Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Adela Puspita
Ilustrasi sekelompok yang suka bullying (Freepik.com/freepik)

Bullying merupakan perilaku yang merendahkan dan merugikan orang lain yang telah menjadi isu serius dalam masyarakat kita. Orang yang melakukan bullying sering kali memiliki alasan tersendiri di balik tindakan mereka, dan salah satu faktor yang dapat berperan dalam perilaku ini adalah trauma masa lalu.

Trauma masa lalu dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam berbagai cara, termasuk mengarahkannya untuk melakukan bullying. Dilansir dari laman verywellmind, berikut adalah lima alasan mengapa seseorang mungkin suka melakukan bullying.

1. Rasa Tidak Berdaya di Masa Lalu

Beberapa orang yang pernah mengalami rasa tidak berdaya atau kehilangan kontrol di masa lalu mungkin merasa ingin mendapatkan kembali rasa kuasa dan kendali dengan menjatuhkan orang lain. Perilaku bullying dapat menjadi cara untuk mengatasi perasaan ketidakberdayaan yang pernah mereka alami.

2. Mengatasi Rasa Takut dan Kekurangan

Trauma masa lalu sering kali meninggalkan luka emosional yang mendalam, termasuk rasa takut dan perasaan tidak berharga. Beberapa orang mungkin berusaha mengatasi rasa ini dengan mengganggu orang lain.

Dengan membuat orang lain merasa takut atau rendah diri, pelaku bullying mungkin merasa sementara "menguasai" perasaan mereka sendiri yang merosot.

3. Pola Perilaku yang Dipelajari

Seseorang yang mengalami bullying atau perilaku merendahkan lainnya di masa kecil mungkin belajar bahwa cara ini efektif untuk mendapatkan perhatian atau rasa superioritas.

Trauma masa lalu yang melibatkan pengalaman-pengalaman negatif semacam itu yang dapat membentuk pola perilaku yang berlanjut hingga dewasa.

4. Upaya Mempertahankan Diri

Trauma masa lalu terutama jika melibatkan pelecehan atau penindasan dapat menciptakan kebutuhan untuk melindungi diri sendiri dengan cara apa pun yang tersedia.

Beberapa orang mungkin merasa bahwa dengan menjatuhkan orang lain mereka bisa mengalihkan perhatian dari diri mereka sendiri atau bahkan mengalihkan ancaman yang dirasakan.

5. Kurangnya Empati Akibat Trauma

Beberapa individu yang mengalami trauma mungkin mengalami gangguan dalam kemampuan untuk merasakan empati terhadap orang lain. Ini dapat mengakibatkan kesulitan memahami bagaimana tindakan mereka mempengaruhi perasaan dan kesejahteraan korban.

Dalam situasi ini, mereka mungkin lebih cenderung melakukan bullying tanpa mempertimbangkan dampaknya.

Tidak semua orang yang melakukan bullying memiliki trauma masa lalu, dan tidak semua orang yang mengalami trauma masa lalu akan melakukan bullying.

Namun, penting untuk mengakui bahwa pengalaman traumatis dapat memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan dunia di sekitarnya, termasuk cara mereka berperilaku terhadap orang lain.

Adela Puspita