M. Reza Sulaiman
Ilustrasi co-living (unsplash/david schultz)

Cari tempat tinggal di kota besar itu kadang rasanya kayak cari jodoh: susah, ribet, dan sering kali nggak sesuai ekspektasi. Mau ngekos, kadang tempatnya nggak nyaman. Mau ngontrak apartemen, biayanya bikin dompet menjerit dan komitmennya jangka panjang.

Nah, di tengah semua dilema ini, muncullah sebuah solusi hunian yang makin hari makin hits di kalangan Gen Z dan Milenial: co-living.

Tapi tunggu dulu, ini bukan cuma soal ngekos bareng-bareng di satu rumah, ya. Co-living zaman sekarang itu jauh lebih dari itu. Ini adalah sebuah gaya hidup. Biar kamu nggak salah paham, ini dia lima alasan kenapa co-living bisa jadi "jalan ninja" terbaik buatmu yang mau hidup nyaman di kota tanpa harus pusing tujuh keliling.

1. Lokasi 'Sultan' Harga 'Merakyat'

Ini adalah "jualan" utama dari co-living. Para penyedia jasa seperti Cove sadar betul kalau kita, para anak muda, butuh banget tinggal di lokasi yang strategis, dekat sama kantor atau kampus. Masalahnya, harga sewa di lokasi-lokasi premium itu biasanya "nggak ngotak".

Nah, co-living hadir sebagai jembatan. Mereka menyediakan hunian di lokasi-lokasi emas ini, tapi dengan harga yang jauh lebih terjangkau karena sistemnya berbagi. Jadi, kamu bisa merasakan nikmatnya jalan kaki ke kantor tanpa harus jual ginjal buat bayar sewa.

2. Anti Drama & Ribet: Semuanya 'Self-Booking'

Lupakan sejenak drama nelpon bapak/ibu kos yang suka ghosting atau nego alot sama agen properti. Di era co-living modern, semuanya serba digital dan transparan.

Kamu bisa lihat ketersediaan kamar, cek harga, lihat foto-foto fasilitasnya, sampai booking kamar, semuanya lewat website atau aplikasi. Nggak ada lagi tuh percakapan panjang yang buang-buang waktu. Bahkan, sekarang banyak yang sudah tersedia di Agoda atau Traveloka, jadi prosesnya semudah pesan hotel.

3. Masuk Cuma Bawa Koper, Nggak Perlu Bawa Panci

Ini bagian paling enaknya. Salah satu "neraka" terbesar pas pindahan adalah ngurusin perabotan. Nah, di co-living, kamu nggak perlu pusing soal itu.

Setiap unit biasanya sudah berfurnitur lengkap, dari kasur, lemari, sampai meja kerja. Nggak cuma itu, fasilitas dasar seperti WiFi kencang dan layanan kebersihan (housekeeping) juga sudah termasuk. Kamu benar-benar tinggal masuk bawa koper dan baju-bajumu.

4. Desainnya Estetik, Nggak Kayak Kosan Bapak-bapak

Lupakan sejenak imajinasi soal kamar kos dengan cat yang mengelupas atau perabotan jadul. Hunian co-living zaman sekarang itu didesain dengan serius. Interiornya modern, fungsional, dan yang paling penting, Instagramable!

Setiap properti biasanya punya konsep desainnya sendiri, dari yang vibrant dan klasik, sampai yang nuansanya gelap dan elegan. Jadi, kamarmu bukan cuma tempat tidur, tapi juga bisa jadi latar yang keren buat kontenmu.

5. Nggak Ada Lagi Komitmen Jangka Panjang yang 'Mencekik'

Ini yang paling melegakan. Banyak dari kita yang karier atau rencana hidupnya masih belum pasti. Terikat kontrak sewa tahunan itu rasanya "mencekik" banget.

Nah, co-living menawarkan fleksibilitas kontrak. Kamu bisa sewa bulanan, tiga bulanan, atau sesuai kebutuhanmu. Ini mengurangi risiko dan komitmen finansial jangka panjang yang sering kali jadi beban buat kita.

Jadi, gimana? Co-living bukan lagi cuma soal berbagi atap. Ini adalah solusi hunian cerdas yang dirancang khusus untuk menjawab semua keresahan dan kebutuhan generasi kita.

(Flovian Aiko)