Dugaan kasus perselingkuhan kini semakin marak dilakukan artis di dunia entertainment. Tidak jarang para artis yang diduga melakukan perselingkuhan itu mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat Indonesia, berupa hujatan dan ujaran kebencian. Namun sayangnya mereka tetap bisa bebas mencari cuan di jalur entertainment.
Kasus dugaan perselingkuhan Syahnaz dan Rendy yang sedang ramai dibahas juga tak luput dari cibiran netizen. Banyak netizen yang menyayangkan perbuatan kedua artis tersebut, karena masing-masing sudah memiliki pasangan dan anak-anak yang lucu.
Beberapa komentar netizen di media sosial meminta agar Syahnaz dan artis pelaku perselingkuhan agar mendapatkan cancel culture, sehingga mereka bisa jera dan tidak lagi mendapatkan ruang di depan media. Lalu apa sebenarnya cancel culture itu? Apa dampak yang akan diterima?
Melansir dari Very Well Mind, cancel culture merupakan sebuah penolakan, pemboikotan terhadap seseorang, organisasi, merek, produk atau apapun yang dianggap melakukan pelanggaran, menyinggung, dan tidak bisa diterima oleh sebuah komunitas atau kelompok.
Di Korea misalnya, seorang publik figur yang ketahuan melakukan tindakan yang melanggar norma seperti bullying, selingkuh, atau hal yang merugikan dan tidak sesuai dengan norma yang ada akan dikenakan cancel culture dari masyarakat di sana. Sehingga karir publik figur yang terkena cancel culture langsung hancur saat itu juga.
Berbeda halnya di Indonesia, walaupun kadang para publik figur sudah diserang secara mental melalui hujatan dari para netizen, namun tetap saja artis tersebut masih diberi ruang di media sehingga mereka masih bisa mencari keuntungan di dunia entertainment, malah lebih terkenal karena diundang acara tv.
Walau cancel culture dinilai bisa memberikan efek jera dan membuat korbannya menyesal, akan tetapi juga memiliki dampak negatif bagi korban cancel culture itu sendiri.
BACA JUGA: Nagita Slavina Sempat Sentil Syahnaz Sadiqah Awal Mula Bertemu Jeje Govinda: Dulu Selingkuh Kan?
Melansir dari Alodokter, dampak negatif cancel culture pada korbannya di antaranya adalah merasa kesepian, merasa dikucilkan, kehilangan pekerjaan, depresi bahkan bisa menyebabkan korban mengakhiri hidupnya alias bunuh diri.
Karena itu cancel culture tidak bisa diterapkan untuk semua orang, karena tidak semua orang bisa menerima dan tahan dengan fenomena cancel culture tersebut. Jangan sampai tindakan cancel culture yang tadinya ingin membuat orang lain sadar dan menyesali perbuatannya, malah berakhir mengenaskan.
Baca Juga
-
Terungkap! Motif Armor Toreador Lakukan KDRT ke Cut Intan Nabila, Polisi Dalami Kasus
-
Video Detik-detik Penangkapan Armor Toreador Usai Viral Lakukan KDRT pada Cut Intan Nabila
-
Armor Toreador Terlilit Utang Miliaran Rupiah, Alvin Faiz Jadi Korban
-
Kartika Putri Murka Disebut Hijrah karena Takut Ketahuan Prostitusi: Fitnahan Terkejam!
-
Selebgram Cut Intan Nabila Alami KDRT, Unggahan Sebelumnya Diduga Jadi Kode
Artikel Terkait
-
Kelakuan Syahnaz Gak Pernah Siapkan Sahur Buat Jeje Govinda Terungkap: Suaminya Sabar Banget!
-
Ada Tato Wajah Syahnaz di Punggung Rendy Kjaernett, Lady Nayoan: Belum Puas Anda Syahnaz
-
Netizen Menduga Perselingkuhan Syahnaz Sadiqah dengan Rendy Kjaernett Dimulai dari Program Ini
-
Video Lama Syahnaz Sadiqah Sesegukan Ditinggal Jeje ke London, Warganet Auto Ribut: Nagis Bahagia
Lifestyle
-
Realme GT 7T Segera Hadir dengan Sensor Selfie 32 MP dan Baterai Jumbo 7000 mAh
-
4 Mix and Match Outfit ala Momo TWICE, Bikin Gaya Keren Maksimal!
-
Playful dan Fresh, Intip 4 OOTD ala Iroha ILLIT yang Wajib Kamu Lirik
-
Maskulin dan Modern, Ini 4 OOTD Sederhana ala Lee Jae Wook yang Bisa Kamu Tiru!
-
Kalem tapi Keren, 4 Ide Clean Style ala Jung Ga Ram untuk Outfit Harianmu!
Terkini
-
Ulasan Novel Hi Serana Adreena, Perjuangan Anak Pertama yang Penuh Air Mata
-
Garuda Calling 2025: Rizky Ridho Bertahan di Tengah Kepungan para Pemain Diaspora
-
Lukisan Raden Saleh Tampil dalam MV Jin BTS 'Don't Say You Love Me'
-
Penggemar Kecewa, Usai Roh Yoon Seo Dikonfirmasi Tak Ikut Proyek All of Us Are Dead 2
-
Teluk Kiluan, Spot Terbaik untuk Menyaksikan Kawanan Lumba-lumba di Lampung