Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Agar tetap produktif di masa pandemi seperti ini, menanam tanaman hidroponik merupakan pilihan yang tepat. Selain dapat dikonsumsi sendiri, hasil dari hidroponik juga dapat dipasarkan karena kualitasnya yang baik.
Atas dasar itu, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) melaksanakan kegiatan sosialisasi menanam hidroponik menggunakan cup bekas dari coffee shop. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Selasa (22/09/20).
Sosialisasi ini tak hanya memberi penjelasan materi tentang hidroponik, tetapi juga langsung mempraktikkannya. Nindha Septa Sari sebagai peserta PMM UMM Desa Tanggung mempraktikan pembuatan media tanaman kemudian diikuti oleh ibu-ibu PKK.
Tak hanya memberikan bagaimana proses menanam hidroponik, sosialisasi juga dilanjutkan dengan proses packaging hasil hidroponik. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat mengetahui bagaimana packaging yang baik sehingga menambah nilai jual Ketika dipasarkan.
“Dengan packaging yang menarik, maka dapat menambah nilai jual tanaman hidroponik tersebut, karena daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari kemasannya karena kemasan merupakan pemicu utama yang langsung berhadapan dengan konsumen,”ungkap Yuni yang merupakan anggota PMM Desa Tanggung.
Kegiatan ini berawal dari keprihatinan terkait sampah plastik yang diakibatkan dari menjamurnya coffee shop di Tulungagung, sehingga kelima mahasiswa tersebut berinisiatif memanfaatkan sampah minuman tersebut untuk digunakan sebagai media hidroponik. Kegiatan ini pun merupakan kolaborasi antara PMM UMM 05 Desa Tanggung dan Hayalan Kopi yang merupakan salah satu coffeshop di Tulungagung. Adanya hidroponik selain menghasilan sayuran organik yang berkualitas juga sebagai bentuk pengolahan limbah plastik.
“Menjamurnya coffee shop belakangan ini khususnya di Tulungagung, membuat kami prihatin atas sampah yang diakibatkannya. Oleh karena itu, kami berinisitif untuk menggunakan Kembali sampah dari coffee shop tersebut untuk digunakan sebagai media tanam hidroponik.”ungkap Robi yang merupakan ketua PMM 05 Desa Tanggung.
Artikel Terkait
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
Qualcomm Resmi Rilis Snapdragon 6s Gen 4, Dukung Fitur Gaming hingga Kamera 200MP
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Dari Hobi Jadi Profesi: Cara Wonder Voice of Indonesia Cetak Talenta Voice Over Profesional
News
-
Pesantren Aman, Santri Nyaman! Kemenag Bentuk Satgas Anti Kekerasan
-
Belva Devara: Orang Tua Adalah Support System Terbaik untuk Anak!
-
Jogja Eco Style 2025: Merajut Estetika dan Keberlanjutan Ecoprint
-
Respons Ririn Dwi Ariyanti usai Jonathan Frizzy Beri Kode Gelar Pernikahan
-
Bukan Cuma Buat Anak IT: Panduan Belajar AI Biar Gak Ketinggalan Zaman
Terkini
-
Setelah Dievakuasi, Ancaman Belum Usai: Risiko Kesehatan Kontaminasi Cs-137
-
40 Hari Bolos Sekolah, Ferry Irwandi Tersentuh oleh Kesabaran Sang Guru!
-
Bingung Cara 'Styling' Biar Gak Gitu-gitu Aja? Ini 9 Aturan Main Buat Pemula
-
Sunscreen saat Hujan, Pentingkah? Jangan Sampai Salah Langkah!
-
Raisa & Hamish Daud Umumkan Perpisahan, Fans Teringat Lirik 'Usai di Sini'