Media sosial merupakan gabungan dari tiga elemen yaitu konten, komunitas, dan teknologi. Perkembangan media sosial akan berdampak pada tiga area yang meliputi masyarakat, dunia usaha, dan lingkungan setempat. Media sosial memanfaatkan teknologi seluler dan web untuk menciptakan platform interaktif tempat pengguna berbagi, berdiskusi, dan mengedit konten.
Perkembangan teknologi internet membawa dampak positif terhadap perkembangan teknologi komunikasi. Semakin maraknnya teknologi komunikasi seperti media sosial, muncul pula isu hingga kejahatan cyberbullying.
Cyberbullying adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang melalui teks, gambar atau foto serta video yang condong mempermalukan dan melecehkan. Fitur media sosial yang memungkinkan pengguna bertukar informasi dengan cepat dan fitur yang memungkinkan pelaku menyembunyikan identitasnya telah menyebabkan peningkatan insiden cyberbullying.
Cyberbullying mendapat perhatian para ahli karena sering terjadi pada remaja. Berdasarkan penelitian yang ada, disarankan agar remaja memahami dan sadar bagaimana menggunakan Internet dengan benar. Peran orang tua, sekolah, universitas dan masyarakat dapat membantu mengurangi risiko cyberbullying.
Oleh karena itu, media sosial perlu berperan aktif dalam melaksanakan kampanye anti-bullying dan harus mampu menangani laporan kejadian cyberbullying. Untuk meminimalisir kejahatan satu ini, berikut dampak-dampak yang dapat disebabkan oleh perilaku cyberbullying berikut.
1. Dampak Fisik dari Cyberbullying di Media Sosial
Dampak fisik dari cyberbullying adalah dampak fisik seperti sakit kepala yang tidak kunjung hilang, gangguan tidur atau sulit tidur yang menimbulkan akibat bagi kesehatan fisik seperti terkadang mengantuk di pagi hari, mata merah, bengkak di bawah mata dan mata seperti ditusuk serta hilangnya nafsu makan dan mual, yang dikaitkan dengan perasaan tidak nyaman pada remaja.
Hal ini sesuai dengan pandangan Navarro, Yubero dan Larranaga, yang merupakan profesor psikologi sosial di sebuah universitas spanyol bahwa efek atau dampak cyberbullying terhadap remaja, yaitu remaja mengalami sakit kepala, sakit perut, gangguan tidur, kelelahan, sakit punggung, kehilangan nafsu makan dan gangguan pencernaan lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dampak fisik dari cyberbullying pada remaja adalah remaja sulit mengendalikan pikiran dan sikap terhadap apa yang dilakukan teman sebayanya, hal ini membuat mereka merasakan dampak fisik yang tidak mengenakkan. Dampak ini jika dibiarkan akan berdampak buruk terhadap kesehatan generasi muda itu sendiri.
Di antara pelayanannya mengenai dampak fisik cyberbullying di media sosial, jenis pelayanan konseling dan bimbingan yang akan diberikan kepada remaja adalah pelayanan informasi yang memberikan informasi atau dokumentasi mengenai dampak fisik yang dialami dan ditanggapi oleh remaja dan pelayanan responsif seperti konsultasi pribadi untuk mengetahui lebih dalam akan permasalahan remaja tersebut.
2. Dampak Psikologis dan Emosional dari Cyberbullying di Media Sosial
Dampak psikologis dan emosional dari cyberbullying antara lain perasaan sedih yang mendalam akibat di rundung di media sosial, rasa marah, takut, cemas, kesal, dan tidak nyaman. Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa dampak psikologis dan emosional dari cyberbullying pada remaja juga berkaitan, yaitu di mana remaja apabila telah mengetahui tindakan tidak menyenangkan temannya tersebut, akan langsung hanyut sehingga dampak psikologis dan emosionalnya akan mudah menimpa remaja tersebut.
Selain itu menurut Navarro, Yubero dan Laranaga bahwa terdapat berbagai dampak psikologis dan emosional dari cyberbullying pada remaja yaitu ketakutan, perasaan khawatir, kecemasan, penderitaan, kesedihan, stres dan gejala depresi lainnya.
