Kondisi penyandang disabilitas disaat pandemi COVID-19 tak jauh berbeda dengan kondisi orang normal. COVID-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, namun juga berdampak pada sektor ekonomi. Pandemi COVID-19 membuat aktivitas ekonomi menjadi terhambat dan bahkan cenderung tidak ada aktivitas ekonomi seperti hari biasa. Guna untuk meningkatkan ekonomi para penyandang disabilitas, maka perlu adanya suatu kegiatan yang mampu meningkatkan kreatifitas dan produktivitas sehingga mampu menunjang perekonomian serta kemandirian para disabilitas untuk menjalani kehidupan dengan keterbatasan yang mereka miliki.
Mahasiswa UMM dalam kegiatan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa kelompok 30 yang terdiri dari Cahya R, Hanif Azin, Fikriaddin, Yusfiana Zura dan Shofie yang didampingi Apt. Sendi Lia Yunita, M.Sc. berusaha membantu meningkatkan produktivitas para penyandang disabilitas di tengah pandemi COVID-19 yaitu dengan melakukan pendampingan dalam membuat dan memasarkan masker kain dari para penyandang disabilitas. Kegiatan ini selain meningkatkan ekonomi para penyandang disabilitas juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam upaya memutus rantai penularan COVID-19 dalam hal meningkatkan ketersediaan alat pelindung diri (APD) berupa masker untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Masker yang dihasilkan oleh teman-teman penyandang disabilitas ini merupakan masker kain sesuai dengan standar anjuran pemerintah yang dapat menutupi hidung sampai dagu dan terdiri dari tiga lapis kain. Lapisan ketiga merupakan kantong sebagai tempat tambahan tissue dibagian hidungnya. Harga masker yang diproduksi ini sangat terjangkau yaitu Rp5000,- persatuan. Pendampingan dari mahasiswa UMM ini juga memperhatikan kualitas masker yang akan dijual.
Penjualan masker ini diharapkan bisa meningkatkan omset penghasilan Yayasan Disabilitas Naeema demi memenuhi kebutuhan sehari-hari teman-teman disabilitas. Kelompok 30 PMM UMM ini juga mengusahakan seluruh hasil penjualan akan didonasikan sepenuhnya ke yayasan penyandang disabilitas ini sebagai bentuk pengabdian mahasiswa. Donasi yang diberikan selain dari hasil penjualan masker ini, mahasiswa UMM juga mendonasikan tempat cuci tangan sebagai upaya pencegahan penularan covid-19.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Kembangkan Potensi Desa, Ahmad Luthfi Libatkan Mahasiswa dari 44 Perguruan Tinggi
-
Ruang Cerdas: Langkah Kecil Menuju Lingkungan Bersih dan Berkelanjutan
-
Perpisahan Hangat Mahasiswa KKN-PLP Unila dengan SMK HMPTI Banjar Agung
-
Momen Perpisahan: KKN-PLP Unila Tinggalkan Jejak Positif di Makmur Jaya
-
Sukses! KKN Unila Implementasi Nilai Pancasila di SDN 1 dan 2 Merbau Mataram
News
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
-
Contoh Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa yang Menyentuh dan Memotivasi
-
Hikmat, Jamaah Surau Nurul Hidayah Adakan Syukuran Ramadhan
Terkini
-
Andhe-andhe Lumut: Langgam Tentang Loyalitas, Kejujuran, dan Self Confident
-
5 Drama yang Dibintangi Mild Lapassalan, Ada Mu-Girl Miracle Matchmaking
-
Langkah Terjal Dejan/Fadia di BAC 2025, Lawan Berat Menanti di Babak Awal
-
Kai EXO Hadirkan Musik Afrobeat di Lagu Comeback Terbaru 'Wait On Me'
-
Kim Soo-hyun Gugat YouTuber Garosero Institute atas Kasus Penguntitan