Pada akhir pekan lalu, saya mengikuti sebuah pelatihan menulis kreatif yang diadakan di sebuah kafe di pusat kota. Pelatihan ini diselenggarakan oleh komunitas penulis lokal dan dirancang untuk membantu para peserta mengembangkan kemampuan menulis mereka, baik untuk keperluan pribadi maupun profesional. Sebagai seseorang yang selalu tertarik dengan dunia tulis-menulis, saya merasa bahwa ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan.
Pelatihan dimulai pada pukul 09.00 WIB, diawali dengan sesi perkenalan di mana setiap peserta berbagi alasan mereka mengikuti pelatihan ini. Kami semua berasal dari latar belakang yang berbeda, mulai dari mahasiswa, pekerja kantoran, hingga ibu rumah tangga yang ingin mencoba sesuatu yang baru. Hal ini membuat suasana menjadi sangat dinamis dan penuh semangat.
Setelah perkenalan, pembicara utama, seorang penulis novel terkenal, mulai menjelaskan dasar-dasar menulis kreatif. Ia membahas berbagai teknik penulisan, mulai dari pengembangan karakter, alur cerita, hingga cara membangun dialog yang hidup. Saya belajar banyak dari tips-tips yang diberikan, terutama tentang bagaimana menemukan suara unik dalam menulis dan menghindari klise yang sering kali muncul dalam karya-karya fiksi.
Selama sesi praktik, kami diberi tugas untuk menulis sebuah cerita pendek berdasarkan prompt yang diberikan. Waktu yang diberikan cukup singkat, hanya 30 menit, namun hal ini justru memacu kreativitas saya untuk menulis dengan lebih spontan dan jujur. Setelah waktu menulis selesai, setiap peserta diminta untuk membaca hasil tulisannya di depan kelompok. Mendengar karya-karya orang lain dan mendiskusikannya bersama-sama membuka perspektif baru bagi saya tentang berbagai cara pandang dalam menulis.
Pelatihan ini diakhiri dengan sesi tanya-jawab, di mana para peserta diberi kesempatan untuk bertanya langsung kepada pembicara utama. Berbagai pertanyaan muncul, mulai dari cara mengatasi writer's block hingga tips untuk mempublikasikan karya pertama. Pembicara dengan sabar menjawab setiap pertanyaan, memberikan wawasan yang sangat berharga bagi kami semua. Saya pribadi merasa sangat terbantu oleh saran-saran praktis yang diberikan, terutama dalam hal memupuk disiplin menulis dan tidak takut untuk berbagi karya dengan orang lain.
Setelah sesi tanya-jawab, kami semua berkumpul untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Saya juga sempat berbincang dengan beberapa peserta lain, berbagi pengalaman dan saling memberikan dukungan dalam perjalanan menulis kami masing-masing. Koneksi yang terjalin selama pelatihan ini memberikan motivasi tambahan bagi saya untuk terus menulis dan mengejar passion saya di bidang ini.
Saat pelatihan berakhir pada pukul 12.30 WIB, saya meninggalkan kafe dengan perasaan puas dan penuh inspirasi. Pelatihan ini tidak hanya memberikan ilmu baru, tetapi juga memperkaya pengalaman saya sebagai seorang penulis. Saya pulang dengan semangat yang diperbarui untuk terus menulis dan mengasah keterampilan saya, serta dengan keyakinan bahwa saya berada di jalan yang benar dalam mengejar mimpi saya.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ingin Ketumnya Nyagub, PSI Ungkit Jumlah Kursi di DPRD buat Modal Gibran Maju Pilkada Jakarta
-
Begini Detik-detik Agus Gumiwang Jadi Plt Ketua Umum Partai Golkar
-
Batalkan Pengangkatan Suhartoyo, Begini Reaksi MK usai PTUN Kabulkan Gugatan Paman Gibran Anwar Usman
-
Persija Jakarta Resmi Lepas Kiper yang Pernah Dipuji Pelatih Thailand
-
PTUN Putuskan Jabatan Suhartoyo Tidak Sah, Tapi Tolak Anwar Usman Jadi Ketua MK Lagi
Lifestyle
-
Mau Gaya Manis Tapi Tetep Chic? Coba 5 Hairdo Gemas ala Zhang Miao Yi!
-
Infinix Note 50X 5G+ Masuk ke RI Bareng Note 50S 5G+, Harga Tidak Sama
-
Bad Hair Day? Nggak Lagi! Intip 5 Gaya Rambut Simpel ala Go Min Si
-
Resmi Rilis, Oppo Reno 14 Pro Chipset Kencang dan Triple Rear Camera 50 MP
-
Nggak Perlu ke Salon! 5 Hairdo Wonyoung IVE Ini Bisa Kamu Coba Sendiri
Terkini
-
Blak-blakan! Dimas Drajad Akui Ingin Comeback ke Timnas Indonesia
-
Review Film Mission Impossible - The Final Reckoning: Misi Akhir Termegah?
-
Fenomena Unpopular Opinion: Ajang Ujaran Kebencian di Balik Akun Anonim
-
Redaksi Project: Inisiasi Tiga Wanita Menyemai Cinta Literasi di Bangka
-
Skuad Indonesia di Malaysia Masters 2025, Tanpa Wakil Ganda Putra