Beragam persoalan sering kali menjadi permasalahan bagi seorang siswa dalam pembelajaran di Sekolah hingga pada akhirnya peserta didik kurang mampu dalam menafsirkan materi yang diberikan guru. Permasalahan ini jika terus dialami siswa akan berdampak terhadap prestasi akademik yang diperolehnya dibangku sekolah sehingga akan dapat menyulitkan ketika menapaki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Kesulitan yang dialami siswa tersebut bisa saja terjadi karena mengalami kesulitan belajar. Learning disorder atau dikenal dengan istilah kesulitan belajar pada anak sangat erat kaitannya dengan prestasi akademik seorang siswa dalam aktivitasnya sehari-hari.
Anak dengan kesulitan belajar akan mengalami gangguan pada satu atau lebih proses dasar belajar yang meliputi pemahaman penggunaan bahasa lisan atau tulisan, yang dapat terwujud dalam kemampuan mendengar, berpikir, berbicara, membaca dan menulis yang tidak lengkap, mengeja atau menghitung.
BACA JUGA: Dorong Anak Berprestasi, Orangtua Bisa Lakukan 6 Hal Ini!
Ciri-Ciri
Anak dengan kesulitan konsentrasi adalah sering ceroboh, sulit berkonsentrasi seperti tidak mendengarkan saat berbicara, tidak menyelesaikan pekerjaan rumah, sulit mengatur kegiatan, menghindari tugas berpikir, mudah kehilangan barang, perhatian mudah teralihkan dan mudah lupa.
Fenomena kesulitan belajar pada anak seringkali terlihat pada hasil akademik yang kurang baik. Namun, kesulitan belajar juga dapat berwujud masalah perilaku pada anak seperti berteriak di kelas, melecehkan teman, berkelahi dan sering tidak masuk sekolah atau suka bolos sekolah.
Penelitian Ratnawati (2017) menyebutkan bahwa terdapat tiga faktor yang menyebabkan siswa tersebut mengalami learning disorder yaitu:
1. Faktor keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang paling besar pengaruhnya bagi kehidupan seorang anak dalam menjalani kesehariannya. Hal ini karena keluargalah yang menjadi tempat pertama yang menandai kepribadian anak terbentuk.
Lingkungan rumah dapat memengaruhi tingkat kecerdasan atau prestasi akademik anak, antara lain gaya pengasuhan dari orang tua, hubungan antar anggota keluarga, suasana dalam keluarga, keadaan ekonomi keluarga, pemahaman orang tua serta konteks budaya yang dipahami dan dianut oleh sebuah keluarga sehingga dapat membentuk karakter pembelajaran siswa.
Jika dalam keluarganya memberikan dukungan serta pengaruh positif pada anak maka permasalahan learning disorder tentu saja dapat diatasi.
2. Faktor sekolah
Sekolah merupakan tempat belajar setelah keluarga dan masyarakat sekitar. Faktor lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar anak antara lain: guru, metode mengajar, alat maupun fasilitas yang tersedia di sekolah, kurikulum yang diterapkan, hubungan antara guru-siswa maupun hubungan antar siswa, kedisiplinan sekolah, pelajaran, standar pelajaran, kebijakan penilaian, syarat dan tugas yang diberikan kepada siswa.
Jika beberapa hal tersebut dapat dipertimbangkan sebelum ditetapkan kebijakannya dan memperhatikan dampak yang akan terjadi bila diterapkan maka pihak sekolah telah memberikan kesempatan bagi siswa untuk terhindar dari kesulitan belajar.
BACA JUGA: 5 Langkah Mencuci Celana Jeans agar Bersih dan Awet
3. Faktor masyarakat
Selain faktor keluarga dan sekolah, anak juga berinteraksi dengan lingkungan masyarakat. Beberapa hal pada faktor lingkungan masyarakat yang dapat mempengaruhi prestasi akademik meliputi: kegiatan anak-anak dalam masyarakat, jalan-jalan bersama teman dan bentuk kehidupan sosial lainnya.
Demikian gambaran tentang faktor penyebab kesulitan belajar pada anak, suatu hal penting yang harus kita pahami jika kita sebagai guru atau orang tua. Oleh sebab itu, penting untuk memahami kondisi serta kemampuan pada anak sehingga dapat terhindar dari permasalahan kesulitan belajar.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tingkatkan Minat Berwirausaha Mahasiswa, Psikologi UNJA adakan Seminar
-
Cegah Adiksi Gawai, Dosen Psikologi UNJA Pengabdian di TK An-Nahl Jambi
-
Pertamina EP Gaet HIMPSI Jambi Sosialisasi Psikologis di Lapas Perempuan
-
Cegah Korupsi, FKIK Universitas Jambi Gelar Workshop Zona Integritas
-
Tingkatkan Kompetensi Karyawan, PNM Jambi gelar Sharing Coaching Karyawan
Artikel Terkait
-
Kabar Tibrata Putra dan Trisha Eungelica Anak Ferdy Sambo Sekarang, Ada yang Jadi Dokter Muda
-
Sebut Kasusnya Sudah Damai, Abdul Mu'ti Buka Peluang Angkat Guru Supriyani jadi P3K
-
Mau Anak Bijak Kelola Keuangan, Uang Jajan Kenzy dari Andre Taulany Cuma Segini
-
Skill Public Speaking Dipuji, Netizen Ingin Verrell Bramasta Jadi Wapres: Lu Bukan Anak Presiden Ya?
-
Di Balik Fenomena La Nina: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Lifestyle
-
4 Tips OOTD Rok ala Zara Adhisty yang Girly Abis, Cocok Buat Hangout!
-
4 Gaya OOTD Girly ala Kim Se-jeong, Simpel untuk Disontek!
-
4 Rekomendasi Parfum Pria Miniso Terbaik, Aroma Mewah, Harga Ramah!
-
4 Inspirasi Gaya Kasual Chaeryeong ITZY yang Simpel, Cocok Jadi Daily OOTD!
-
3 Look Outfit Elegan ala Roh Yoon-seo, Mana yang Cocok Buat Dinner?
Terkini
-
Sambut Hari Anak Sedunia PBB, Doyoung NCT Donasi Rp1,1 Miliar ke UNICEF
-
3 Film Korea yang Dibintangi Song Kang Ho, Ada Sporty hingga Mendebarkan
-
Indonesia dan Lunturnya Budaya Malu, dari "Jam Karet" hingga Korupsi
-
TVXQ Resmi Merilis Album Perayaan Debut 20 Tahun di Jepang Bertajuk 'Zone'
-
3 Pemain Kunci Timnas Jepang yang Perlu Diwaspadai, Ada Eks-Inter Milan