Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Muchammad Awan
ilustrasi bermain game (Pixabay/JESHOOTS-com)

Game telah menjadi hiburan yang diminati berbagai kalangan usia. Apalagi di era digital saat ini, bermain game dapat dilakukan di mana saja bahkan dalam toilet sekalipun. Banyak manfaat yang seseorang peroleh dari bermain game, seperti melepaskan penat, menghilangkan stres juga dapat meningkatkan kecerdasan.

Namun, bermain game juga dapat memberikan dampak buruk bagi diri sendiri. Jika kamu sudah merasakan sinyal atau tanda-tanda di bawah ini, maka beristirahatlah sejenak dari bermain game. Berikut tiga tanda kamu harus beristirahat dari bermain game.

1. Stres Bertambah

Salah satu dari tujuan bermain game adalah untuk menghilangkan stres dan merasakan hiburan. Namun, ironisnya, beberapa jenis game, seperti game kompetitif, dapat kadang-kadang meningkatkan tingkat stres seseorang. Saat bermain game kompetitif, tekanan untuk mencapai kemenangan, berkomunikasi dengan rekan tim, atau menghadapi pemain lain yang lebih kuat bisa menjadi beban yang cukup berat.

Jika dalam permainan kamu merasakan bahwa stresmu justru meningkat, sangat penting untuk tidak mengabaikan perasaan tersebut. Daripada memaksakan diri untuk terus bermain, lebih baik sejenak untuk menenangkan pikiran. Mengambil jeda sejenak, berjalan-jalan singkat, melakukan pernapasan dalam, atau bahkan hanya berbicara dengan teman bisa membantu meredakan stres.

Ingatlah bahwa bermain game seharusnya tetap menjadi pengalaman yang menyenangkan, dan jika permainan tertentu membuatmu merasa terlalu stres, maka tidak ada yang salah dengan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesejahteraan mentalmu.

BACA JUGA: 4 Tips Membeli Barang Bekas Berkualitas, Biar Gak Kecewa!

2. Produktivitas terganggu

Berlama-lama bermain game juga bisa mengganggu produktivitasmu secara signifikan. Jika kamu menemukan bahwa ada beberapa kewajiban yang tidak terpenuhi atau pekerjaan yang tertunda karena kamu lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain game, maka saat itulah penting untuk melakukan introspeksi dan mengambil langkah-langkah yang tepat.

Evaluasi diri adalah langkah pertama yang penting. Cobalah untuk memahami mengapa kamu menghabiskan begitu banyak waktu untuk bermain game dan mengapa kewajibanmu terbengkalai. Apakah itu karena kurangnya manajemen waktu, kecanduan bermain game, atau hanya sebagai pelarian dari tanggung jawab? Memahami akar masalah dapat membantu kamu menemukan solusi yang sesuai.

Setelah kamu mengidentifikasi masalahnya, langkah selanjutnya adalah berhenti sejenak dari bermain game dan fokus untuk menyelesaikan kewajibanmu. Prioritaskan tugas-tugas yang perlu diselesaikan, buat jadwal yang lebih teratur, dan pastikan kamu memiliki waktu yang cukup untuk berkonsentrasi pada pekerjaan dan tanggung jawabmu.

3. Menjadi Toksik

Bermain game tidak hanya memiliki dampak terhadap diri sendiri, tetapi juga dapat berdampak pada orang lain. Salah satu dampak negatif yang sering terjadi adalah perilaku "toxic" atau toksik dalam permainan. Perilaku toksik ini bisa mencakup penghinaan, pelecehan verbal, atau tindakan kasar terhadap pemain lain. Ini tidak hanya mengganggu kenyamanan orang lain, tetapi juga dapat merusak pengalaman bermain game bersama dan membuat atmosfer menjadi tidak sehat.

Perilaku toksik dapat membuat orang lain merasa tidak aman dan tidak nyaman saat bermain, bahkan bisa merusak hubungan sosial dalam permainan tersebut. Jika seseorang sering terlibat dalam perilaku toksik, mereka mungkin akan dihindari oleh pemain lain, bahkan dikeluarkan dari komunitas game tertentu.

Untuk menjaga hubungan sosial yang baik dan menciptakan lingkungan bermain yang positif, penting untuk menghindari perilaku toksik. Ini melibatkan pengendalian emosi, menghargai pemain lain, dan berkomunikasi dengan baik. Jika ada konflik dalam permainan, lebih baik mencoba menyelesaikannya dengan cara yang konstruktif daripada memperburuk situasi.

Itulah tiga tanda kamu harus beristirahat dari bermain game. Tiga tanda tersebut harus kamu perhatikan guna menjaga kualitas hidupmu.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Muchammad Awan