Fenomena tindakan bullying di kalangan anak-anak menjadi hal yang serius dan dapat berdampak negatif pada perkembangan psikologis korbannya. Untuk itu, sebagai orang tua, kita harus lebih peduli terhadap masalah ini. Ketika seorang anak menjadi korban perundungan, kita tidak mesti sepenuhnya harus menyalahkan anak yang melakukan perundungan. Namun, kita perlu memahami alasan mengapa anak-anak bisa menjadi tukang bully.
Berikut, ada lima faktor yang menyebabkan seorang anak berperilaku demikian.
1. Kurangnya perhatian di lingkungan keluarga
Keluarga adalah lingkungan pertama yang akan dipelajari oleh anak. Ketika lingkungan keluarga itu tidak sehat, seperti kurangnya perhatian dan kasih sayang, pola asuh yang otoriter, adanya kekerasan fisik dan verbal serta orang tua yang berkonflik terus menerus sehingga menyebabkan perceraian, hal itu dapat mempengaruhi perilaku anak dan membuatnya merasa terabaikan.
Sehingga, anak yang mengalami hal tersebut mengalami ketidakstabilan emosi dan ketidakbahagiaan di lingkungan rumah, yang membuatnya mencari cara untuk mengeluarkan emosi negatif dengan cara membully.
BACA JUGA: Wulan Guritno Gercep Tinggalkan Thailand Usai Dipanggil Polisi Terkait Dugaan Promosi Judi Online
2. Ingin menjadi yang paling mendominasi dan berkuasa
Beberapa anak yang melalukan pembullyan tumbuh dari kebutuhan untuk merasa populer di sekolah. Ia menindas teman sebayanya yang lemah, untuk membuktikan bahwa ia lebih berkuasa dibandingkan mereka. Keinginan untuk mendominasi dan berkuasa juga jadi alasan kenapa seorang anak menjadi pembully.
3. Pengaruh lingkungan pertemanan
Penindasan adalah perilaku yang dipelajari, sehingga anak-anak yang melihatnya dapat meniru apa yang mereka lihat. Maka dari itu, lingkungan pertemanannya menjadi salah satu penyebab mengapa anak bisa menjadi pembully.
Oleh karena itu, sebagai orang tua, harus lebih peka terhadap lingkungan pergaulan anak untuk membuatnya terhindar dari perilaku bullying.
4. Mencari perhatian
Beberapa anak mungkin merasa kurang mendapat perhatian atau merasa rendah diri, sehingga ia mencari cara untuk mendapatkan perhatian tersebut dengan membully orang lain. Karena baginya, menindas orang lain bisa membuatnya memiliki rasa hebat dan memberikan sensasi kekuatan yang ia cari.
5. Kurangnya pemahaman tentang perbedaan
Alasan bullying yang paling sering ditemukan pada anak adalah tentang sebuah perbedaan. Baik itu penampilan fisik, ras/etnis, jenis kelamin, kecacatan, agama, dan orientasi seksual. Beberapa anak terlibat dalam perilaku bullying karena kurangnya pemahaman perbedaan latar belakang, budaya dan penanda identitas lainnya.
Sehingga, ketika ada seorang anak yang dirasa 'berbeda', maka anak tersebut akan mendapatkan perlakuan tidak baik dari teman-teman di lingkungannya. Sebagai orang tua dan guru, sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman intens kepada anak, tentang sebuah perbedaan tersebut.
Perilaku bullying memang masih menjadi hal serius yang perlu diperhatikan, tidak hanya korban yang akan merasakan dampaknya, namun anak yang menjadi pembully pada dasarnya juga merupakan korban. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita patut untuk lebih memberikan perhatian dan memberikan edukasi tentang bahayanya membully.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
4 Ide Hadiah Valentine untuk Orang Tua, Simpel tapi Sangat Berkesan!
-
5 Inspirasi Kamar Anak Perempuan Bernuansa Pink, Look-nya Fresh!
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
3 Konsep Unik Jepang yang Bisa Mengubah Hidupmu Jadi Lebih Positif
-
3 Referensi Style Kantor yang Bisa Kamu Sontek dari Winter aespa
Artikel Terkait
Lifestyle
-
6 OOTD Simpel ala Vidi Aldiano untuk Inspirasi Tampil Kece saat Hangout
-
Mudah Ditiru, Ini 4 Inspirasi Daily Outfit Winter aespa yang Anti Ribet
-
Boyfriend Vibes! 4 OOTD Chic Minimalis ala Nam Joo Hyuk yang Wajib Dicoba
-
Tampil Kece saat Traveling dengan 6 Padu Padan Outfit ala Rebecca Klopper
-
4 Ide OOTD Soft Style ala Lee Jun Hyuk, Bikin Penampilan Makin Memesona
Terkini
-
Sinopsis Film How to Train Your Dragon (2025), Kisah Pertemanan Manusia dan Naga
-
Review Series The King of Pigs, Kisah Balas Dendam dari Luka yang Terpendam
-
Review Film The Winter Lake: Ketika Rahasia Mengapung ke Permukaan
-
ATEEZ Maknai Cinta sebagai Proses Saling Menerima dalam Lagu Time of Love
-
Film Roman Dendam: Balas Dendam Luka Lama yang Menyingkap Konspirasi Besar