Dapat dimengerti bahwa remaja yang sering atau pernah mengalami perundungan di media sosial akan mengalami berbagai dampak psikologis dan emosional yang jika tidak segera diatasi dapat berdampak serius pada perkembangan remaja menuju masa dewasa ditinjau dari aspek psikologis dan emosional.
Jenis pelayanan bimbingan dan konseling yang akan diberikan kepada remaja, yaitu pelayanan dasar seperti pelayanan informasi yang memberikan informasi atau materi terkait dengan dampak psikologis dan emosional yang dialami remaja dan pelayanan rensponsif seperti konseling individu dengan teknik assertive training.
3. Dampak Psikososial dari Cyberbullying di Media Sosial
Dampak psikososial seperti perasaan terisolasi berupa menghindari teman dan menarik diri, merasa kesepian atau sendirian kemudian dikucilkan oleh teman. Dapat disimpulkan dampak psikososial dari cyberbullying pada remaja ini memengaruhi perkembangan dan kehidupan sosialnya sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan berbagai dampak psikososial. Jika dampak tersebut tidak diatasi akan berakibat fatal seiring perkembangannya hingga dewasa.
Hal ini sesuai dengan pandangan Navarro, Yubero dan Larranaga bahwa cyberbullying mempunyai dampak psikososial negatif pada remaja yang mengalaminya, khususnya remaja yang mengalami perasaan terisolasi dan kesepian, dikucilkan, bahkan penolakan secara sosial. Ketika remaja mendapat perlakuan cyberbullying mereka akan merasakan dampak psikososialnya, hingga sulit menjalin hubungan pertemanan, seperti penolakan atau pengucilan dari lingkaran sosial.
Pengalaman negatif seperti ini dapat memengaruhi penyesuaian dan perkembangan sosial remaja. Diperlukan bantuan atau tindakan untuk mengatasi permasalahan yang muncul, dimulai dengan memahami dan mengenali ciri-ciri kepribadian remaja agar lebih mudah dalam membantu remaja.
Oleh karena itu, perlu adanya dukungan orang tua dalam segala aspek, baik emosional, instrumental, informasional dan dukungan penghargaan terhadap remaja yang mengalami dampak cyberbullying di media sosial.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Setara: Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Seperti Menghapus Sejarah Kejahatan Rezim di Masa Lalu
-
Ucapan Tolong ke ChatGPT Bikin OpenAI Merugi, Kok Bisa?
-
Peran Vital Teknologi AI dalam Ultrasound untuk Deteksi Dini dan Diagnostik Penyakit
-
Smart Living Bukan Sekadar Tren: Ini Gaya Hidup Masa Depan
-
Cognitive Offloading: Ketika Otak Tak Lagi Jadi Tempat Menyimpan Informasi
Lifestyle
-
4 Ide Gaya Kasual ala Kim Yo Hanyang Bisa Ditiru Buat Nongkrong!
-
4 Gaya OOTD Elegan Shin Min-A, Cocok untuk Acara Formal hingga Semi Kasual
-
Tren Kesenjangan Sosial di TikTok: Lucu, Tapi Bikin Mikir
-
Kisah Mang Adi dari Busa Pustaka: Melawan Ketimpangan Akses Terhadap Buku dan Literasi di Indonesia
-
Gen Z Wajib Intip, Ini 4 OOTD Keren ala Park Ji Hu yang Sederhana tapi Standout!
Terkini
-
Film 'Conclave' Umumkan Tayang secara Terbatas di Bioskop Indonesia
-
Sinopsis Khauf, Series India Dibintangi Monika Panwar dan Rajat Kapoor
-
Sudirman Cup 2025: Drawing Grup, Indonesia Masuk Grup D Bersama Denmark
-
Dewa United Terpeleset, Malut United Buktikan Diri Layak Bersaing di BRI Liga 1
-
Sinopsis Weak Hero 2, Kisah Baru Si-eun dengan Geng Lebih Brutal