Hubungan pertemanan bisa dilakukan dengan siapa pun. Bahkan orang yang baru bertemu, bisa berkenalan dan akrab menjadi seorang teman. Namun, perlukah berteman dengan mantan?
Sebetulnya, berteman dengan mantan adalah hal yang sah-sah saja. Tapi, memang akan lebih baik apabila hubungan itu benar-benar berakhir. Meskipun dampak baiknya ada, namun begitu juga dengan dampak buruknya.
Lantas, apa sih alasan yang membuat kamu lebih baik tidak perlu berteman dengan mantan.
BACA JUGA: 6 Prinsip Daily Parenting, Membangun Hubungan yang Kuat dengan Anak
1. Kamu akan sulit mendefinisikan perasaanmu sendiri
Ketika kamu berteman dengan mantan, dalam banyak hal kamu akan merasa cukup sulit untuk mendefinisikan perasaanmu sendiri. Suka sebagai teman atau suka karena masih ada perasaan? Perhatian sebagai teman atau perhatian karena masih ada perasaan?
Bagaimanapun, hubungan asmara dan pertemanan merupakan dua hal yang sangat berbeda. Khawatirnya, kalau kamu tidak bisa mendefinisikan dengan baik, maka kamu akan cukup kesulitan untuk memahami batasan-batasannya.
2. Menjebak dirimu sendiri
Ketika kamu berteman dengan mantan setelah putus, cukup dikhawatirkan bahwa 'pertemanan' itu hanya akan menjebak dirimu sendiri ke dalam perasaan semu yang dirasakan oleh diri sendiri pula.
Kamu akan terus merasa berada pada zona nyaman. Namun ketika nanti si dia memiliki kekasih baru, kamu akan merasa dicampakkan. Zona nyaman ini, tidak akan baik pada akhirnya.
Sisi yang kamu rasakan saat ini mungkin, kamu merasa bahwa dengan begini kamu tidak perlu menjauhkan jarak diantara kamu dan mantan. Sehingga, kamu akan tetap memiliki waktu untuk saling memperhatikan. Tapi, itu tidak akan berlangsung lama. Kalau tidak bersiap dari sekarang, kamu mungkin akan sangat kesulitan.
BACA JUGA: 5 Keuntungan Bersikap Tenang, Bikin Kamu Lebih Bijaksana
3. Menciptakan prasangka yang salah
Prasangka yang salah cukup sensitif terjadi ketika kamu atau mantan punya kekasih baru. Ketika kalian masih berteman, pasangan satu sama lain bisa jadi merasa cemburu. Bagaimanapun, kebanyakan orang tidak ingin pasangannya masih dekat dengan masa lalunya. Apapun alasannya.
Hal ini mungkin saja menjadi lingkaran yang sulit terputus. Pasangan tidak bisa menerima kedekatan antara kamu dan mantan, lalu kamu merasa bahwa pasanganmu sekarang tidak bisa menghargai pertemananmu. Bukankah itu akan cukup menguras energi apabila terjadi?
Itu dia 3 alasan kamu tidak perlu berteman dengan mantan. Akan lebih baik apabila hubungan yang selesai, selesai juga sampai ke akar-akarnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Cuma Butuh HP, 5 Aplikasi Ini Bisa Bantu Catat Keuangan Usaha Sendiri
-
Fenomena Mager di Pertengahan Ramadan, Ini 4 Penyebabnya!
-
5 Langkah Jitu agar Keuangan UMKM Tetap Sehat di Bulan Ramadan
-
5 Tips Ramadan Produktif ala Gen Z : Tetap Aktif Ibadah Maksimal!
-
Mau Tajir Mendadak? Ini 5 Bisnis Ramadan yang Selalu Laris Manis!
Artikel Terkait
-
Bahaya yang Mengintai Kalau WC Tidak Rutin Disedot
-
Kini Tinggal di Rumah Reyot, Begini Cara Putri Eks Model Dewasa Bertahan Hidup
-
3 Tutorial Mengikhlaskan Mantan Menikah dengan Pilihannya, Tak Perlu Gengsi!
-
Mantan Bupati Cirebon Sunjaya Dituntut Tujuh Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
-
Nasib Pilu Eks Model Dewasa Diah Risti Kusuma Putri, Dulu Tajir Mlintir Kini Hidup di Rumah Reyot
Lifestyle
-
Ikon Wi-Fi di Windows 11 Ngilang? Tenang! Ini Cara Mengembalikannya
-
4 Inspirasi Gaya Simpel ala Yuqi I-DLE yang Bikin Penampilan Tetap Stylish
-
Stylish dan Nyaman, Ini 4 Gaya Kasual Chic ala Suho EXO yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Gaya Kasual ala Yunjin LE SSERAFIM, Simpel dan Tetap Fashionable
-
4 OOTD ala Xiaoting Kep1er yang Stylish dan Karismatik, Cocok Buat Hangout!
Terkini
-
Mau Nonton Jurassic World Rebirth? Ini Urutan Nonton Saga Jurassic World!
-
My Chemical Romance Konser di Jakarta pada 3 Mei 2026, Tiket Dijual 9 Juli
-
Sedot 31 Ribu Fans, RIIZE Sukses Buka Konser Solo RIIZING LOUD di Seoul
-
Piala Presiden 2025 dan Ironi Kualitas Persepakbolaan Indonesia di Laga Persib Bandung vs Port FC
-
Cetak Rekor Lagi, F1 Jadi Film Apple Pertama yang Tembus 250 Juta Dolar