga, teman, atau ahli kesehatan mental untuk membantu kamu keluar atau melepaskan hubungan toxic itu dengan begitu kamu memiliki hubungan yang harmonis dan sehat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tim PPK Ath-thobib Universitas Jambi Ubah Rumah Terlantar Jadi Wadah Ekspansi Anti-Stunting
-
Resmi! Tim PPK Ormawa Opening Program STARLING Guna Turunkan Risiko Stunting
-
Kompak! Mahasiswa Universitas Jambi dan Warga Legok Beraksi Goro Toga Tangkul
-
Cegah Stunting: Penyuluhan Stunting dan PHBS Disambut Antusias Warga Legok Jambi
-
Begini Kata Mantan Direktur WHO tentang Pandemi di Seminar Internasional FKIK UNJA
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Kulit Sensitif dan Berjerawat? 4 Phycisal Sunscreen SPF 30 Anti-Whitecast
-
Panduan Nutrisi Anak: 7 Makanan Super yang Wajib Ada di Menu Harian
-
Lebih dari Sekadar Pengantar Tidur: Sains di Balik Musik untuk Relaksasi
-
Inspirasi 4 Potongan Rambut Cewek untuk Kamu yang Punya Muka Oval
-
Bukan Cuma soal Produk, Ini Kunci Atasi Frizz Rambut Curly
Terkini
-
Kantongi CCTV Dugaan Perselingkuhan Suami dan Inara Rusli, Mawa: Itu Zina Besar!
-
Umumkan Kehamilan di Usia 4 Bulan, Al Ghazali: Aku Nggak Mau Dahului Allah
-
Ironi Baru Sinema: Bioskop Kian Sepi di Tengah Ramainya Platform Streaming
-
Solo Activity Bukan Tanda Kesepian, tetapi Bentuk Kemandirian Emosional
-
Sugar Baby: Davina Karamoy Jadi Penggoda, Adipati Dolken Kena Imbasnya