Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Wahyu Astungkara
Ilustrasi pasangan (Puxabay/089photoshootings)

Pacaran kerap dimaknai sebagai satu fase wajar dalam proses kehidupan manusia. Melalui pacaran, akan ada pembelajaran tentang mengenal diri sendiri dan orang lain secara dekat.

Namun, tidak semua hubungan pacaran berjalan dengan baik. Ada kalanya terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau toksik yang bisa menyebabkan seseorang mengalami tekanan psikologis.

Hubungan pacaran yang sehat adalah hubungan yang saling menghormati, menghargai, dan mendukung. Hubungan ini juga harus didasari oleh cinta dan kasih sayang yang tulus.

Sementara itu, hubungan pacaran yang toksik adalah hubungan yang penuh dengan konflik, kekerasan, dan manipulasi.

BACA JUGA: 6 Tips Bikin Rambutmu Tumbuh Cepat dan Lebat, Enggak Rontok Lagi!

Berikut adalah 5 rules pacaran sehat anti toksik. Segera simak ulasan lengkapnya.

Saling jujur

Kejujuran adalah kunci dari hubungan yang sehat. Dalam hubungan pacaran yang sehat, masing-masing pasangan harus saling jujur satu sama lain. Kita harus menghindari berbohong atau menyembunyikan sesuatu dari pasangan kita.

Saling terbuka

Dalam hubungan pacaran yang sehat, masing-masing pasangan harus saling terbuka satu sama lain. Kita harus nyaman untuk berbagi pikiran, perasaan, dan pengalaman kita dengan pasangan kita.

Saling menghormati

Dalam hubungan pacaran yang sehat, masing-masing pasangan harus saling menghormati. Hal ini berarti kita harus menghargai pendapat, perasaan, dan pilihan pasangan kita. Kita juga harus menghindari perilaku yang merendahkan atau menghina pasangan kita.

Saling menghargai

Selain menghormati, kita juga harus saling menghargai pasangan kita. Hal ini berarti kita harus menghargai waktu, tenaga, dan pikiran pasangan kita. Kita juga harus menghindari perilaku yang memanfaatkan pasangan kita.

BACA JUGA: 6 Ciri-Ciri Yellow Flag pada Pasangan, Tanda Kamu Patut untuk Waspada!

Saling mendukung

Dalam hubungan pacaran yang sehat, masing-masing pasangan harus saling mendukung. Hal ini berarti kita harus ada untuk pasangan kita saat mereka membutuhkan kita. Kita juga harus mendorong pasangan kita untuk mencapai tujuannya.

Jika hubungan pacaran kita tidak memenuhi 5 rules di atas, maka ada kemungkinan hubungan tersebut bersifat toksik. Jika kita merasa terjebak dalam hubungan toksik, maka kita harus segera mengambil tindakan untuk mengakhiri hubungan tersebut.

Berikut adalah beberapa tanda-tanda hubungan pacaran yang toksik:

  • Pasangan mengontrol atau membatasi.
  • Pasangan bersikap kasar atau menyakiti.
  • Pasangan membuat merasa bersalah atau tidak berharga.
  • Pasangan mengancam atau menyalahkan.
  • Pasangan sering mengabaikan atau tidak ada untuk kamu.

Jika mengalami salah satu tanda-tanda di atas, maka harus segera mengambil tindakan untuk melindungi diri.

Misalnya menceritakan kepada orang yang sipercaya, seperti teman, keluarga, atau konselor sebaya. Kita juga bisa mencari bantuan dari lembaga atau organisasi yang menangani kekerasan dalam pacaran atau dalam rumah tangga.

Ingatlah bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan hubungan yang sehat dan bahagia. Jangan biarkan terjebak dalam hubungan yang toksik sebagaimana yang diulas sumber tulisan 
Psikoedukasi Toxic Relationship.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Wahyu Astungkara