Semakin banyak nya virus menyebar, kasus Covid-19 di Indonesia sudah menyentuh angka yang sangat tinggi. Tentu ini dapat menyebabkan berkurang nya populasi manusia, tidak hanya manusia, tetapi denga ada nya Covid-19 ini sangat berdampak kepada perekonomian Indonesia. Oleh karena itu melakukan jaga jarak atau physical distancing sangat lah penting untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. Jarak yang di butuhkan untuk melakukan aktifitas social distancing adalah 1 meter, dan tentu banyak orang yang tidak tahu seberapa panjang 1 meter itu.
Di sini saya ingin melakukan terobosan ide baru yaitu dengan Jaket Physical Distancing. Jaket ini selain berguna untuk melindungi tubuh dari paparan udara virus Covid-19, berguna juga sebagai pengingat jarak antara manusia 1 dengan manusia lainnya agar dapat melakukan social distancing dengan benar.
Pada jaket ini akan dipasangkan sebuah sensor jarak yang nanti nya di lengkapi dengan alarm, sehingga ketika sensor ini mendeteksi bahwa jarak yg sudah ditentukan dengan sensor melewati batas, maka sensor akan bekerja, dan alarm akan berbunyi sebagai pengingat bahwa jarak antar manusia nya terlalu dekat. Sehingga bisa menyebabkan penyebaran virus, dan itu harus di jauhi.
Dalam penanganan ide ini, tentu saya akan melakukan banyak percobaan untuk melakukan penyempurnaan dalam sensor jarak nya. Karena tidak semua sensor bekerja semesti yang kita harapkan. Dan terkadang alarm yang digunakan jika bisa mengalami kerusakan atau tidak bunyi, kelebihan dari jaket ini selain untuk menjadi alarm pengingat jarak physical distancing, berguna juga untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari, dan saya akan berencana membuat bahan jaket yang digunakan nyaman untuk dipakai dan modis juga tentu nya untuk kegiatan sehari-hari.
Kekurangan jaket ini mungkin tidak akan tahan dengan air, karena hardware yang digunakan mungkin tidak akan dilengkapi dengan case, atau pelindung alat. Dikarenakan itu akan mempersempit jaket dan membuat pengguna tidak nyaman. Maka dari itu saya hanya akan menaruh sensor dan alarm ini di pundak kiri atau pun pundak kanan. Dan kekurangan satu lagi yaitu mungkin jaket ini harga nya akan sedikit mahal dikarenakan pembelian sensor yang dihitung tidak murah ini akan menyebabkan jaket ini menjadi mahal harganya.
Oleh: Fajar Mujiiban Achmad, Ridwan Siskandar, S.Si, M.Si.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Pakai AI, YouTube Batasi Penggunanya Nonton Video Sesuai Umur
-
Video Kerumunan di Jalan Bikin Geram, Warganet: Gunanya Sekolah Online Apa?
-
Geofencing, Teknologi Jaga Jarak Gojek saat PSBB Total Jilid II
-
Aplikasi Mobile JKN Mudahkan Pendaftaran Fasilitas Kesehatan dari Rumah
-
Murid Chat Guru Hanya Pakai Huruf "P", Netizen: Gak Ada Akhlak!
News
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Raffi Ahmad Masuk Bursa Menpora: Dukungan, Kritik, dan Spekulasi Politik
-
Memahami Protes Gen Z di Nepal, Larangan Media Sosial dan "Nepo Baby': Apa Sih Itu?
Terkini
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Budaya Trial and Error dalam Kabinet Indonesia
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
Lettu Fardhana Move On Kilat! Ayu Ting Ting Santai Revisi Kriteria Suami?