Tahapan Pemiluhan Umum (Pemilu 2024) menuju 14 Februari 2024 pada hari pemungutan suara sudah makin dekat, sejak tanggal 28 November 2023 telah berlangsung tahapan kampanye para calon pemimpin bangsa ini untuk memaparkan visi misinya serta program kepada masyarakat bahwa yang bersangkutan memang layak untuk dipilih. Dan tadi malam, 12 Desempar 2023, telah berlangsung debat pertama untuk calon presiden 2024.
Tak bisa dipungkuri, isu Pemilu 2024 ini makin melejit aja, dan itu bahkan bisa menguras emosi kita jika melihat isu politik yang sedang hangat hingga hari ini. Melalui Pemilu 2024, menjadi momentum yang sakral dan menjadi sebuah pesta demokrasi untuk memilih pemimpin bangsa Indonesia ke depan.
BACA JUGA: Kenapa Golput Sih? Apa Dampaknya Terhadap Demokrasi?
Melalui Pemilu, rakyat mestinya bisa mewakafkan dirinya untuk memilih calon pemimpin yang bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik. Di Pemilu 2024 ini, ada hal yang menarik dan bahkan menjadi incaran para calon kontestan, yakni pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan oleh KPU RI, ternyata di dalamnya didominasi kaum muda (generasi Z dan milenial) termasuk mahasiswa yang dalam kategori itu, yakni lebih 50 persen adalah pemilih dari kaum muda.
Menghadapi Pemilu 2024 tidak boleh asal ikut nyoblos doang, penting kiranya kita sebagai pemilih harus bisa menilai untuk memilih pemimpin yang berintegritas dan memang layak untuk jadi pemimpin, tentu tidak cukup hanya modal popularitas saja.
Terutama mahasiswa, perannya tentu amat penting dan diharapkan bisa memposisikan diri untuk menjadi pemilih yang cerdas. Gelar mahasiswa itu bisa dibilang sangat sakral. Mengapa tidak? Arti kata ‘Maha’ dalam KBBI, yakni sangat, amat, dan teramat. Artinya bahwa mahasiswa menyandang jenjang tertinggi dalam sebuah pendidikan.
Mahasiswa merupakan kaum intelektual dan memiliki tempat istimewa di mata masyarakat. Mereka dianggap memiliki peran penting dalam sejarah berdirinya pemerintahan Indonesia, terutama dalam menyambung suara rakyat yang dipercaya masih begitu jujur, idealis, dan bebas dari tunggangan kelompok mana pun.
Sebagai kaum akademis, semestinya mahasiswa mengambil semua aspek kehidupan termasuk aspek politik. Pesta demokrasi sudah di depan mata, dan mahasiswa dituntut untuk bisa berperan dalam mewujudkan demokrasi yang sehat.
Sebagai agen perubahan dalam bidang politik, mahasiswa tidak harus terjun ke lapangan untuk bermain dengan elite politik. Mahasiswa bisa berperan aktif dalam mengawal pesta demokrasi ini dengan menjadi agen pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya berdemokrasi bagi bangsa dan negara.
Mahasiswa diharapkan mampu menjadi penguat moral pada bangsa. Dalam pemilu, mahasiswa harus bisa menjadi teladan dan juga memberikan dampak positif di masyarakat.
BACA JUGA: Langgengkan Kain Batik dan Kebaya sebagai Lifestyle ala Wisni Indarto
Untu menjaga marwah demokrasi, mahasiswa tidak boleh hanya berdiam diri dan acuh tak acuh terhadap kontestasi pemilu kali ini, tapi mahasiswa harus bisa menjadi intermediary actor atau menjadi penyambung dari kepentingan rakyat kepada pemerintah.
Mahasiswa harus bisa menjadi kontrol dan menjadi pemilih yang cerdas untuk pemilu 2024 ini, terlebih harus bisa mengawal dalam perjalanan pesta demokrasi yang kita hadapi ini dan menjadi contah di tengah-tengah masyarakat.
Dalam kontribusi 2024 ini, mahasiswa bisa ambil bagian dari penyelenggara Pemilu, misalnya menjadi pemantau Pemilu, terlebih harus bisa mengontrol jalannnya demokrasi secara berkualitas.
Itulah pentingnya kontribusi mahasiswa dalam Pemilu 2024 ini, selain pemilih didominasi kaum muda, juga mahasiswa masih dipercaya untuk bisa menjadi contoh dan kontrol dalam mewujudkan demokrasi yang sehat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Estafet Jokowi ke Prabowo, Bisakah Menciptakan Rekrutmen Kerja yang Adil?
-
6 Alasan Kenapa Banyak Orang Lebih Memilih WhatsApp Dibanding yang Lain
-
6 Pengaturan di Windows yang Dapat Memaksimalkan Masa Pakai Baterai Laptop
-
7 Fitur Keamanan Android yang Bisa Lindungi Data Pribadi Kamu
-
4 Trik Tingkatkan Kualitas Audio di Laptop Windows
Artikel Terkait
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
-
Regenerasi Terhambat: Dinasti Politik di Balik Layar Demokrasi
-
Usai Kemenangan Telak di Pilpres AS, Apa yang Diharapkan Pendukung Donald Trump?
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
-
Pakar Politik UI Desak Pilkada Ditunda jika Hanya Ada Paslon Tunggal: Tidak Sehat Bagi Demokrasi
Lifestyle
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino