Memasuki dunia perkuliahan, mahasiswa diharuskan untuk memilih jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan passion mereka. Namun di dalam dunia perkuliahan terdapat stereotip-stereotip seputar jurusan kuliah yang bisa terdengar menyebalkan untuk sebagian orang terutama mahasiswa yang mengambil jurusan tersebut.
Padahal, hal itu akurat dan relate dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Simak artikel ini untuk melihat 5 stereotip jurusan kuliah mahasiswa di Indonesia.
1. Bahasa dan Sastra Inggris
Penghuni jurusan Bahasa dan Sastra Inggris biasa mendapatkan stereotip seperti, "wah pasti jago ngomong sama bule", "kamus berjalan", "pasti jago grammar nih". Stereotip-stereotip tersebut sudah sangat umum terdengar di lingkungan mahasiswa bahasa. Banyak orang juga yang terkadang meremehkan mahasiswa jurusan bahasa dengan mengatakan "Ngapain ambil jurusan bahasa? Kan bisa les?"
2. Filsafat
Salah satu stereotip yang sering melekat pada mahasiswa jurusan Filsafat adalah ateisme. Hal ini mungkin terjadi karena filsafat sering kali membahas konsep-konsep yang terkait dengan agama dan keyakinan, sehingga terkadang mahasiswa Filsafat lebih kritis terhadap kepercayaan agama.
Namun, perlu dicatat bahwa stereotip ini tidak selalu benar. Ada mahasiswa Filsafat yang tetap memegang keyakinan agama mereka, sementara ada pula yang tidak menjadi ateis meskipun mengikuti jurusan ini.
Selain itu, ada juga mahasiswa Filsafat yang tidak terlalu peduli dengan persoalan agama dan justru lebih tertarik pada aspek-aspek lain dari filsafat seperti epistemologi, etika, logika, dan lain sebagainya.
3. Teknik Kimia
Kata-kata yang sering menempel di mahasiswa jurusan kimia adalah "wih jurusan kimia bisa bikin bom". Secara teknis jurusan ini memang mempelajari hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia dan bahan berbahaya.
Namun, tentu saja tidak digunakan untuk membuat hal-hal yang berbahaya seperti membuat bom. Ilmunya digunakan untuk membuat hal lain yang lebih bermanfaat misalnya digunakan dalam dunia medis.
4. Teknik Komputer
Mahasiswa jurusan ini sering mendapatkan stereotip jika mereka jago memperbaiki alat-alat elektronik seperti printer, LCD, laptop, dan komputer. Ditambah dengan stereotip yang terdengar sangat menyebalkan untuk sebagian orang mengenai prospek karir mahasiswa jurusan Teknik Komputer. "kalau lulus nanti jadi penjaga warnet atau tukang servis barang elektronik". Terdengar sangat menyebalkan bukan?
5. Manajemen
Anak manejemen banyak dicap sebagai mahasiswa ambis yang belajar untuk menjadi pengusaha. Namun ada stereotip negatif yang mengatakan jika anak manajemen belajar menjadi pengusaha, namun seringkali berakhir sebagai teller bank. Nyataya, prospek karir mereka sangat luas di dunia kerja.
Stereotip tentang mahasiswa jurusan kuliah memang sering kali tidak akurat dan kurang adil. Namun, kita tidak bisa sepenuhnya menyangkal bahwa beberapa pandangan tersebut muncul karena faktor-faktor tertentu, seperti persepsi masyarakat atau kultur populer yang berkembang di sekitar jurusan tertentu.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Mahasiswa Sumbar Ditemukan Tewas di Jalan Pekanbaru Ternyata Korban Tabrak Lari
-
Gara-Gara Pilih Kuliah di Inggris, El Rumi Sempat Bikin Ahmad Dhani Marah Besar
-
Dijepret Saat Rekontruksi Peluk Tersangka Aditya Hasibuan, AKBP Achiruddin: Kalau Kau Jadi Aku Kayak Mana?
-
Viral Video Diduga Pelecehan Seksual, Korban Laporkan Pelaku Dosen Kampus Buleleng
-
5 Keuntungan Kuliah, Peluang Karier Lebih Terbuka
Lifestyle
-
Bold Fashion ala Keonho CORTIS: Sontek 4 OOTD Street Style Kekiniannya!
-
4 Pelembab Lokal Calendula Atasi Kemerahan dan Jerawat pada Kulit Sensitif
-
Xiaomi 17 Ultra Ludes di China, Harga Naik Tinggi di Pasar Sekunder
-
Kenawa: Menemukan Kedamaian di Padang Sabana Tengah Laut
-
5 Pilihan Lip Velvet Di Bawah Rp50 Ribu: Pigmented, Tidak Kering di Bibir!
Terkini
-
5 Acara Tahun Baru 2026 di Jogja yang Siap Meriahkan Malam Pergantian Tahun
-
3 Drama Fantasi Kim Hye Yoon yang Bikin Nagih: Dari Lawan Takdir Sampai Cinta Lintas Waktu!
-
Jebakan Euforia Kolektif: Menelaah Akar Psikologis Perayaan Tahun Baru yang Merusak
-
John Herdman Dibayar Rp670 Juta per Bulan, PSSI Dapatkan Kualitas dengan Harga Miring?
-
Review Serial Plur1bus: Wabah Kebahagiaan Paksa Karya Kreator Breaking Bad