Langgengkan Kain Batik dan Kebaya sebagai Lifestyle ala Wisni Indarto

Hernawan | Fitri Handayani
Langgengkan Kain Batik dan Kebaya sebagai Lifestyle ala Wisni Indarto
Wisni WDrupadi mengenakan kain dan kebaya (Instagram/wisni_wdrupadi)

Selera fashion warga Indonesia kerap terpengaruhi oleh fashion lifestyle para aktris atau idol dari negara Eropa maupun Korea Selatan. Terbukti dengan survei digital Telkomsel, menemukan bahwa 74% fans idol Korea di Indonesia rela menabung supaya bisa membeli produk yang dipromosikan oleh sang idol. Riset ini dilakukan terhadap 600 responden lintas generasi (Milenial, Gen Z, dan Gen X) berusia 18 tahun ke atas.

Berbeda dengan Wisni Indarto, pencinta kain batik dan kebaya yang kini sukses mendirikan saung batik dan kebaya di bawah merk dagang WDrupadi. Sebelum terjun dalam bisnis, Wisni sudah memakai kebaya dan kain batik sebagai busana sehari-hari sejak tahun 2010. Kemudian beliau menyadari bahwa kain dan kebaya harus ditonjolkan karena identitas busana Indonesia.

"Busanaku identitasku, perempuan dalam balutan kain kebaya menguatkan jati diriku sebagai perempuan Indonesia. Inilah cara saya mencintai Indonesia dengan tetap menjadi diri sendiri," tulisnya dalam setiap caption di akun Instagramnya.

Wisni menambahkan jargon KAS ( Klasik, Anggun, Sporty) sebagai ciri khas dari cara busananya yang tetap trendi dan sporty. Beliau sengaja menampilkan setel kebaya dengan style sporty yaitu dipadukan dengan sneakers dan simpel. Hal ini bertujuan untuk memberi kesan baru bahwa kain dan kebaya bisa nyaman dipakai sehari-hari.

Seperti yang kita tahu, batik dan kebaya masih dianggap ribet sehingga anak muda enggan menggunakannya. Namun, Wisni menyanggah pendapat itu dan membuktikan dalam kesehariannya yang memakai kebaya. Wanita kelahiran Sukabumi ini rutin membagikan aktivitasnya di laman instagramnya @wisni_wdrupadi.

Selain itu, beliau juga membuat tutorial mengenakan kain dengan berbagai macam variasi sehingga tidak membosankan ketika dipakai. Dari segi variasi produk kebaya, beliau mengangkat kebaya jenis kutubaru yang dilengkapi dengan angkin yang sudah dimodifikasi agar mudah digunakan. Hal ini dilakukan tidak lain yaitu untuk menarik customer dari kalangan anak muda sebagai upaya mengenalkan busana tradisional.

11 tahun beliau tidak hanya menjadi kebaya sebagai fashion trend yang hanya digunakan saat hari kemerdekaan Indonesia, namun juga sebagai fesyen yang menjadi bagian gaya hidup wanita Indonesia. Yuk kita dukung Wisni WDrupadi melanggengkan fesyen tidak hanya khas Jawa melainkan khas Indonesia dengan cara bangga #kenainkain dan kebaya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak