Dunia maya telah menjadi wadah yang lengkap untuk interaksi setiap individu. Namun, di sisi lain rentan terhadap tindakan pelecehan, termasuk terhadap laki-laki juga bisa mengalami berbagai bentuk pelecehan verbal.
Oleh karena itu, dalam tulisan ini penulis akan menyajikan enam bentuk pelecehan verbal terjadi terhadap laki-laki di dunia maya berdasarkan sumber tulisan Understanding Cyberbullying: Virtual Worlds and Virtual Realities oleh Sameer Hinduja, Justin W. Patchin.
1. Toxic masculinity
Laki-laki yang dinilai tidak maskulin atau menunjukkan sifat-sifat yang dianggap feminin sering kali menjadi sasaran pelecehan.
Mereka dipermalukan dan dihakimi karena tidak sesuai dengan citra maskulinitas sebagaimana yang dibayangkan oleh banyak orang.
2. Ancaman dan Intimidasi
Pelecehan verbal acap kali berupa ancaman dan intimidasi di dunia maya. Laki-laki juga bisa menjadi sasaran ancaman fisik atau psikologis, termasuk kekerasan dan perundungan secara online.
Pengancaman semacam ini menimbulkan menyebabkan stres, kecemasan, dan memengaruhi kesehatan mental korban.
3. Body Shaming
Tidak hanya perempuan, laki-laki juga rentan terhadap body shaming di dunia maya. Mereka dilecehkan dan dikritik secara tidak adil tentang bentuk tubuh, berat badan, atau ukuran tubuh mereka. Body shaming akan mebyebabkan minder, tidak percaya diri, bahkan ketidakpuasan terhadap penampilan.
4. Homofobia dan seksisme
Laki-laki yang mengidentifikasi diri sebagai gay atau biseksual sering kali menjadi sasaran homofobia di dunia maya. Mereka mengalami cemoohan, ejekan, atau diskriminasi berbasis orientasi seksual.
Selain itu, seksisme juga merupakan bentuk pelecehan verbal yang merendahkan martabat laki-laki dan menyebabkan ketidaksetaraan gender.
5. Trolling dan cyberbullying
Trolling dan cyberbullying adalah bentuk pelecehan verbal yang melibatkan serangan yang sengaja ditujukan untuk mengganggu atau menyakiti laki-laki di dunia maya.
Mereka, para korban menjadi obyek komentar ofensif, bernada ejekan, atau menyerang sisi personal yang bertujuan untuk membuat korban merasa terancam dan tidak aman.
6. Humor yang Merendahkan
Bentuk pelecehan verbal yang sering terjadi di dunia maya adalah humor yang merendahkan laki-laki. Mereka menjadi sasaran lelucon atau meme yang menghina, melecehkan, atau meremehkan kredibilitasnya berdasarkan stereotip gender atau karakteristik pribadi.
Ternyata laki-laki juga rentan terhadap berbagai bentuk pelecehan verbal di dunia maya, yang berdampak negatif pada kondisi psikologis.
Melihat beragam risiko kekerasan verbal di dunia maya yang dialami oleh laki-laki, setiap orang perlu mengakui dan mengatasi pelecehan ini dengan meningkatkan kesadaran, mengedukasi masyarakat, dan mempromosikan penggunaan dunia maya yang aman dan ramah.
Dengan bersama-sama menciptakan lingkungan online yang sehat, kita bisa melindungi semua individu dari pelecehan verbal yang merugikan harkat dan martabat manusia.
Baca Juga
-
Belajar Membaca Peristiwa Perusakan Makam dengan Jernih
-
Kartini dan Gagasan tentang Perjuangan Emansipasi Perempuan
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Idul Fitri dan Renyahnya Peyek Kacang dalam Tradisi Silaturahmi
-
Antara Pangan Instan dan Kampanye Sehat, Ironi Spanduk di Pasar Tradisional
Artikel Terkait
-
Viral Pria Lansia Sengaja Nempel Bokong Cewek Cantik saat Antre di Restoran, Rahma Azhari: Emang Masih Bisa Diri Ki?
-
CEK FAKTA: Istri Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Ikut Terlibat dalam Pelecehan Seksual yang dilakukan Panji Gumilang, Benarkah?
-
Tiara Andini Alami Pelecehan Seksual Oleh Oknum Wartawan, Perlukah Laporkan Pelaku?
-
Tiara Andini Alami Pelecehan Seksual, Batasannya Seperti Apa?
-
Tiara Andini Jadi Korban Pelecehan Seksual Oknum Wartawan
Lifestyle
-
Effortlessly Feminine! 4 Padu Padan OOTD ala Mina TWICE yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Daily Look Cozy Chic ala Jang Ki Yong, Bikin OOTD Jadi Lebih Stylish!
-
4 Sunscreen Oil Control Harga Murah Rp50 Ribuan, Bikin Wajah Matte Seharian
-
Gaya Macho ala Bae Nara: Sontek 4 Ide Clean OOTD yang Simpel Ini!
-
Bukan Kaleng-Kaleng! 5 Laptop 7-10 Jutaan Paling Worth It Tahun Ini
Terkini
-
Sea Games 2025: Menanti Kembali Tuah Indra Sjafri di Kompetisi Level ASEAN
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan
-
Tutup Pintu untuk Shin Tae-yong, PSSI Justru Perburuk Citra Sendiri!