Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | christiumita
Virus Corona Covid-19 masih menjadi momok di China, dengan jumlah korban terus mengalami peningkatan. (Shutterstock)

Terhitung pada Senin (2/3/2020), presiden Jokowi mengumumkan dua warga Depok positif terinfeksi Covid-19 virus corona Wuhan atau SARS-CoV-2 lewat kontak langsung dengan warga negara Jepang domisili Malaysia yang positif Covid-19.

Covid-19 atau Novel coronavirus (2019-nCoV) adalah virus baru penyebab penyakit saluran pernafasan yang berasal dari China.

Pemerintah telah membuat pedoman berdasarkan rekomendasi WHO (World Health Organization) per tanggal 28 Januari 2020 untuk kesiapsiagaan menghadapi bahaya infeksi Covid-19 dengan tujuan khusus mengenai:

  1. Surveilans dan respons
  2. Manajemen klinis
  3. Pencegahan dan pengendalian infeksi
  4. Pengelolaan specimen dan konfirmasi laboratorium
  5. Komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat

Tujuan Utama

Dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi ancaman Covid-19 berpotensi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) maka dilakukan surveilans, respon dini, dan pengawasan oleh semua pihak termasuk telah disiapkan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana penanggulangan infeksi

  1. Melakukan deteksi dini pasien dalam pengawasan/dalam pemantauan/probable/konfirmasi Covid-19 di pintu masuk negara dan wilayah
  2. Mendeteksi adanya peneluran dari manusia ke manusia
  3. Menidentifikasi faktor risiko Covid-19
  4. Mengidentifikasi daerah yang beresiko terinfeksi Covid19
  5. Melakukan komunikasi dan edukasi kepada masayarakat yang berpergian
  6. Deteksi dini dan respon dilakukan sesuai perkembangan situasi duinia yang dipantau dalam situs resmi WHO (https://www.who.int/) sumber terpercaya dari pemerintahan/kementrian kesehatan
  7. Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara berjenjang kepada Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)

Pos Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (Public Health Emergency Operating Center/PHEOC) :

Telp. 0877-7759-1097

Whatsapp 0878-0678-3906

Email: poskoklb@yahoo.com

Hotline Kemenkes RI: 021-520411 / 0812 1212 3119

Hotline Dinkes DKI: 0813 8837 6955

Manajemen Klinis ditujukan bagi tenaga kesehatan yang merawat pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) berat baik anak-anak maupun dewasa di rumah sakit ketika dicurigai adanya infeksi Covid-19, deteksi dini manifestasi klinis dilakukan menentukan waktu dan teknis penanganan dengan gejala yang timbul mulai dari ISPA ringan, pneumonia, syok septik, Acute Resporatory Distress Syndrome (ARDS) hingga terjadi sepsis.

Untuk pencegahan dan pengendalian infeksi Covid-19 dilakukan efektivitas strategi PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi), yang meliputi pengendalian administrative yaitu penyediaan infrastruktur dan kegiatan PPI yang berkesinambungan, pembekalan dan pengetahuan petugas dan mengorganisir pelayanan kesehatan, juga pada hal ini dilakukan pengendalian dan rekayasa lingkungan serta penggunaan secara rasional dan konsisten alat perlindungan diri, kebersihan tangan akan membantu mengurangi penyebaran infeksi.

Pengelolaan specimen dan konfirmasi laboratorium dilakukan dengan memperhatikan kewaspadaan universal untuk mencegah terjadinya penularan, jika hasil tes pemeriksaan negative pada specimen tunggal, terutama jika specimen berasal dari saluran pernapasan atas, belum tentu mengidentifikasi ketiadaan infeksi.

Oleh karena itu harus dilakukan pengulangan pengembalian dan pnegujian specimen sebanyak dua kali berturut-turut (pada hari berikutnya atau kondisi terjadi perburukan). Specimen saluran pernapasan bagian bawah sangat direkoimendasikan pada pasien dengan gejala klinis atau progresif. Adanya pathogen lain yang positif tidak menutup kemungkinan adanya infeksi Covid-19.

Komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat (KRPM) yang sangat membantu penyebaran dan pencegahan virus, membanagun kepercayaan public dan respon pemerintah serta penanggulangan tanggap darurat kesehatan masyarakat terhadap penyebaran infeksi Covid-19

KRPM diadaptasi dari penduan dan pelatihan Risk communication and Community Engagement, WHO bertujuan untuk:

  1. Menyiapkan strategi komunikasi dan informasi dan ketidakpastian yang belum diketahui
  2. Mengkaji kapasitas komunikasi
  3. Mengidntifikasi actor utama dan membantuk kemitraan dengan komunitas atau swasta
  4. Merencanakan aktivasi dan implementasi rencana kegiatan KRPM
  5. Melatih anggota tim komunikasi risiko tentang rencana dan prosedur KRPM

Seperti yang sudah kita ketahui Covid-19 telah masuk ke Indonesia, dengan gejala klinis yaitu demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih dan lesu. Tetapi kita tidak boleh panik dan dianjurkan untuk tetap tenang dengan mengikuti panduan kemenkes dan WHO.

Beberapa cara sangat mudah untuk mencegah penyebaran virus ini, yaitu dengan menjaga tangan anda tetap bersih, mencuci tangan sejam sekali atau ketika terlihat kotor, mencucui tangan dengan menggunakan sabun atau cairan sanitizer yang mengandung alcohol, alasan mengapa kita harus mencuci tangan adalah penyebaran virus ini lebih besar pada percikan, percikan akan menempel dipermukaan tangan ketika kita menyentuh berbagai macam permukaan maka mencuci tangan sangatlah penting.

Untuk anak-anak beritahukanlah kepada mereka bagaimana kuman menyebar, jangan buat mereka semakin takut. pencegahan lain yang bisa dilakukan, menggunakan masker ketika berpergian, mengkonsumsi gizi siembang, hati-hati kontak dengan hewan, rajin berolahraga dan cukup istrirahat, jangan mengkonsumsi daging yang tidak masak, dan segera pergi kerumah sakit jika nampak gejala seperti yang di sebutkan diatas.

Pemerintah telah semaksimal mungkin menyiapkan berbagai fasilitas untuk segala kemungkianan yang terjadi, dan telah menyiapkan 100 rumah sakit yang siap mengobati pasien terinfeksi.maka, mari sama-sama saling menjaga saudara kita dan juga terus mendukung pmerintah untuk melakukan yang terbaik,semoga semua dari kita terlindung dari pesebaran Covid-19.

Oleh: Christi Umita Meyputri/BSM UNJ

christiumita