Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Wahyu Astungkara
Ilustrasi adu argumentasi (Freepik/drobotdean)

Dunia maya telah menjadi wadah yang lengkap untuk interaksi setiap individu. Namun, di sisi lain rentan terhadap tindakan pelecehan, termasuk terhadap laki-laki juga bisa mengalami berbagai bentuk pelecehan verbal.

Oleh karena itu, dalam tulisan ini penulis akan menyajikan enam bentuk pelecehan verbal terjadi terhadap laki-laki di dunia maya berdasarkan sumber tulisan Understanding Cyberbullying: Virtual Worlds and Virtual Realities oleh Sameer Hinduja, Justin W. Patchin.

1. Toxic masculinity

Laki-laki yang dinilai tidak maskulin atau menunjukkan sifat-sifat yang dianggap feminin sering kali menjadi sasaran pelecehan.

Mereka dipermalukan dan dihakimi karena tidak sesuai dengan citra maskulinitas sebagaimana yang dibayangkan oleh banyak orang.

2. Ancaman dan Intimidasi

Pelecehan verbal acap kali berupa ancaman dan intimidasi di dunia maya. Laki-laki juga bisa menjadi sasaran ancaman fisik atau psikologis, termasuk kekerasan dan perundungan secara online.

Pengancaman semacam ini menimbulkan menyebabkan stres, kecemasan, dan memengaruhi kesehatan mental korban.

3. Body Shaming

Tidak hanya perempuan, laki-laki juga rentan terhadap body shaming di dunia maya. Mereka dilecehkan dan dikritik secara tidak adil tentang bentuk tubuh, berat badan, atau ukuran tubuh mereka. Body shaming akan mebyebabkan minder, tidak percaya diri, bahkan ketidakpuasan terhadap penampilan.

4. Homofobia dan seksisme

Laki-laki yang mengidentifikasi diri sebagai gay atau biseksual sering kali menjadi sasaran homofobia di dunia maya. Mereka mengalami cemoohan, ejekan, atau diskriminasi berbasis orientasi seksual.

Selain itu, seksisme juga merupakan bentuk pelecehan verbal yang merendahkan martabat laki-laki dan menyebabkan ketidaksetaraan gender.

5. Trolling dan cyberbullying

Trolling dan cyberbullying adalah bentuk pelecehan verbal yang melibatkan serangan yang sengaja ditujukan untuk mengganggu atau menyakiti laki-laki di dunia maya.

Mereka, para korban menjadi obyek komentar ofensif, bernada ejekan, atau menyerang sisi personal yang bertujuan untuk membuat korban merasa terancam dan tidak aman.

6. Humor yang Merendahkan

Bentuk pelecehan verbal yang sering terjadi di dunia maya adalah humor yang merendahkan laki-laki. Mereka menjadi sasaran lelucon atau meme yang menghina, melecehkan, atau meremehkan kredibilitasnya berdasarkan stereotip gender atau karakteristik pribadi.

Ternyata laki-laki juga rentan terhadap berbagai bentuk pelecehan verbal di dunia maya, yang berdampak negatif pada kondisi psikologis.

Melihat beragam risiko kekerasan verbal di dunia maya yang dialami oleh laki-laki, setiap orang perlu mengakui dan mengatasi pelecehan ini dengan meningkatkan kesadaran, mengedukasi masyarakat, dan mempromosikan penggunaan dunia maya yang aman dan ramah.

Dengan bersama-sama menciptakan lingkungan online yang sehat, kita bisa melindungi semua individu dari pelecehan verbal yang merugikan harkat dan martabat manusia.

Wahyu Astungkara