Kok bisa ya orang dekor rumah atau kamarnya dengan tone warna yang senada, atau ngedit foto sampai berjam-jam biar hasilnya kelihatan estetik, bisa sesempurna itu gitu, lo.
Kalau lagi scroll Instagram atau Pinterest, pasti kita sering lihat foto atau video yang sedemikian cantik dan rapi, beberapa konten kreator malah ngatur feeds mereka biar bisa senada. Aku sering mikir, kok effort-nya bisa segede itu, ya?
Meskipun kelihatannya sepele, tapi bikin sesuatu bisa jadi estetik itu nguras tenaga dan pikiran, lo. Aku sendiri pengen ngedekor kamar supaya bisa rapi dan cantik kayak di Pinterest itu aja susah banget.
Mulai dari menata barang-barangnya, menyesuaikan warna perabotan dan cat dindingnya, milih model printilan-printilannya, ribet banget, kan?
Itu baru urusan barang, belum lagi uangnya. Buat redecorate kamar pastinya butuh budget yang enggak sedikit, apalagi barang-barang estetik itu kebanyakan punya merek dan harganya lebih mahal.
Enggak cuma itu, bikin postingan di Instagram menurutku juga lumayan ribet di proses editingnya. Kalau aku sih enggak bisa bikin yang estetik banget, jadi seadanya aja, tapi kadang suka heran lihat teman yang ngedit foto sampai berjam-jam, itu pun kadang enggak jadi di-upload.
Gara-gara estetik ini kadang aku jadi overthinking, mau ngelakuin hal sederhana aja pakai mikir keras, misalnya mau beli jam dinding.
Orang beli jam ya beli aja, berhubung aku mau yang estetik, jadi harus mikir pas modelnya pas enggak buat kamarku, warnanya matching enggak sama perabotan yang lain, uangku cukup atau kurang.
Lama-lama pusing juga, padahal ini sepele, dan yang ada rencana dekor ulang kamarku malah enggak jadi-jadi. Makanya, salut banget buat content creator yang bisa bikin ruangan dan konten mereka bisa seestetik itu. Mereka bisa telaten dan sabar banget melakoni setiap prosesnya.
Sekarang, aku enggak lagi mikir berat gimana caranya biar kamar atau foto di media sosialku jadi estetik. Bisa ya bagus, kalau enggak bisa ya enggak ambil pusing.
Baca Juga
-
Jorge Martin Bebas dari Kontrak Tahun 2026, Apa Kata Aprilia?
-
Podium Sprint Pecco Bagnaia Pupus, Davide Tardozzi Ungkap Masalahnya
-
Sprint Race MotoGP Belanda 2025, Memang Bukan Harinya Fabio Quartararo
-
Bikin Nyesek, Fabio Quartararo Masih Pesimis Bisa Raih Gelar dengan Motor Yamaha
-
Assen Bukan Favorit, Bisakah Marc Marquez Menjawab Tantangan untuk Menang?
Artikel Terkait
-
5 Aplikasi Penghapus Objek Foto di Ponsel, Sangat Mudah Digunakan Lho!
-
Perkara Tak Gandeng Noah Sinclair, Tiko Aryawardhana Dituding Cuma Cinta BCL
-
Takut Ditantang Nikahi Ibunda Virgoun? Ini Alasan Jordan Ali Hapus Foto Mesranya Bareng Eva Manurung
-
Rekomendasi Tumblr Estetik, Pakai Ini Yuk Biar Sampah Plastik Berkurang!
-
4 Tips Memilih Treadmill Untuk Ruangan Sempit: Lihat Fiturnya Juga!
Lifestyle
-
4 Look OOTD Ringan dan Trendi ala Kim Se Jeong Buat Temani Waktu Santaimu
-
Xiaomi Redmi K Pad Rilis, Tablet Gaming Layar LCD 8,8 Inci dan Resolusi 3K
-
4 Micellar Water Berbahan Mugwort untuk Kulit Berjerawat dan Cegah Iritasi
-
Oppo Reno 14 Pro: HP Sultan Anti-Air, Kamera 50MP Semua, dan Baterai Besar
-
4 Rekomendasi HP Rp1 Jutaan dengan Baterai Super Jumbo, Tahan Berhari-hari
Terkini
-
Jorge Martin Bebas dari Kontrak Tahun 2026, Apa Kata Aprilia?
-
Bikin Nostalgia! NIKI Ajak Narasikan Romansa Lewat Lagu Every Summertime
-
Ulasan Buku Surat Kecil untuk Ayah, Anak Tak Boleh Membenci Orang Tua
-
Jin BTS Sukses Gelar Konser Pembuka '#RunSeokjin_EP.Tour' di Stadion Goyang
-
Laut, Luka, Cinta, dan Iman dalam Catatan Film Silent Roar