Perkembangan pesat internet saat ini membuka peluang besar bagi kamu sebagai penulis untuk berkontribusi di berbagai media online. Hal Ini memberikanmu kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas, berbagi pandangan, cerita, atau pemikiran dengan audiens yang lebih luas.
Tidak hanya itu, beberapa media juga memberikan imbalan atas publikasi tulisan. Hal ini menjadi potensi sumber penghasilan tambahan atau bahkan menjadi sumber penghasilan utama. Namun, tidak semua tulisan akan dengan cepat mendapatkan kesempatan untuk terbit. Terkadang, beberapa tulisan tidak terbit disebabkan oleh beberapa alasan yang perlu kamu pertimbangkan.
Berikut enam alasan mengapa tulisan kamu tidak kunjung terbit di media online, simak selengkapnya.
1. Tulisan Tidak Sesuai dengan Pedoman Media
Setiap media memiliki pedoman penulisan yang berbeda-beda, seperti panjang kata, tema, dan gaya penulisan yang sudah ditetapkan dalam pedoman penulisan. Pastikan tulisan yang kamu buat sesuai dengan pedoman yang berlaku di media tersebut. Sudah dapat dipastikan tulisanmu tidak akan diterbitkan jika tidak sesuai dengan pedoman media. Maka perhatikan baik-baik, ya.
2. Banyak Kesalahan Ketik (Typo)
Sebelum mengirimkan tulisan, selalu periksa dan perbaiki kesalahan ketik (typo). Terlalu banyak kesalahan dapat menghambat editor dalam memproses dan mempublikasikan tulisanmu. Periksa secara teliti tulisan yang akan kamu kirimkan, mulai dari tanda baca hingga kata-kata baku yang seharusnya kamu gunakan.
3. Tidak Mencantumkan Sumber
Mencantumkan sumber kutipan atau data dalam tulisan adalah prinsip dasar dalam menjalankan praktik penulisan yang etis dan profesional. Tindakan ini menggambarkan komitmen kita untuk menyajikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya kepada pembaca. Selain itu, mencantumkan sumber adalah tanda penghormatan terhadap kontribusi orang lain.
Ketika kita mengutip pernyataan dari tokoh atau menggunakan data yang dibuat oleh orang lain, itu adalah pengakuan bahwa ide atau pengetahuan tersebut bukan milikmu, dan kamu menghormati hak cipta dan hak kekayaan intelektual yang terkait. Ini juga merupakan langkah yang penting untuk menghindari plagiat, yang dapat merusak reputasi penulis secara serius.
4. Judul yang Kurang Menarik
Judul tulisan memegang peran penting dalam menarik perhatian pembaca, lho! Dalam dunia media, judul harus mampu menonjol, kreatif, dan unik untuk membuat editor dan audiens tertarik. Judul yang menarik bisa menjadi pemikat agar editor memilih tulisanmu untuk segera diterbitkan.
Judul yang kreatif dan unik memiliki kekuatan untuk mencuri perhatian dan memicu rasa ingin tahu. Ketika judul memancing imajinasi dan menjanjikan sesuatu yang menarik, pembaca cenderung merasa penasaran dan tertarik untuk melanjutkan membaca.
5. Topik Sudah Ditulis oleh Kontributor Lain
Sebelum mulai menulis, periksa apakah topik yang akan kamu buat sudah pernah dibuat oleh kontributor lain di media tersebut. Jika kamu menemukan topik yang akan kamu bahas sudah ditulis oleh orang lain dalam media tersebut, kamu bisa mencoba memberikan sudut pandang baru atau pendekatan yang unik. Hal ini akan memberikan wawasan baru bagi pembaca.
6. Dalam Antrean
Beberapa media memiliki antrean panjang tulisan yang menunggu untuk diterbitkan. Jangan kira hanya kamu yang mengirimkan tulisan pada waktu tersebut. Jika tulisanmu tidak segera diterbitkan, mungkin karena masih berada dalam antrean. Jangan terlalu frustasi, karena waktu penerbitan bisa berbeda-beda.
Itulah enam alasan mengapa tulisanmu tidak kunjung terbit. Selama menunggu hasil peninjauan, kamu juga bisa mengerjakan tulisan-tulisan lain atau memperluas pengetahuan dan keterampilan penulisamu.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
3 Pelajaran Drama Daily Dose of Sunshine, Jangan Remehkan Kesehatan Mental!
-
Ini Pentingnya Membaca Berita Setiap Hari, Gen Z Harus Baca!
-
Anime Sousou no Frieren: 5 Fakta Unik Mengenai Stark, Pahlawan yang Penakut!
-
Mengungkap 7 Alasan Seseorang Menggunakan Cheat dalam Bermain Game, Cupu?
-
Cara Buat Poster Ala Disney dengan Bing Image Creator AI, Mudah!
Artikel Terkait
-
Baru H+2 Jadi Wamen Kebudayaan, Giring Dikuliahi Habis-habisan oleh Netizen: Berasa Bimbingan Skripsi
-
Menggali Kekuatan Narasi dalam Berliterasi
-
Kreativitas Menulis yang Tersendat: Mengapa Menunggu Bisa Jadi Solusi?
-
Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Tinggal Sebulan Lagi, Kirimkan Karya Jurnalistik Terbaikmu!
-
8 Website AI untuk Bantu Menulis Skripsi, Praktis dan Bisa Cepat Selesai
Hobi
-
Rizky Ridho, dan Akselerasi Kejutannya yang Selalu Jadi Ancaman bagi Pertahanan Lawan
-
Indonesia vs Jepang, GBK yang Tidak Asing bagi Kubo dan Sugawara
-
Meski Berisikan Penyerang Hebat, Striker Satu Ini Bisa Jadi Opsi Tambahan bagi STY di Piala AFF 2024
-
Seri Terakhir MotoGP 2024 Pindah ke Barcelona, Ini Komentar Pecco Bagnaia
-
Luca Marini Percaya Diri Honda Bisa Samai Kekuatan Ducati: Asal Cerdas!
Terkini
-
Sinopsis Citadel: Honey Bunny, Series Terbaru Varun Dhawan di Prime Video
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
EXO 'Monster': Pemberontakan dari Psikis Babak Belur yang Diselamatkan Cinta
-
Tayang 22 November, Ini 4 Pemain Utama Drama Korea When The Phone Rings