Bimo Aria Fundrika
Rhoma Irama menjadi khatib dan imam salat Jumat di Pestapora 2025 [Suara.com/Tiara Rosana]

Pestapora 2025 hadir dengan suasana yang berbeda di hari pertamanya. Jumat (5/9), ribuan penonton festival musik tahunan yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, bukan hanya menikmati deretan musisi yang tampil, tapi juga berhenti sejenak untuk menunaikan kewajiban Salat Jumat.

Panitia menyiapkan area khusus di Pestapora Stage dengan hamparan alas putih agar jamaah bisa beribadah dengan nyaman. Meski terik matahari menyengat, barisan salat terlihat rapi dan khidmat. Di tengah suasana itu, sebuah momen unik terjadi: musisi legendaris Rhoma Irama dipercaya menjadi imam sekaligus khatib.

Khutbah Rhoma sarat doa dan pesan moral. “Ya Allah, kami doakan agar anggota legislatif, yudikatif, eksekutif bisa menjalankan tugas dengan penuh amanah, sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang 1945,” ucapnya di atas mimbar. Ia juga berdoa agar Indonesia menjadi negeri yang diridhai Allah, sembari mengingatkan bahwa amanah kepemimpinan adalah hal yang tidak boleh diingkari.

Doa Sang Raja Dangdut bergema di tengah festival, menghadirkan suasana religius yang jarang ditemui dalam sebuah pesta musik. Suara azan dari Fauzan Lubiz yang bertugas sebagai muadzin pun menggema di seluruh area festival, semakin menegaskan bahwa kewajiban ibadah tetap bisa dijalankan di mana saja.

Namun, di balik momen bersejarah ini, ada hal penting yang perlu dipahami: Salat Jumat tidak hanya soal berkumpul, tetapi juga harus memenuhi syarat dan rukunnya. Bagi umat Islam laki-laki, salat ini adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.

Rukun Salat Jumat meliputi:

  • Dua khutbah Jumat yang disampaikan khatib dalam keadaan berdiri, dengan duduk di antara keduanya.
  • Niat salat Jumat.
  • Takbiratul ihram.
  •  pendek saat berdiri.
  • Rukuk.
  • I’tidal.
  • Sujud.
  • Duduk di antara dua sujud.
  • Tasyahud akhir beserta doanya.
  • Salam.

Sunnah sebelum Salat Jumat yang dianjurkan:

  • Mandi junub.
  • Menggunakan wangi-wangian.
  • Memakai pakaian terbaik.
  • Datang lebih awal ke masjid atau tempat ibadah.
  • Membaca Al-Qur’an.
  • Memperbanyak doa dan pujian kepada Allah SWT.

Praktik ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari upaya memuliakan hari Jumat yang dianggap istimewa dalam Islam.

Momen Rhoma Irama memimpin salat di tengah hingar-bingar festival memberi pesan kuat: di manapun kita berada, kewajiban beribadah tidak boleh ditinggalkan. Justru dengan menjalankannya, suasana bisa berubah lebih khusyuk dan bermakna.

Bagi generasi muda yang hadir di Pestapora, pengalaman ini mungkin menjadi pengingat bahwa kewajiban ibadah bisa berjalan beriringan dengan aktivitas duniawi, selama tetap memahami esensi dan rukunnya.