Virus Corona telah menyebar ke banyak tempat. Hal ini membuat pemerintah menerapkan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar. Masyarakat dilarang berkumpul di luar rumah. Sekolah pun dilakukan di rumah.
Akibat PSBB ini, banyak orang menghabiskan waktu di rumah. Bagi orang yang senang bepergian tentu akan mudah merasa bosan. Oleh sebab itu, aku mencoba melakukan berbagai kegiatan, seperti memasak, bermain media sosial, belajar hal-hal baru melalui tutorial dan lainnya.
Hal ini sedikit menghibur dan bermanfaat tentunya. Tetapi, seiring berjalannya waktu, aku terus merasa bosan. Rasanya aku tidak tahu harus melakukan apalagi. Semua hal sudah coba kulakukan, tapi tetap saja rasa bosan bisa datang kapan saja.
Terlebih lagi, aku seorang anak tunggal. Aku benar-benar merasa kesepian. Hari-hariku hanya ditemani oleh telepon genggam dan laptop. Setiap hari aku menonton idola yang sangat kusukai, film, dan memutar lagu favorit.
Setelah itu aku membantu kedua orang tuaku membersihkan rumah dan menyiapkan makanan. Walaupun melakukan beberapa kegiatan di rumah, tetap saja aku merasa bosan dan kesepian.
Memasuki Ramadhan 1441 Hijriah, rasa kesepianku semakin besar. Bagaimana tidak, biasanya saat awal bulan puasa selalu ada pawai obor di rumahku. Lalu, saat sahur selalu ada bedug keliling. Tidak lupa pula rencana berbuka bersama dengan teman-temanku dan teraweh. Namun, semuanya terlewat begitu saja.
Tidak ada pawai obor, bedug keliling, teraweh dan berbuka bersama. Aku berjalan keluar rumah untuk membeli beberapa keperluan. Masjid, jalanan, dan tempat makan terlihat sepi. Bisa dihitung dengan jari berapa jumlah orang yang berada di sana. Tidak ada lagi keramaian seperti biasanya.
Aku merindukan Ramadhan. Ramadhan yang penuh suka bersama teman-temanku. Ramadhan yang penuh keramaian. Muda-mudi yang huru-hara pergi ke masjid. Ramainya jalanan saat jalan-jalan sore menunggu waktu berbuka.
Angin berhembus membelai wajahku. Aku memandang langit yang berwana hitam dipenuhi bintang. Teringat olehku, canda tawa bersama teman-temanku di sekolah. Aku merindukan mereka. Merindukan setiap momennya. Rindu berkumpul bersama. Kapan pandemi ini akan berakhir?
Oleh: Ade Amalia Choerunisa
Email: adeamaliach@gmail.com
Baca Juga
-
Piala Asia U-17: Pasukan Garuda Muda Harus Paksakan Kemenangan saat Hadapi Yaman!
-
Piala Asia U-17: Hadapi Yaman, Pasukan Garuda Muda Harus Waspadai Overconfidence
-
Kalahkan LE SSERAFIM dan Jennie, KiiiKiii Menang di Music Core Lewat I DO ME
-
Imbas Capaian Snow White, Produksi Live-Action Tangled Resmi Ditunda
-
Mark NCT Kisahkan Perjalanan Hidup dan Ambisi di Lagu Debut Solo '1999'
Artikel Terkait
-
Itel Power 450, Tak Sampai Rp300 Ribu
-
Obituari Kiki Fatmala: Bongkar Mesin Atasi Mobil Mogok Sampai Cuci Kendaraan Masa Pandemi
-
4 Tips Membuat Seseorang Merindukanmu Terus Menerus, Sudah Mencobanya?
-
7 Hal yang Bisa Dilakukan saat Merindukan Mantan
-
Untuk Dia yang Tidak Peka, Amalkan Bacaan Doa Agar Dia Merindukan Kita!
News
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
-
Contoh Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa yang Menyentuh dan Memotivasi
-
Hikmat, Jamaah Surau Nurul Hidayah Adakan Syukuran Ramadhan
Terkini
-
Piala Asia U-17: Pasukan Garuda Muda Harus Paksakan Kemenangan saat Hadapi Yaman!
-
Piala Asia U-17: Hadapi Yaman, Pasukan Garuda Muda Harus Waspadai Overconfidence
-
Kalahkan LE SSERAFIM dan Jennie, KiiiKiii Menang di Music Core Lewat I DO ME
-
Imbas Capaian Snow White, Produksi Live-Action Tangled Resmi Ditunda
-
Mark NCT Kisahkan Perjalanan Hidup dan Ambisi di Lagu Debut Solo '1999'