Ada sosok lelaki berwajah tampan dengan tatanan rambut keren ala artis K-pop di tengah-tengah ribuan massa driver ojek online saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, pada Senin (16/10/2017).
Terang saja, dia adalah Vicky Febriyano Firdaus atau pemilik nama panggung Vicky HB pernah memperkuat boyband Hunterboyz pada tahun 2012, hasil bentukan Kevin Aprilio.
Vicky mendadak jadi viral gara-gara terlihat ikut aksi demonstrasi. Setelah diselidik, lelaki yang mengenakan jaket seragam Go-Jek itu pernah meramaikan panggung musik Indonesia ketika virus boyband melanda industri kita.
Foto: Vicky bersama Kevin Aprilio
Dilansir dari rappler.com, lelaki yang biasa dipanggil Vicky Ule oleh sesama driver ojek online, mengungkapkan sebelum bergabung bersama Go-Jek, ia sempat main FTV, sinetron dan juga iklan.
"Saya bergabung dengan ojek online karena menurut saya penghasilannya sangat bagus," kata Vicky yang bergabung dengan Go-Jek sejak 2016 itu.
Meski demikian, kata dia, penghasilan menjadi driver ojek online masih jauh di bawah ketika ia menjadi artis.
Foto: Vicky (kedua dari kiri) saat bersama Hunterboyz
Dia mengaku saat berkecimpung di dunia hiburan tidak bisa mengatur keuangan. Penghasilan banyak, pengeluaran pun banyak karena gaya hidup.
"Tapi di online, saya merasakan mencari uang, mendapatkan uang, saya harus jalan dulu satu kilo, dua kilo, baru mendapat upah. Nah, di situ saya merasakan uang susah dicari. Jadi saya mulai mengurangi kebutuhan, lebih berhemat,” kata dia.
Vicky tak merasa gengsi menjadi driver ojek online, selama mendapatkan nafkah halal.
Foto: Vicky (berdiri ketiga dari kanan) bersama Hunterboyz dan Princess
Dia tak menampik banyak penumpangnya yang menyuruh untuk menjadi artis lagi. Tak jarang penumpang perempuan meminta nomor ponselnya.
Terlibat dalam aksi demonstrasi, Vicky berharap ada kebijakan pemerintah Bandung, Jawa Barat, untuk membebaskan masyarakat memilih transportasi.
"Juga setiap supir angkutan umum, online, taksi atau apapun transportasi yang ada di Bandung bisa bersaing secara sehat dan kondusif,” harap dia.
Baca Juga
-
World of Street Woman Fighter Umumkan Ketiga Juri, Tayang Perdana 27 Mei
-
Ulasan Novel The Vanishing Half: Diskriminasi Warna Kulit di Tengah Tekanan Sosial
-
Agar yang Redup Kembali Hidup dalam Seni Menemukan Kembali Diri Sendiri
-
Demi Wujudkan Ambisi Kalahkan Vietnam, Malaysia Sampai Lakukan 3 Hal Ini Jelang Pertarungan
-
Mengupas Cara Netflix dan Spotify Membentuk Hiburan Gen Z
Artikel Terkait
-
Mau Dilamar Grab, GOTO Pilih 'Gembok' Saham untuk Karyawan: Sinyal Kuat?
-
GOTO Minta Izin Lakukan Buyback Saham Senilai Rp3,3 Triliun
-
GoTo Malu-malu Dilamar Grab, Mahar Sampai Rp115 Triliun?
-
Ojol Terancam, ASN DKI Wajib Naik Angkot Tiap Rabu
-
Ojol Geruduk Kemnaker: Tolak Politisasi, Jangan Paksa Kami Jadi 'Buruh'!
News
-
Kemitraan UI dan UC Berkeley Makin Erat, Dorong Riset Lintas Negara
-
Giatkan Literasi, Mahasiswa Psikologi UNJA Gelar Program di Senaung Jambi
-
Meningkatkan Skor SINTA, Psikologi Universitas Jambi Gelar Workshop Khusus
-
GEF SGP Gaet Dukungan KBRI Belgia untuk Promosi Produk Lokal Berkelanjutan
-
Fuji dan Verrell Bramasta Dikode Sudah Resmi Pacaran, Sahabat: Umumin Udah!
Terkini
-
World of Street Woman Fighter Umumkan Ketiga Juri, Tayang Perdana 27 Mei
-
Ulasan Novel The Vanishing Half: Diskriminasi Warna Kulit di Tengah Tekanan Sosial
-
Agar yang Redup Kembali Hidup dalam Seni Menemukan Kembali Diri Sendiri
-
Demi Wujudkan Ambisi Kalahkan Vietnam, Malaysia Sampai Lakukan 3 Hal Ini Jelang Pertarungan
-
Mengupas Cara Netflix dan Spotify Membentuk Hiburan Gen Z