Desa Selorejo merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan Dau kabupaten Malang. Lokasinya lebih kurang 30,8 km (1 Jam) dari ibukota kabupaten dan 3 km (7 Menit) dengan kota kecamatan terdekat. Desa ini terkenal dengan sebutan desa wisata dikarenakan banyak wisata yang dimiliki desa Selorejo.
Mengulik tentang pesona desa yang dimiliki tentu kita semua merasa ingin tahu dengan Pendidikan yang ada di desa Selorejo. Pasalnya, selama masa pandemic ini kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online sehingga para siswa tidak dapat melakukan pembelajaran tatap muka langsung dengan guru nya. Melalui PMM 72 UMM kita akan mengetahui pendidikan yang ada di desa Selorejo selama masa pandemic. Dimulai dari Pendidikan PAUD.
Pada PAUD anak-anak benar-benar tidak diperbolehkan keluar rumah sekalipun hanya untuk mengambil buku ke sekolah. Pada jenjang ini peran orangtua sangat penting untuk pendidikan anak. Orangtua harus siap siaga ketika guru memberikan himbauan mengambil buku ke sekolah.
Selanjtnya pada jenjang TK anak-anak sudah diperbolehkan untuk belajar dengan guru melalui tatap muka. Namun pada sesi tatap muka hanya diperbolehkan 5 anak dalam satu ruang per sesi, selebihnya pelajaran akan dilakukan dirumah masing-masing melalui tugas yang diberikan oleh gurunya.
Sesi tatap muka hanya dilakukan satu minggu sekali untuk setiap sesi nya. Pada jenjang SD siswa/i diperbolehkan untuk tatap muka di sekolah dengan menggunakan system shift. Dalam system shift ini dilakukan sekolah pagi dan siang. Pada sesi pagi dalam satu kelas hanya diperbolehkan maksimal 15 murid baik putra/i begitu juga pada sesi siang. Tentu hal ini juga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan face shield pada saat di sekolah.
Untuk jam istirahat, siswa/i hanya diperbolehkan makan/minum bekal dari rumah dan di makan dikelas bersama-sama. Kantin akan diliburkan sementara, dan murid-murid dilarang untuk jajan diluar. Semoga peralatan makan dan minum harus dibawa dari rumah. Untuk jenjang SMA dan seterusnya, tidak adanya peraturan dikarenakan desa Selorejo tidak memiliki sekolah jenjang SMA sederajat.
Penerapan protokol kesehatan yang ketat ini tentu juga demi kesehatan bersama. Pihak desa tidak ingin dengan dibuka nya sekolah kembali akan menambah rantai penyebaran covid-19. Namun harapannya dengan dibukanya sekolah kembali, murid-murid dapat merasakan sekolah kembali bertemu dengan teman-temannya dan yang paling penting tetap menjaga kesehatan.
Artikel Terkait
-
Eza Gionino Digugat Cerai, Sidang Perdana Digelar 22 September
-
Ikut Rusuh Bukan Perusuh: Perbedaan Absurd yang Jadi Sorotan Publik
-
Ikrar Dasco di Hadapan Mahasiswa: Reformasi DPR Segera Dilakukan
-
Siapa Davy D Xebec? Spoiler One Piece 1159 yang Penuh Kejutan
-
Erling Haaland Murka: Serang Mantan Klub, Ada Apa?
News
-
Jejak Digital Buktikan Foto 'Black Mamba' Bukan dari Rumah Ahmad Sahroni, Ini Sumber Aslinya
-
Sidang Etik Brimob: Akankah Kematian Affan Kurniawan Dilindas Rantis Berujung Pidana?
-
Literasi Digital Minim, Demokrasi Jadi Korban Disinformasi
-
Profil Lokataru Foundation: 'Pohon Ide' Pembela HAM yang Kini Direkturnya Ditangkap Polisi
-
Terungkap! Makna Sebenarnya ACAB 1312 yang Viral di Demo, Bukan Sekadar Kritik Polisi
Terkini
-
Kala Romansa Musikal Melenggang di Busan International Film Festival
-
Kalau Cari Uang Jangan Jadi Guru, Benarkah Sesederhana Itu?
-
Dimas Drajad Gabung Malut United, Aroma Eks-Persib Kian Terasa di Skuad
-
Ulasan Novel The Friend Zone: Pilihan Sulit Antara Cinta dan Mimpi
-
Kim Young Kwang Tampil Macho dengan 4 OOTD Chic Ini, Bisa Jadi Inspirasi!