Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | christiumita
Ilustrasi meditasi di rumah. (Pexels)

Di masa pendemi ini membuat aktivitas yang biasa dilakukan menjadi berbeda dan terbatas. Hal ini tidak dipungkiri kita pasti pernah mengalami kelelahan secara emosional, misalnya akibat dari terlalu banyak tugas dan pekerjaan, bersedih, rencana yang gagal dan mengalami peristiwa yang tidak diinginkan dan semakin lama membuat kita jenuh bahkan tertekan.

Sebenarnya semua itu bisa disembuhkan oleh diri kita sendiri dengan cara merawat pikiran dan perasaaan. Proses penyembuhan ini disebut self-healing. Self-healing adalah proses penyembuhan sederhana oleh diri sendiri untuk bangkit dari penderitaan tanpa bantuan siapapun.

Self-healing membantu kita menemukan pikiran dan perasaan yang menjadi beban dalam diri kita, kemudian dengan kekuatan kita sendiri yang akan menyembuhkannya satu persatu hingga beban itu terlepas. Misalnya seperti mengikhlaskan dan memaafkan diri sendiri.

Nah, berikut ini Tips yang bisa kita lakukan untuk self healing di masa pendemi ini

  1. Me time

Me time ini seperti kita memberi waktu kepada diri kita untuk bersenang-senang dengan hobi kita, seperti main game, belajar memasak, membaca buku, berkebun atau menonton drama kesukaan kita.

Me time ini akan memberikan waktu kita untuk bahagia serta berdampak positif dan melepas penat melupakan pikiran negative yang membebani kita. Have fun J

  1. Menerima kondisi

Masa-masa sulit ini dirasakan oleh semua orang, meskipun kita mungkin merasa kondisi kita adalah yang paling berat, tapi coba kita ingat bahwa tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan kita, di luar sana bahkan ada yang tidak memiliki rumah untuk beristirahat dan harus bersahabat dengan pendemi.

Jika kita mampu melewatinya, kondisi ini akan membuat kita semakin kuat, menjadi manusia yang lebih tangguh menjalani kehidupan setelahnya, perjalanan kita masih panjang, yuk semangat!

  1. Berdialog dengan dengan diri sendiri

Berdialog dengan diri sendiri itu seperti meniup bunga dandelion di film Tinkerbell, syiuuu~ berhamburan. Kadang kita perlu jujur dengan diri sendiri membicarakan hal-hal yang sulit diungkapkan, apapun itu.

Kita bisa berdialog dengan dengan diri sendiri di depan cermin atau ketika kita sedang berkendara sendiri, menertawakan kejadian yang telah lalu, memaafkan kesalahan dan penyesalan, dan berterima kasih karena diri ini telah mampu bertahan dan kuat menghadapi potongan kehidupan yang indah.

Berbicaralah, jangan dipendam, lepaskan, biarkan diri terbebas dari pikiran dan perasaan yang membelenggu.

Kalau kalian kurang suka berbicara, berdialog juga bisa dilakukan dengan menulis, menuangkan semua overthinking di dalam selembar kertas atau melalui komputer akan sangat membantu melampiaskan emosi dan membiarkannya mengalir di dalam tulisan. Aku yakin kamu pasti bisa!

  1. Bentuk pola pikir yang indah

Seperti ini, setiap orang memiliki porsi kehidupannya masing-masing, kita juga. Jadi menikmati hidup adalah kemenangan yang paling nyata.

Pola pikir yang baik yang akan menuntun kita untuk menikmati hidup, menikmati setiap prosesnya mengikhlaskan kegagalan memperbaiki kekecewaan dan memenangkan kenikmatan. Coba tanamkan mantra sugesti positif ini:

“aku akan menjadi hebat setelah kesedihan dan proses sulit ini, maka aku harus kuat melewatinya”

“aku akan mendapatkan hasil paling baik dari semua kerja kerasku”

“aku akan menghabiskan jatah gagal dan sedihku hari ini, dan besok aku akan bahagia”

 “penyesalan adalah cara sebuah kekuatan untuk lebih kuat memperbaiki diriku”

 “aku adalah versi terbaik diriku saat ini, dan akan membuatnya semakin lebih baik, aku bersyukur atas semua pemberian Tuhan kepadaku, dan mereka memiliki versi terbaik diri mereka, aku tidak akan membandingkan diriku dengan mereka, karena aku adalah aku yang hebat”

Selipkan kalimat dan pikiran positif disetiap aktivitas yang dijalani, aku harap itu akan membantu kalian menjadi lebih kuat dan lebih semangat setiap hari, bahagia selalu ya!

  1. Mindfulness

Mindfulness itu seperti berpikir positif dari semua keadaan dengan kesadaran yang penuh. Memberikan waktu untuk berpikir dengan tenang dengan menghubungkan titik-titik keadaan yang dihadapi dan menemukan makna yang tersimpan di dalamnya. Mindfulness bisa dilakukan di tempat yang tenang dengan memejamkan mata menikmati susana sejuk dan focus terhadap pikiran.

Kita bisa pergi ke pantai atau pegununugan menemukan suasana yang nyaman, disaat pendemi ini kita bisa menggantinya dengan berolahraga atau bersepeda di sekitaran rumah, menyediakan waktu sendiri, berkumpul dengan orang-orang yang mendukung walaupun sebentar.

Di saat pendemi ini bertemu kawan bisa dilakukan secara virtual tanpa mengurangi rasa kerbersamaan. Kalau sedang sedih, usahakan untuk berbaur dengan orang terkasih ya, jangan biarkan bersedih sendirian.

Kita adalah penyembuh terbaik bagi diri kita sendiri, nikmati segala prosesnya, setelah ini kita kan menjadi pribadi yang lebih tegar, mampu meneriman dan mengikhlaskan.

Oh iya, jangan lupa banyak minum air putih ya, karena 75% dari tubuh kita adalah air dan bisa menjadi elemen penting dalam self-healing, berolah raga agar tubuh sehat, makan makanan bergizi, juga jangan lupa pakai masker kalau keluar rumah ya. Semoga setelah pendemi ini kita menjadi pemenang bagi diri masing-masing.

Oleh: Christi Umita Meyputri/ Penerima manfaat beasiswa sarjana Muamalat UNJ

christiumita