Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki luas wilayah laut dan perairan sekitar 62%. Sebagai negara maritim, Indonesia menghasilkan produk perikanan yang melimpah dan diminati oleh beberapa negara. Salah satu komoditas produksi perikanan yang populer di seluruh dunia adalah udang. Yang menjadi sorotan publik adalah udang budidaya.
Udang budidaya dapat dibudidayakan di air tawar, air laut, dan air payau. Jenis udang yang sering dibudidaya adalah udang wandu dan udang vaname (Litopenaeus vannamei). Udang wandu khas Indonesia sempat populer beberapa tahun lalu sebelum udang vaname populer. Selain memiliki rasa yang lezat, udang juga menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, bagi beberapa orang udang menjadi gangguan kesehatan.
Manfaat udang bagi kesehatan yaitu udang mempunyai kandungan protein, yodium, kalsium, dan sebagainya. Semua kandungan ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Protein berperan untuk memproduksi enzim dan hormon yang dibutuhkan oleh tubuh. Kalsium dapat memperkuat kinerja otot dan tulang. Dan yodium yang berperan untuk mencegah penyakit gondok dan kemandulan. Manfaat udang dapat kita rasakan apabila tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Selain mempunyai manfaat bagi kesehatan, udang juga mempunyai kontribusi bagi neraca perdagangan dan perekonomian Indonesia. Dari berbagai sumber, Indonesia termasuk negara penghasil udang terbesar setelah China dan India. Dari hasil produksinya, Indonesia menempati posisi kedua setelah China. Tetapi dari sisi perkembangannya India berada diatas Indonesia.
Sedangkan di Indonesia tahun 2017, lima daerah penghasil udang budidaya terbesar adalah Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat , Nusa Tenggara Timut, dan Lampung.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) volume dan nilai produksi perikanan terbesar pada tahun 2017 adalah rumput laut, ikan nila, ikan lele, udang, dan bandeng. Dari sisi volume dan nilai produksi udang berada di peringkat keempat. Namun dari sisi komoditas perikanan, nilai produksi udang menempati peringkat pertama sekitar 58 triliun. Posisi berikutnya ada ikan nila dengan nilai produksi sekitar 28 triliun, ikan lele sekitar 19 triliun, rumput laut sekitar 15 triliun, dan bandeng 11 triliun. Hal ini menunjukkan nilai dari produksi udang sangat besar.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Sobjakto menegaskan bahwa budidaya udang masih sangat potensial dikembangkan. Banyaknya permintaan udang dari manca negara dapat menjadi peluang bagi para pelaku bisnis perikanan untuk membudidayakan udang. Adanya kesempatan bisnis budidaya udang mengharuskan para pelaku bisnis untuk menciptakan daya saing produk udang nasional agar dapat bersaing dan menjadi terdepan dalam menyuplai kebutuhan udang dunia.
Dengan membudidayakan udang kita dapat merasakan sejuta manfaat, terlebih lagi dapat membantu perekonomian pebisnis sendiri dan memperbaiki neraca perdagangan Indonesia. Mari berkontribusi dalam membudidayakan udang dan bersaing di pasar dunia.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Coffee Shop Menjamur di Era Sekarang, Apakah Peluang bagi Para Pengusaha?
-
PNM Raih Penghargaan Appreciated Diversity Inclusivity ESG Report di Ajang ESG Appreciation Night
-
Belajar Merancang Sebuah Bisnis dari Buku She Minds Her Own Business
-
Fakta Laporan Kekayaan Raffi Ahmad di LHKPN, Gurita Bisnisnya Nggak Main-main!
-
5 Keuntungan Tanda Tangan Digital untuk Bisnis Anda!
News
-
Satukan Dedikasi, Selebrasi Hari Guru di SMA Negeri 1 Purwakarta
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
Terkini
-
ADOR Tuntut Belift Lab Minta Maaf Atas Kasus Perundingan Hanni NewJeans
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Thailand Mulai Kehilangan Taring, Kabar Gembira untuk Timnas Indonesia?
-
Indonesia Perlu Waspadai Myanmar di AFF Cup 2024, Jadi Tim Kuda Hitam?
-
Sambut Musim Dingin, FIFTY FIFTY Rilis Single Album Bertajuk Winter Glow