Siapa sangka, ternyata pilihan makanan yang selama ini kita anggap sepele bisa menyimpan petunjuk tentang kepribadian kita? Mulai dari orang yang tidak bisa hidup tanpa camilan manis, pencinta makanan pedas yang meledak-ledak, hingga mereka yang secinta itu dengan sayuran, rupanya menyimpan perbedaan karakter yang menarik.
Ternyata, selera bukan hanya soal lidah, tetapi juga soal karakter.
1. Si Perfeksionis yang Hidupnya 'Tertata'
Pencinta makanan sehat seperti sayuran, kacang-kacangan, yogurt, dan produk susu rendah lemak sering kali punya karakter yang sangat tertib dan teratur. Mereka rapi, disiplin, dan seringkali memikirkan konsekuensi jangka panjang dari setiap tindakannya. Bagi mereka, makan bukan sekadar untuk kenyang, tapi juga bagian dari kendali diri.
2. Si 'Penengah' yang Ramah dan Gak Suka Ribut
Karakter yang ramah dan mudah bergaul biasanya muncul pada mereka yang cenderung menghindari makanan atau minuman yang rasanya terlalu ekstrem, seperti makanan yang super manis atau super asam. Mereka lebih memilih rasa yang "aman" dan bisa diterima oleh banyak orang.
3. Si 'Petualang Rasa' yang Kreatif dan Suka Coba-coba
Orang yang punya keterbukaan terhadap pengalaman baru seringkali diasosiasikan dengan kreativitas dan keberanian untuk mencoba hal-hal baru, termasuk dalam hal makanan. Mereka adalah tipe yang paling mudah untuk diajak mencoba restoran baru atau hidangan-hidangan yang eksperimental.
4. Si 'Sensitif' yang Gampang Cemas
Pencinta makanan yang rasanya sangat kuat—seperti makanan yang super asin, super asam, atau berlemak—seringkali adalah tipe yang lebih rentan terhadap stres dan mudah merasa gelisah. Bagi mereka, makanan bisa menjadi "pelarian" cepat dari tekanan. Rasa yang kuat seperti gurih atau asam menjadi semacam comfort zone yang bisa memberikan rasa aman sesaat.
5. Si 'Ceria' yang Hidup dari Keramaian
Ekstrover biasanya identik dengan pilihan makanan yang fun, mudah untuk dibagikan, dan penuh dengan rasa. Misalnya, seperti es krim, cokelat, fast food, atau camilan-camilan yang cocok untuk dimakan sambil ngobrol. Bagi mereka, makanan adalah bagian dari pengalaman sosial.
6. Si 'Impulsif' yang Makannya Tergantung 'Mood'
Tipe ini biasanya makan bukan karena lapar, tapi karena sedang mengikuti emosinya. Camilan manis, makanan berlemak, atau bahkan alkohol sering dipilih saat mood sedang turun. Pola makan mereka cenderung naik turun sesuai dengan kondisi mental harian.
(Flovian Aiko)
Baca Juga
-
Kota Tanpa Trotoar: Indonesia untuk Mobil, Bukan Manusia?
-
Lebih Berpengalaman, Ivar Jenner Dinilai Layak Jadi Kapten Timnas U-22
-
Na Daehoon Datang di Sidang Cerai Perdana, Jule Tidak Ikut Mediasi?
-
Sinopsis De De Pyaar De 2, Film Terbaru Ajay Devgan dan Rakul Preet Singh
-
Beat It Up oleh NCT Dream: Penuh Percaya Diri dalam Hadapi Tantangan Hidup
Artikel Terkait
-
Teras Main Indonesia, Ruang Belajar Nilai Pancasila Lewat Permainan Tradisional
-
5 Fakta Unik Nasi Tumpang Lethok, Kuliner Klaten yang Bikin Ketagihan
-
Pengakuan Jay Idzes: Masakan Indonesia Mengalahkan Italia
-
Bolehkah Anjing Makan Apel dan Pisang? Ini Daftar Buah yang Aman dan yang Harus Dihindari
-
Bukan Cuma Bikin Wangi, Ini 4 'Mood' yang Bisa Kamu Ciptakan Hanya dengan Aroma
Lifestyle
-
4 Ampoule Korea Calming Kemerahan dan Cegah Breakout pada Kulit Sensitif
-
Kenapa Standar Hubungan Gen Z Jadi Abu-abu? Membedah Tren 'Bare Minimum' dan 'Princess Treatment'
-
4 Rekomendasi HP 1 Jutaan dengan Kamera Terbaik di 2025, Resolusi hingga 50MP!
-
Bukan Pensiun, Narji Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Hobi Bertani
-
Tips Kelola Uang ala Xaviera Putri Meski Budget Pas-pasan
Terkini
-
Kota Tanpa Trotoar: Indonesia untuk Mobil, Bukan Manusia?
-
Lebih Berpengalaman, Ivar Jenner Dinilai Layak Jadi Kapten Timnas U-22
-
Na Daehoon Datang di Sidang Cerai Perdana, Jule Tidak Ikut Mediasi?
-
Sinopsis De De Pyaar De 2, Film Terbaru Ajay Devgan dan Rakul Preet Singh
-
Beat It Up oleh NCT Dream: Penuh Percaya Diri dalam Hadapi Tantangan Hidup