Pola asuh orang tua sering dimaknai sebagai metode atau pendekatan yang digunakan dalam menemani tumbuh kembang anak. Melalui tulisan ini akan membahas berbagai jenis pola asuh yang biasanya diterapkan oleh orang tua dilansir dari laman Psikologi UGM.
- Pola Asuh Otoriter
Orang tua dengan pola asuh otoriter cenderung memiliki kendali yang ketat dan memegang peranan sebagai pemimpin. Anak biasanya merasa terkekang atau kurang mendapatkan kebebasan ketika ingin mengutarakan dan mengambil keputusan.
Pola asuh ini sering kali menghasilkan anak-anak yang kurang percaya diri atau memiliki ketergantungan yang tinggi pada orang lain.
- Pola Asuh Demokratis
Orang tua dengan pola asuh demokratis memberikan ruang bagi partisipasi anak dalam pengambilan keputusan. Anak memperoleh kesempatan untuk berbicara dan berdiskusi, sehingga mereka merasa dihargai dan terlibat dalam keluarga.
Pola asuh dengan model seperti ini biasanya anak akan memiliki kemandirian dan kemampuan berpikir kritis yang luar biasa.
- Pola Asuh Permisif
Orang tua dengan pola asuh permisif cenderung memberikan kebebasan yang sangat besar kepada anak-anak. Tampaknya anak tidak dikenalkan mengenal batasan dan aturan yang jelas.
Pola asuh model ini dapat membuat anak-cenderung kurang disiplin, "tidak patuh" dan rentan mengalami tekanan ketika menghadapi kenyataan.
- Pola Asuh Partisipatif
Orang tua yang mempraktikkan pola asuh partisipatif biasanya menggunakan komunikasi yang terbuka dan mengajak anak untuk berdialog. Anak memiliki kebebasan untuk mengemukakan pendapat dan mencoba tidak takut untuk mencoba hal baru.
Dengan menerapkan pola asuh di atas, secara langsung orang tua telah mengembangkan keterampilan sosial dan kemandirian anak-anak.
Hemat penulis, orang tua merupakan teladan utama dalam kehidupan anak-anak. Oleh karena itu, sudah semestinya bagi orang tua untuk menunjukkan perilaku yang positif, seperti empati, integritas, dan sikap yang sehat dalam setiap tindakannya.
Dengan memberikan teladan yang baik, orang tua telah menanamkan nilai-nilai dan perilaku yang diinginkan dalam diri anak-anak.
Oleh karenanya, apapun jenis pola asuh anak yang diterapkan oleh orang tua akan mempengaruhi perkembangan anak dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Tidak ada ruginya jika orang tua memahami jenis-jenis pola asuh ini dan memilih yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai keluarga.
Baca Juga
-
Belajar Membaca Peristiwa Perusakan Makam dengan Jernih
-
Kartini dan Gagasan tentang Perjuangan Emansipasi Perempuan
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Idul Fitri dan Renyahnya Peyek Kacang dalam Tradisi Silaturahmi
-
Antara Pangan Instan dan Kampanye Sehat, Ironi Spanduk di Pasar Tradisional
Artikel Terkait
-
Ajarkan Anak Konsep Berbagi Sejak Dini, Begini Cara Memulainya
-
Viral Wanita 41 Tahun Nikahi Anak Teman yang Baru Berumur 16 Tahun, Memangnya Boleh di Indonesia?
-
Rachel Vennya Dihujat karena Ajarkan soal Organ Intim pada Anak, Padahal Penting untuk Bekal hingga Dewasa
-
Dewi Perssik Ceramahi Pinkan Mambo soal Pelecehan Seksual MA: Itu Bukan Aib
-
Emak-emak Wajib Tahu! Anak Bawa Sepeda Listrik di Jalan Raya Bakal Disita
Lifestyle
-
New Masculinity! Ini 4 Brand Skincare yang Bikin Cowok Makin Pede
-
Bosen Nge-date di Luar? 7 Anime Romantis Ini Cocok Buat Maraton Bareng Pacar
-
Katanya Mimpi Jatuh Artinya Mau Mati? Bongkar 8 Mitos Sesat Soal Mimpi Ini Yuk
-
5 Inspirasi Outfit Kasual ala Changbin Stray Kids, Anti Mati Gaya!
-
Jenuh Scroll TikTok? Ini 5 'Mode' Rahasia Biar Hidupmu Nggak Gitu-Gitu Aja
Terkini
-
Cinta Laura: di Balik Independent Woman, Aku Tetap Manusia yang Bisa Rapuh
-
Pacari Katy Perry, Berapa Harta Kekayaan Justin Trudeau?
-
5 Cafe Bernuansa Kerajaan di Malang Raya!
-
Tok! Timnas Indonesia Baru akan Miliki Pelatih Baru Sebelum Maret 2026
-
Realistis! Cinta yang Tak Selalu Manis di Drama China Exclusive Fairytale