Kencan online dan aplikasi kencan telah mengubah cara kita memulai, mengembangkan, dan mengakhiri hubungan romantis. Kita juga mungkin bertanya-tanya apakah kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi ini membuat kita berperilaku berbeda dibandingkan dengan interaksi di “kehidupan nyata.” Lebih jauh, apakah aplikasi kencan mendorong munculnya perilaku buruk atau antisosial?
Salah satu daya tarik utama aplikasi ini adalah kemudahan penggunaannya: kamu bisa membuat profil dan mulai berkencan dalam waktu singkat. Meski begitu, menggunakan aplikasi kencan tetap memerlukan waktu dan usaha. Survei besar yang dilakukan oleh aplikasi Badoo menunjukkan bahwa generasi milenial menghabiskan rata-rata 90 menit sehari untuk mencari pasangan, mulai dari mencari di aplikasi hingga mengobrol.
Seringkali, pesan dari satu pihak tidak mendapatkan respons dari pihak lain. Bahkan ketika ada balasan, percakapan tersebut mungkin tidak berujung pada pertemuan. Data dari Hinge pada 2016 menemukan bahwa hanya satu dari 500 perkenalan di aplikasi kencan yang berakhir dengan pertukaran nomor telepon. Proses kencan daring ini bisa terasa melelahkan; jika kita tidak cocok dengan orang yang ditemui atau pesan kita tidak dibalas, semua usaha merasa sia-sia.
Jika kamu menggunakan aplikasi kencan, mungkin kamu pernah mengalami “ghosting” (ketika seseorang tiba-tiba berhenti berkomunikasi), atau mungkin kamu sendiri yang melakukan ghosting. Ini bisa terjadi jika kamu mengetahui bahwa orang yang kamu ajak ngobrol ternyata sudah memiliki pasangan, atau jika kamu mendengar cerita serupa dari teman-temanmu. Mari kita lihat beberapa perilaku negatif yang sering muncul, serta penjelasan psikologis di baliknya. Salah satu isu utama adalah seberapa sering orang menggunakan aplikasi kencan saat sudah menjalin hubungan.
Di sisi lain, kencan online juga memudahkan terjadinya ghosting. Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa 29% responden mengaku pernah ghosting seseorang, sementara 25% pernah di-ghosting.
Selain itu, 74% responden berpendapat bahwa ghosting adalah cara yang tepat untuk mengakhiri hubungan. Dalam penelitian tersebut, partisipan melaporkan adanya ghosting mendadak dan ghosting bertahap, di mana kontak diperlambat sebelum benar-benar berhenti. Ghosting bertahap meningkatkan ketidakpastian bagi orang yang ditinggalkan.
Fenomena ghosting ini mungkin sering terjadi karena kemudahan dalam mengakhiri hubungan dengan cara ini, terutama jika pasangan belum pernah bertemu langsung. Penulis studi tersebut juga menyoroti bahwa banyaknya pilihan pasangan di aplikasi kencan mendorong orang yang melakukan ghosting untuk mengulang perilaku tersebut dengan pasangan lainnya.
Banyak pengguna aplikasi kencan yang tidak hanya mencari hubungan atau seks, tetapi juga bersenang-senang. Ini menjadikan pengguna yang lebih serius menjadi sasaran empuk bagi mereka yang ingin menciptakan konflik demi hiburan pribadi.
Akhirnya, cara orang menggunakan aplikasi kencan sangat dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian. Misalnya, individu dengan sifat terbuka terhadap pengalaman dan kurang empati cenderung menggunakan aplikasi ini dengan lebih santai.
Jika perilaku buruk atau disfungsional kini terlihat normal di aplikasi kencan, media sosial, dan ruang online secara umum, teknologi yang memicu perilaku ini tampaknya akan terus ada. Dengan demikian, kita mungkin perlu menyesuaikan ekspektasi kita terhadap interaksi di dunia digital.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Kritik Penanganan Bencana dan Ancaman bagi Mereka yang Mengingatkan
-
Masyarakat Adat Serawai dan Perlawanan Sunyi di Pesisir Seluma
-
Krisis Iklim dan Cara Masyarakat Pesisir Membaca Ulang Laut yang Berubah
-
Nasib Masyarakat Pesisir di Tengah Gelombang Ancaman Krisis Iklim
-
Memutus Rantai Perundungan di Sekolah Melalui Literasi Hukum Sejak Dini
Artikel Terkait
-
Pria Ini Minta Bantuan ChatGPT untuk Bio Tinder yang Menarik, Hasilnya Mencengangkan
-
Kehilangan Status Sebagai Pastur, Mantan Petinggi Gereja Gugat Aplikasi Kencan
-
Miris! Pacar Jual Kekasihnya yang Masih di Bawah Umur Lewat Aplikasi Kencan Demi Nafkah
-
Ulasan Novel Ghosting Writer, Kisah Perjuangan Penulis di Platform Daring
-
Resesi Seks Mengkhawatirkan, Pemerintah Jepang Bikin Aplikasi Kencan
Lifestyle
-
Siap Tampil Stunning di Tahun Baru dengan 5 Hairstyle ala Song Hye Kyo
-
5 Rekomendasi Tumbler Travel-Friendly yang Ringan dan Praktis
-
Dari Formal Look hingga Street Style, Intip 3 OOTD ala Song Weilong!
-
4 Rekomendasi Travel Bag Brand Lokal yang Praktis dan Nyaman untuk Liburan
-
Auto-Glowing! 5 Kebiasaan Skin Minimalism yang Sering Disepelekan
Terkini
-
Harapan di Penghujung 2025: Kekecewaan Kolektif dan Ruang Refleksi Pribadi
-
Tahun Baru dan Identitas Diri: Kenapa Banyak Orang Ingin Jadi 'Versi Baru'?
-
Ulasan Buku Merasa Dekat dengan Tuhan Itu Godaan yang Berat: Kritik Sosial dan Godaan Beragama
-
Rumor Kencan Winter aespa dan Jungkook BTS Kembali Mencuat Karena Hal Kecil
-
Darurat Sampah 2025: Saat Kantor Pejabat Jadi Tempat Pembuangan Akhir