Di zaman serba modern seperti sekarang, cyberbullying telah menjadi salah satu fenomena yang sering ditemui. Setiap hari berbagai macam berita bergulir di internet, mendorong orang lain ikut berkomentar.
Melansir dari Hello Sehat, cyberbullying adalah tindakan perundungan yang terjadi di dunia maya. Komentar-komentar yang negatif dan menyakitkan dapat digolongkan sebagai tindakan cyberbullying.
Apabila terus menerus dilakukan, cyberbullying memiliki dampak yang tidak main-main. Dalam beberapa kasus, korban cyberbullying bahkan memutuskan untuk mengakhiri hidup karena tidak tahan dirundung.
Sementara itu, dampak lain dari cyberbullying terhadap korban yaitu sebagai berikut.
1. Sulit tidur
Korban perundungan di internet atau cyberbullying akan selalu teringat dengan kata-kata kasar yang ditujukan kepada mereka. Akibatnya, kata-kata tersebut akan berputar-putar di otak mereka yang menyebabkan mereka sulit memejamkan mata di malam hari.
Kesulitan tidur juga termasuk dari efek gangguan kecemasan yang mereka rasakan akibat di-bully di internet. Jika sudah seperti ini, korban akan rentan mengalami sakit fisik seperti sakit kepala.
2. Turunnya kepercayaan diri
Mengalami cyberbullying dapat menurunkan kadar kepercayaan diri seseorang dengan sangat drastis. Mereka akan merasa tidak berharga dan merasa tidak ada yang berpihak kepada mereka.
Hilangnya rasa kepercayaan diri bisa menyebabkan korban kehilangan motivasi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Selain itu, mereka juga merasa ragu dengan kemampuan mereka sehingga menjadi tidak produktif.
3. Sulit percaya pada orang lain
Korban cyberbullying akan sulit menaruh kepercayaan pada orang lain. Mereka akhirnya memiliki perasaan takut akan kembali dirundung dan takut orang lain akan menghakimi mereka meskipun ia tidak berbuat kesalahan.
Akibatnya, korban cyberbullying akan sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru. Mereka pun akan menaruh rasa curiga yang berlebihan terhadap orang lain sebagai akibat dari tindakan perundungan tersebut.
4. Memicu depresi
Korban cyberbullying akan terus mengingat kenangan pahit ketika ia dirundung. Memori soal perundungan tersebut lama-lama akan menggerogoti mentalnya, sehingga korban rentan melakukan self harm (menyakiti diri sendiri), bahkan memicu keinginan untuk mengakhiri hidup.
Itulah dampak dan bahaya cyberbullying bagi korban yang mengalaminya. Sebagai pengguna internet, kita harus bijak dalam memberikan komentar maupun menanggapi berbagai berita yang beredar agar tidak menyakiti orang lain.
Baca Juga
-
Mengenal ANBK: Penjelasan, Fungsi, dan Jadwal Pelaksanaannya Selama 2024
-
Cara Cek Jumlah Pelamar CPNS 2024, Instansi Mana yang Banyak Peminat?
-
Bergenre Thriller, Intip Pemeran Utama Drama Korea 'Such a Close Traitor'
-
Usung Genre Misteri, Intip 5 Pemeran Utama Drama Korea Bertajuk Pigpen
-
Sinopsis 'Love on a Single Log Bridge', Drama Korea Terbaru Joo Ji Hoon
Artikel Terkait
-
Syahnaz Ketawa Saat Billy Ngaku Pernah Jadi Korban Perselingkuhannya: Malah Nuduh Balik
-
Tergiur Cuan Besar, Karyawati Tertipu Modus Kerja Paruh Waktu Like dan Subscribe Video Hingga Rp 48 Juta
-
Jarang Diketahui, Ahmad Dhani Masih Menanggung Biaya Hidup Janda-Janda yang Jadi Korban Kecelakaan Dul Jaelani
-
Kondisi Terkini Tiga Bocah Peluk Ibu Meninggal Dunia Akibat Dianiaya Suami Di Pati
-
Pengusaha Jakarta Jadi Korban Proyek Fiktif, Pelaku Catut Nama Bupati Gunungkidul
Lifestyle
-
Cari Laptop Baru? Model Core i5 Ini Wajib Masuk Wishlist!
-
Panduan Belanja Laptop Akhir 2025: 5 Pilihan CPU Ryzen 7 dengan Harga Miring
-
Terbukti! 5 Sebab Home Fatigue Akibat WFH Tanpa Batas di Era Digital
-
Cantik Nggak Harus Mahal, Inilah 5 Tips Tampil Alami dan Tetap Glowing
-
4 Rekomendasi Tablet Layar 12 Inci Paling Worth It untuk Kerja Harian, Produktivitas Naik 10 Kali
Terkini
-
Mulai dari Retinol hingga Diamond, Ini 3 Pilihan Serum Anti-Aging Somethinc
-
Agak Laen 2 Keluar Jadi Film Indonesia Terlaris ke-5 Sepanjang Masa
-
Indra Sjafri Minta Maaf usai Timnas Indonesia Tersingkir di SEA Games 2025
-
Puaskan Penonton, Wake Up Dead Man: A Knives Out Mystery Raih Rating 94%
-
Muda, Berbudaya, dan Adaptif: Tukar Akar Hadirkan Sastra yang Lebih Inklusif