Tidak dapat dipungkiri, Surabaya menjadi salah satu kota tujuan para mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan. Surabaya punya sejumlah kampus top berkualitas, belum lagi kotanya yang terkenal mewah dan banyak hiburan.
Namun, Surabaya juga punya sisi lain yang mungkin jadi red flag untuk kamu. Berdasarkan pengalaman pribadi dan beberapa rekan mahasiswa, ada beberapa hal yang perlu jadi catatan saat mempertimbangkan Surabaya menjadi kota yang kamu pilih untuk meneruskan kuliah.
Di antaranya, kalau kamu tidak suka beberapa hal berikut ini, sebaiknya jangan memilih Kota Pahlawan sebagai tujuanmu.
1. Macet
Macet sepertinya memang jadi salah satu masalah utama di sejumlah kota, tapi Surabaya adalah kota yang rasanya penuh kemacetan. Di setiap sudutnya rawan sekali macet, baik jalan raya atau gang sempit, semuanya macet.
Jadi, kalau kamu adalah tipe orang yang benar-benar tidak suka macet, lebih baik pilih kota yang lain.
2. Ramai
Sebagai kota metropolitan Surabaya merupakan pusat keramaian, layaknya kota-kota besar di dunia, Surabaya nyaris tak pernah tidur. Bagi orang-orang yang tidak suka kebisingan, keramaian Surabaya akan sedikit mengganggu. Terlebih untuk mahasiswa yang butuh ketenangan untuk belajar.
3. Panas
Kamu tidak betah panas? Duh, jangan tinggal di Surabaya. Semua kota di Indonesia pasti panas, tapi banyak yang bilang kalau Surabaya jauh lebih panas. Baik pagi, siang, sore, atau malam, hawa panas seakan tidak mau hilang. Belum lagi kalau aliran listrik sedang padam, gerahnya bisa bikin emosi.
4. Tutur Kata yang Agak Keras
Tinggal di Surabaya tidak boleh baperan! Sudah tahu kan, bagaimana orang Surabaya berbicara? Kalau tidak menggunakan bahasa yang sedikit kasar, ya nada bicaranya yang tinggi. Jadi, kalau ingin memilih Surabaya sebagai tujuan kuliah, pastikan telingamu tebal.
5. Melihat Kesenjangan yang Ekstrem
Kesenjangan sosial di Kota Pahlawan ini cukup ekstrem, kamu bisa melihat bagaimana orang-orang kaya masuk ke dalam mall, sementara persis di sampingnya terdapat pemukiman padat penduduk yang kumuh dan berantakan.
Ada satu temanku yang sangat terganggu dengan pemandangan ini dan membuat dia merasa tidak nyaman setiap lewat jalan itu, akhirnya dia pun memilih untuk pindah kos dengan kondisi sosial yang lebih merata.
Nah, kalau kamu merasa tidak menyukai hal-hal di atas, sebaiknya pikirkan lagi kalau ingin memilih Surabaya sebagai tujuan kuliahmu, ya.
Baca Juga
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
-
Terdepak dari Pramac, Miguel Oliveira: Keputusan Ini Mengejutkan Saya
-
CEO MotoGP Enggan Hentikan Marc Marquez yang Dianggap 'Terlalu Mendominasi'
Artikel Terkait
-
Viral Mahasiswa Unair Plagiat Tugas Kuliah, Netizen Geram Korban Malah Ikut Minta Maaf
-
Daftar Tarif Tol Trans Jawa, Jakarta-Surabaya Hampir Tembus Rp 1 Juta
-
Gaduh Soal Jerat Utang Pinjol ke Mahasiswa, Indonesia Ternyata Sudah Telat
-
2 Faktor yang Bikin Arema FC Kurang Maksimal Lawan Persebaya di Pekan ke-30 BRI Liga 1
Lifestyle
-
4 Rekomendasi HP 1 Jutaan dengan Kamera Terbaik di 2025, Resolusi hingga 50MP!
-
Bukan Pensiun, Narji Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Hobi Bertani
-
Tips Kelola Uang ala Xaviera Putri Meski Budget Pas-pasan
-
5 Fakta Unik Nasi Tumpang Lethok, Kuliner Klaten yang Bikin Ketagihan
-
Jangan Asal Cuci! Pahami Arti Simbol di Label Baju Jadi Rahasia Pakaian Awet
Terkini
-
Jadi Groomsmen Boiyen, Andre Taulany Titip Doa Manis untuk Kedua Pengantin!
-
Bukan Cuma Bungkuk, Ini 5 Cara Sederhana Mencegah Skoliosis Biar Gak Makin Parah
-
Bukan Sekadar Hiburan, Ernest Prakasa Sebut Komedi Jalan Halus Kritik Tajam
-
Polemik Helwa Bachmid dan Habib Bahar: Klaim Istri Siri Dibantah Istri Sah?
-
Ditipu dan Terlilit Utang Miliaran, Fadil Jaidi Bantu Lunasi Utang Keluarga