Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Ilustrasi Tradisi Nusantara. (menpan.go.id)

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran mungkin memang masih sekitar 2 minggu lagi, akan tetapi menjelang hari kemenangan bagi umat islam di seluruh dunia ini, tentunya umat muslim juga menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan sukacita.

Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang penuh kebahagiaan dan sarat dengan tradisi di berbagai negara, terutama di Indonesia. Di Indonesia sendiri, hari raya Idul Fitri selalu disambut dengan tradisi-tradisi daerah yang diselenggarakan guna memeriahkan hari lebaran.

Berikut ini adalah 3 tradisi daerah di Indonesia yang kerap kali dilakukan untuk menyambut hari raya Idul Fitri atau lebaran.

1. Grebeg Syawal

Grebeg Syawal sendiri merupakan salah satu tradisi unik di sekitar keraton Yogyakarta dan Surakarta guna menyambut hari raya Idul Fitri atau lebaran. Melansir dari laman historia.id, tradisi yang sudah dilakukan selama ratusan tahun tersebut merupakan bentuk akulturasi masyarakat Jawa kuno dengan ajaran isalm yang datang ke nusantara.

Sesuai namanya, grebeg syawal sendiri dilaksanakan pada setiap bulan Syawal yang merupakan bulan setelah bulan Ramadan pada kalender Hijriyah. Dalam tradisi ini, umumnya akan dibuat gunungan yang berisi berbagai hasil bumi yang kemudian akan dibagikan kepada masyarakat setelah didoakan terlebih dahulu. Makna dari tradisi ini adalah sebagai ucapan syukur kepada Yang Maha Kuasa atas segala berkah yang telah dilimpahkan.

2. Festival Meriam Karbit

Tradisi unik lainnya dalam menyambut lebaran adalah festival meriam karbit. Melansir dari laman rri.co.id, tradisi yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat ini umumnya dilakukan pada beberapa hari menjelang hari raya Idul Fitri. Festival ini sendiri ditandai dengan saling berdentumannya meriam karbit atau meriam bambu di sepanjang sungai Kapuas. 

Festival ini berawal dari kebiasaan masyarakat Melayu di tepian Sungai Kapuas yang menyalakan meriam berbahan kayu besar dengan tenaga karbit. Konon, tradisi ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Pontianak dan digunakan sebagai alat pertahanan dari serangan musuh, terutama bajak laut. Kini, meriam karbit menjadi simbol kebersamaan dan sukacita menyambut Idul Fitri.

Para peserta yang mengikuti acara ini akan saling balas menembak meriam karbitnya yang dilakukan selepas sholat Isya hingga menjelang tengah malam. Festival tahunan ini selalu sukses digelar dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan para wisatawan.

3. Binarundak

Tradisi asal Sulawesi Utara ini juga menjadi kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Sulawesi setiap menyambut hari raya Idul Fitri. Masyarakat disana umumnya akan memasak dan membakar nasi jaha bersama-sama dan membagikannya kepada masyarakat sekitar. Tradisi ini umunnya dilakukan mulai hari pertama bulan Syawal hingga seminggu setelah lebaran.

Nasi Jaha sendiri adalah nasi ketan yang dimasak bersama rempah-rempah dan santan yang membaut aroma nasi ini menjadi sedap dan memiliki citarasa yang nikmat. Makna tradisi ini adalah saling berbagi terhadap sesama dan sebagai bentuk sukacita atas berkah yang telah dilimpahkan oleh Tuhan.

Festival Binarundak tidak hanya menjadi tradisi lokal, tetapi juga menarik wisatawan yang ingin merasakan kehangatan budaya Minahasa. Sajian nasi jaha yang gurih dan harum menjadi daya tarik kuliner khas yang tak boleh dilewatkan. Tradisi ini mencerminkan nilai kebersamaan dan kekeluargaan yang erat dalam masyarakat Minahasa.

Nah, itulah beberapa tradisi unik masyarakat Indonesia dalam menyambut hari raya Idul Fitri atau lebaran.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir