Apa yang terjadi pada kehidupan seseorang di antaranya dipengaruhi oleh cara pandang terhadap diri sendiri. Bila cara pandang ke diri sendiri positif, maka umumnya kehidupan pun akan dijalani dengan baik. Sebaliknya, berbagai kesedihan atau ketidakbahagiaan yang terjadi dapat disebabkan cara pandang negatif terhadap diri sendiri.
Kenapa bisa seperti itu? Seperti diketahui, penilaianmu terhadap diri sendiri akan memengaruhi pemikiran ataupun keputusan yang dibuat. Sebagai contoh, orang yang enggan mengambil risiko biasanya punya cara pandang pesimis terhadap diri sendiri.
Agar hidupmu tidak sampai berantakan akibat mindset keliru terhadap diri sendiri, ada baiknya kenali beberapa tanda bahwa cara pandangmu ke diri sendiri sudah meresahkan. Mari disimak.
1. Terlalu memperbesar kelemahan
Setiap orang pasti punya sisi positif dan negatif. Seseorang dengan cara pandang yang benar akan mampu menilai diri sendiri secara objektif.
Berbeda halnya jika cara pandang terhadap diri sendiri sudah negatif. Yang akan kamu lihat selalu sisi kelemahanmu sampai-sampai timbul perasaan bahwa kamu gak punya hal apa pun yang bisa dibanggakan. Cara pandang negatif seperti ini bahaya, lho.
2. Menganggap diri ditakdirkan sial
Mindset negatif lain yang juga berbahaya bagi kesejahteraan diri sendiri, yaitu selalu menganggap kalau dirimu sudah ditakdirkan sial. Justru pemikiran negatif seperti inilah yang kerap mengundang kesialan.
Ingat, lho, gak ada satu pun manusia yang hidupnya selalu berjalan mulus tanpa hambatan. Maka dari itu, ketika apa yang kamu inginkan rasanya susah banget didapat, jangan langsung menghakimi kalau memang takdirmu sial, ya. Tapi, terus aja berusaha untuk meraihnya. Cepat atau lambat pasti akan tercapai.
3. Tidak layak untuk bahagia
Perasaan ini sering dialami terutama pada seseorang yang menjalani hubungan toksik. Bertahan dengan pasangan yang jelas tidak baik akibat berbagai alasan. Misalnya, demi anak, keluarga, reputasi, atau alasan lainnya.
Padahal, akar masalahnya terletak pada pemikiran bahwa kamu gak berhak bahagia. Ingat, lho, yang boleh bahagia bukan hanya anak, keluarga, ataupun pasangan aja. Kamu pun berhak menikmati kebahagiaan selama hidup.
Jadi, kalau memang suatu hubungan atau pasangan sudah lebih banyak keburukan daripada kebaikannya, maka gak ada salahnya memilih pisah agar masing-masing dapat memilih jalan bahagianya sendiri.
Bagaimana kamu menilai dirimu sendiri akan berpengaruh terhadap tiap keputusan sehari-hari. Oleh karena itu, mulai sekarang cara pandang yang meresahkan seperti ini perlu diperbaiki dengan mindset yang lebih positif, ya.
Baca Juga
-
Episode 2 'Love Your Enemy': Rating Melonjak, Cinta & Rivalitas Makin Seru!
-
Anak Sering Berbohong? 4 Hal yang Bisa Orangtua Lakukan untuk Mengatasinya
-
4 Alasan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja Sangat Penting
-
4 Jenis Makanan Terbaik untuk Program Hamil, Perhatikan Kata Pakar!
-
4 Kualitas Ini Sering Dimiliki oleh Mereka yang Jago Jualan, Pelajari!
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Seni Mengubah Nasib, Memperbaiki Mindset tentang Keuangan
-
Mobil Listrik BYD Meresahkan, Sopir Toyota Fortuner Disalip dengan Santai di Kecepatan 150 Km/jam
-
Mengatasi Batasan Diri dengan Konsep dari Buku Summary of Mindset
-
Review Buku Be Proud, My Dear: Pentingnya Mencintai dan Menghargai Diri Sendiri
-
Ulasan Buku How to Grow Rich: Saat Kekayaan Dimulai dari Pola Pikir
Lifestyle
-
Microcredentials vs Sertifikat Online, Mana Menjanjikan di Dunia Kerja?
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Warna Kulit Lebih Merata, Wajib Coba!
-
5 Tinted Lip Balm untuk Cover Bibir Hitam, Semua di Bawah Rp100 Ribu!
-
6 Dilema Anak Bungsu: Antara Ekspektasi Keluarga dan Cita-Cita Pribadi
-
4 Padu Padan Outfit Minimalis dari Jinyoung B1A4, Sederhana tapi Menawan!
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?