Sleep paralysis atau yang biasa dikenal dengan ketindihan adalah kondisi yang ditandai dengan hilangnya kontrol otot dalam waktu singkat, membuat seseorang itu tidak dapat bergerak dan berbicara ketika bangun dari tidur atau saat hendak tidur. Kondisi ini terjadi biasanya pada tahap yang disebut dengan Rapid Eye Movement (REM).
Orang yang mengalami sleep paralysis sering mengalami halusinasi yang menakutkan, seperti melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Beberapa dari mereka biasanya mengalami sesak napas atau tekanan di dada. Penyebab sleep paralysis belum diketahui secara pastinya, tetapi ada beberapa faktor yang diduga sebagai risiko seseorang mengalaminya, seperti kurang tidur, kelelahan, stres, gangguan mental atau konsumsi obat-obatan tertentu.
Dr. Silas Weir Mitchell, seorang ahli saraf Amerika yang mempelajari fenomena ini pada tahun 1876, dia menggambarkan sleep paralysis sebagai kondisi ketika seseorang terbangun dari tidur tetapi tidak bisa bergerak atau berbicara, meskipun masih sadar akan lingkungannya. Dia juga menemukan bahwa sleep paralysis sering terjadi pada orang-orang yang mengalami gangguan tidur seperti insomnia, narkolepsi, atau sleep apnea.
Sleep paralysis tidak berbahaya bagi kesehatan fisik tetapi dapat menimbulkan rasa takut, kecemasan atau depresi pada penderitanya. Jika kamu sering mengalami sleep paralysis, kamu dapat mencoba beberapa cara berikut untuk mengatasinya:
1. Hindari Tidur Telentang
Posisi tidur telentang dapat memicu kamu mengalami sleep paralysis karena dapat menyebabkan saluran napas tertekan dan otot-otot tubuh menjadi lebih rileks. Cobalah untuk tidur miring atau tengkurap agar kamu dapat mengurangi kemungkinan terjadinya sleep paralysis, pilihlah bantal dan kasur yang nyaman untuk mendukung posisi tidur yang baik.
2. Tidur Cukup dan Teratur
Kurang tidur dapat mengganggu siklus tidur dan membuat tubuh kamu lebih rentan mengalami sleep paralysis. Cobalah untuk tidur sekitar 7-8 jam setiap malam dan bangun pada waktu yang sama di setiap harinya untuk menjaga kualitas tidur yang baik. kamu bisa dengan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dengan suhu yang sejuk, kebisingan yang minim, dan pencahayaan yang redup.
3. Lakukan Meditasi atau Relaksasi sebelum Tidur
Menjadi stres dapat meningkatkan risiko sleep paralysis dan memperburuk halusinasi yang dialami. Cobalah untuk melakukan aktivitas yang dapat menenangkan pikiran dan tubuh kamu sebelum tidur, seperti membaca buku, mendengarkan musik, olahraga atau melakukan meditasi. Meditasi dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, dengan melakukannya setiap sebelum tidur atau saat bangun tidur untuk mengembalikan kesejahteraan tubuh.
4. Jaga Kesehatan Mental dan Fisik
Sleep paralysis dapat terkait dengan gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea. Jika kamu mengalami masalah tidur yang serius, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Jaga kesehatan mental kamu dengan mengelola emosi, menjaga pola pikir positif, dan mencari dukungan sosial jika diperlukan. Hindari konsumsi obat-obatan atau suplemen tanpa rekomendasi medis yang dapat memengaruhi tidur kamu.
5. Hindari Stimulasi Berlebihan sebelum Tidur
Hindari penggunaan gadget, menonton film atau bermain gim yang berlebihan sebelum tidur. Karena cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang penting untuk tidur yang berkualitas.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Kejebak Diskon? Yuk, Kenali Bedanya Impulsive Buying dan Unplanned Buying!
-
Mahasiswa Psikologi UNJA Tanggapi Darurat Pelecehan Seksual Lewat MindTalks
-
Ketergantungan Smartphone dan Fenomena Nomophobia di Masa Kini
-
Memahami Cinta yang Sempurna Menurut Sudut Pandang Sternberg
-
Orang Tua Hebat! Mengenal 4 Pola Asuh Penting dalam Membentuk Karakter Anak
Artikel Terkait
-
Mengenal Lebih Dalam Gangguan Skizofrenia dan Stigma yang Menghantui
-
Lelah Lihat Komentar Sampah, Fuji Minta Fans Stop Halu: Apa Itu?
-
5 Fakta Menarik Astral Projection yang Ditinjau dari Sisi Medis
-
4 Penyebab Ketindihan Menurut Dunia Medis, Bukan karena Ditimpah Setan?
-
Ngeri! Gita Sinaga Ketindihan Saat Tidur Siang Sampai Kakinya Patah
Health
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
-
Popcorn Brain: Ketika Otak Sulit Fokus Akibat Sering Terpapar Gadget
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Attention Fragmentation: Pecahnya Pikiran Akibat Konsumsi Konten Receh
-
Fenomena Brain Fog: Kesulitan Fokus Akibat Sering Konsumsi Konten Receh
Terkini
-
Kejebak Diskon? Yuk, Kenali Bedanya Impulsive Buying dan Unplanned Buying!
-
Youthful! Ini 4 Ide OOTD ala Hana FIFTY FIFTY yang Pasti Cocok Buatmu
-
Antara Ronggeng dan Revolusi: Potret Sosial dalam Novel Dukuh Paruk
-
Ulasan Buku B.J. Habibie: The Power of Ideas
-
Latar Ijen: Resto Bergaya Mewah dan Nyaman di Kota Malang