Para penggemar K-Drama pasti nggak ketinggalan menyaksikan drama Korea 'The Good Bad Mother' kan? Drama tersebut memang baru menyelesaikan episode terakhirnya pada pekan lalu.
Bagi tim on going pasti sudah tahu akhir dari drama ini, lalu tim binge watching pasti lagi kebut nonton ya? Namun karakter Ibu Kang Ho, Young Soon menjadi sorotan. Pasalnya gaya pengasuhannya yang keras banyak menarik perhatian penonton.
Ibu kang Ho menekan Kang Ho untuk belajar agar menjadi seseorang yang berhasil. Di masa depan, Kang Ho sukses menjadi seorang jaksa. Namun benarkah gaya pengasuhan Ibu Kang Ho efektif untuk menjadikan anak sukses?
Apa yang dilakukan oleh ibu Kang Ho adalah bentuk gaya pengasuhan yang disebut authoritarian parenting. Atau dalam bahasa Indonesia berarti gaya pengasuhan otoriter. Young Soon memiliki otoritas penuh tanpa melibatkan pendapat dan perasaan anak untuk melakukan hal-hal yang bersifat mendidik. Untuk lebih lengkapnya simak penjelasan mengenai authoritarian parenting yuk.
Pengertian Authoritarian Parenting
Melasnir dari verywellmind, Senin (12/6/2023) authoritarian parenting adalah pola asuh yang ditandai dengan tuntutan yang tinggi dan daya tanggap yang rendah. Ini adalah salah satu gaya pengasuhan yang dijelaskan oleh psikolog perkembangan, Diana Baumrind.
Orang tua dengan authoritarian parenting memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap anak-anak mereka, namun memberikan hak anak untuk disayangi dan diperhatikan dengan sangat sedikit. Jika anak melakukan kesalahan cenderung dihukum dengan keras
Bentakan dan hukuman fisik juga biasa terjadi pada gaya otoriter. Orang dengan gaya pengasuhan seperti ini sering menggunakan hukuman daripada disiplin. Mereka umumnya tidak mau atau tidak mampu menjelaskan alasan di balik peraturan mereka. Sehingga gaya pengasuhan authoritarian cenderung suka-suka orang tua tanpa memperhatikan keadaan anak.
Ciri-ciri Authoritarian Parenting
1. Banyak Tuntutan dan Peraturan
Orang tua yang menerapkan authoritarian parenting cenderung memiliki banyak peraturan dan larangan untuk anaknya. Sebaliknya anaknya tidak mendapatkan hak-hak yang seharusnya didapatkan. Kehidupan anak terbatas atas kendali orang tuanya.
2. Sedikit Kehangatan dalam Pengasuhan
Orang tua akan cenderung bersikap dingin dan kasar. Mereka mungkin saja sering berteriak dan membentak anaknya. Jarang memberikan pujian atau dorongan semangat. Orang tua juga lebih suka menegakkan disiplin dari pada kesenangan semata.
3. Penerapan Hukuman Berat
Penerapan hukuman yang dibuat adalah berdasarkan kemauan orang tua. Mereka cenderung bertindak dengan kekerasan dan memukul. Orang tua tidak dapat menjelaskan sebab akibat mengapa ia membuat hukuman dengan kasar. Tujuannya adalah membuat anak disiplin dan mematuhinya.
4. Tidak Memberikan Pilihan pada Anak
Orang tua dengan authoritarian parenting berfikir bahwa yang ia berikan pada anak adalah cara yang paling baik untuk anaknya. Orang tua jarang melakukan diskusi dan mendengarkan keinginan anak. Ini membuat anak merasa orang tua mengabaikan dan membuatnya tidak penting.
5. Tidak Percaya dengan Anak
Kebebasan atas pilihan anak adalah hal yang terlalu beresiko. Bagi orang tua yang menerapkan authoritarian parenting berfikir bahwa jalan yang diambil anak mungkin akan menghadapi masalah dan bisa jadi melenceng dari tujuan awal mereka.
6. Mempermalukan Anak
Selain kekerasan orang tua dengan authoritarian parenting menggunakan rasa malu anak untuk mendisiplinkannya. Dari pada mencari cara untuk mendukung anaknya, cara mempermalukan dianggap lebih efektif untuk membuat anak patuh.
Pengaruh Pola Asuh Authorithorian
Meskipun pada dasarnya orang tua melakukan hal-hal untuk kebaikan anaknya tapi ternyata ada dampak yang akan terjadi jika orang tua menerapkan authoritarian parenting pada anak, berikut adalah pengaruhnya.
- Bersikap takut atau terlalu malu di sekitar orang lain.
- Mudah menyesuaikan diri, namun juga mengalami depresi dan kecemasan.
- Menampilkan perilaku yang lebih agresif terhadap orang lain, tapi patuh di depan orang tua.
- Mengalami kesulitan dalam situasi sosial karena kurangnya kompetensi sosial.
- Memiliki harga diri yang lebih rendah
Memiliki lebih banyak gejala negatif seperti hiperaktif dan masalah tingkah laku. - Kesulitan dengan pengendalian diri karena jarang dan tidak mampu membuat pilihan.
Ternyata authoritarian parenting yang diterapkan oleh Ibu Kang Ho memiliki banyak dampak efek negatif. Meskipun pada akhirnya Kang Ho dapat menjadi seseorang yang berhasil. Namun, sikap anak tidak hanya ditentukan dari orang tua, namun juga lingkungan yang ada di sekitarnya ya.
Baca Juga
-
Rilis Teaser Perdana, Drama Korea 'Crushology 101' Siap Tayang April 2025
-
Jadi Comeback Seo Kang Joon, Drama Undercover High School Raih Popularitas
-
Rating Merosost, Gong Hyo Jin Ungkap Pemikiran Ending When the Stars Gossip
-
Tayang April, Kim Hye Ja dapat Hadiah dari Surga di Drama Korea 'Heavenly Ever After'
-
Sidang Usai, Yoo Ah In Comeback Lewat Film 'The Match' dengan Lee Byung Hun
Artikel Terkait
-
Dear Orang Tua Milenial, Ini 4 Tips Menyiapkan Tabungan Pendidikan Anak
-
3 Drama Korea Bertema Pembunuhan Anak, Salah Satunya 'Beyond Evil'
-
Link Nonton Delightfully Deceitful Sub Indo HD, Full 16 Episode Klik di Sini!
-
Link Nonton Bloodhounds Sub Indo HD, Woo Do Hwan Jadi Petinju yang Melawan Rentenir Licik
-
Ulasan Drama Korea Bloodhounds Tampilkan Bromance dalam Pertarungan Memukau
Lifestyle
-
4 Ide OOTD Stylish ala Shin Soo Hyun untuk Gaya Nyaman Saat City Trip!
-
Simpel! 4 Inspirasi Outfit Chic ala Kim Da Mi untuk Segala Momen
-
Xiaomi Civi 5 Pro, Ditenagai Chipset Snapdragon 8s Gen 4 dan Kamera Leica
-
4 Padu Padan OOTD Anak Muda ala Jeong Saebi izna, Gaya Jadi Lebih Standout!
-
Tak Cuma Cokelat! 5 Pilihan Warna Rambut yang Menawan di Kulit Sawo Matang
Terkini
-
Rekap Semifinal Indonesia Open 2025: Dominasi Wakil China Terputus
-
2 Perspektif Tifo Raksasa La Grande Indonesia di Laga Lawan China, Kamu Setuju yang Mana?
-
Jennie BLACKPINK Tembus Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2025
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
6 Drama China yang Dibintangi Pan Meiye, Beragam Peran