Pernah gak sih merasa menyesal setelah membeli barang atau berbelanja sesuatu? Barang yang diidam-idamkan ternyata tidak sesuai dengan keinginan hati dan kebutuhan ke depannya.
Atau justru barang saat di toko yang terlihat begitu cemerlang, ternyata bikin menyesal karena kurang cermat dalam membeli. Wah, bisa rugi bandar dong kalau hal ini terus-terusan terjadi.
Berikut, 5 tips yang bisa kamu lakukan sebelum membeli barang!
1. Jangan Ragu Bertanya
Malu bertanya sesat di jalan. Sudah berulang kali kita mendengar kalimat ini. Namun ternyata, mempraktikkannya tidaklah semudah itu. Kerap kali kita merasa malu atau tidak enak hati untuk bertanya karena takut akan respon yang kurang baik.
Namun, tetap berada di zona ini bakalan lebih banyak kerugian juga lho. Jangan malu bertanya tentang barang yang ingin kamu beli.
Jika memang tidak ada di deskripsi, tidak ada salahnya untuk bertanya. Penjual yang baik tentu akan mengarahkanmu pada barang yang tepat.
2. Pastikan Cek Barang sebelum Deal
Biasakan untuk melihat atau mengecek barang yang kamu beli. Pastikan tidak ada bagian yang rusak atau hal yang msmbuatmu merasa rugi setelah membelinya. Jika berbelanja online, kamu bisa melihat ulasan toko dan video atau foto yang dikirim pengguna lain.
3. Utamakan Kenyamanan
Jangan hanya karena promo atau murah, kamu jadi mengambil keputusan yang impulsif. Meski promo 90% sekalipun, pastikan kamu tidak membelinya hanya karena murah. Tetap jaga kesadaran diri akankah barang tersebut terpakai?
Percuma mendapat barang promo besar namun karena kualitasnya yang buruk kamu justru enggan memakainya nanti. Pada akhirnya hanya akan menjadi mubazir.
4. Jangan Malas Membaca Review
Kalau kamu ragu akan rayuan penjual yang mengarahkanmu pada barang-barang tertentu. Kamu bisa membuka google dan mencari review atau spesifikasi tentang barang yang ingin kamu beli untuk lebih memastikan.
Kebanyakan para pembeli yang merasa rugi dikarenakan malasnya membaca review. Jadi lebih rajin lagi mencari info sebelum berbelanja sesuatu ya!
5. Tentukan Kegunaan Jangka Panjang
Kamu juga harus pandai mengelola kegunaan barang yang akan kamu beli. Apakah barang ini berguna untuk jangka panjang atau hanya beberapa kali pemakaian saja. Jika kamu memakainya dalam kurun waktu yang lama, carilah kualitasnya.
Namun jika hanya beberapa kali pemakaian, kamu bisa mencari kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhanmu. Dengan begini, kamu akan lebih mengantisipasi tindakan impulsif membeli barang dan berakhir zonk.
Sekian ulasan tentang 5 tips sebelum membeli barang. Semoga bermanfaat!
Baca Juga
-
Mercusuar Cafe & Resto: Spot Foto Magical ala Negeri Dongeng di Bandung!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Mercusuar Cafe & Resto: Pesona Kastil Iblis Cocok untuk Pencinta Gotik!
-
Lafayette Coffee & Eatery: Nongkrong Cantik ala Princess Dubai di Malang!
-
4 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Dear X, Bikin Deg-degan Sekaligus Mikir!
Artikel Terkait
-
Tips Pilih Jurusan Kuliah yang Tepat untuk Generasi Z Agar Sukses di Masa Depan
-
6 Tips Jajan Kopi Starbucks untuk Pemula, Begini Cara Pesannya
-
Tips Beli Kendaraan Listrik Secara Online, Jangan Lupa Perhatikan Garansi Baterai
-
6 Tips Berbicara dengan Pasangan yang Kurang Nyambung, Kamu Wajib Tahu!
-
Traveling Bawa Anak, Ini Tips yang Perlu Dipersiapkan Menurut Influencer Rius Vernandes
Lifestyle
-
Selera Makanmu Ungkap Rahasia Karaktermu: Si Perfeksionis Suka Sayur, Siapa Kamu?
-
4 Ampoule Korea Calming Kemerahan dan Cegah Breakout pada Kulit Sensitif
-
Kenapa Standar Hubungan Gen Z Jadi Abu-abu? Membedah Tren 'Bare Minimum' dan 'Princess Treatment'
-
4 Rekomendasi HP 1 Jutaan dengan Kamera Terbaik di 2025, Resolusi hingga 50MP!
-
Bukan Pensiun, Narji Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Hobi Bertani
Terkini
-
18 November: Cukup! Tidak Ada Lagi Alasan untuk Menoleransi Pelecehan Anak
-
FIFA Puskas Award 2025: Maaf para Culers, Gol Lamine Yamal Sejatinya Tak Terlalu Istimewa!
-
Nurra Datau Ungkap Awal Karier Akting: Dari Iseng hingga Jatuh Cinta
-
Diangkat dari Light Novel, Anime Killed Again, Mr. Detective? Resmi Digarap
-
Kota Tanpa Trotoar: Indonesia untuk Mobil, Bukan Manusia?