Pandemi wabah covid-19 yang tak kunjung usai membuat pemerintah Indonesia terpaksa menerapkan aturan new normal. Lahirnya aturan ini adalah langkah yang diambil untuk memulihkan kondisi ekonomi. New normal atau pola hidup baru yang beradaptasi dengan pandemi covid-19 ini masih menjadi pro dan kontra di masyarakat.
Tak hanya sektor perekonomian, kondisi pendidikan pun ikut terganggu. Sebesar 25,2 juta siswa dan 7,3 juta mahasiswa di tahun ini harus dirumahkan. Melihat kondisi pandemi ini kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan aturan kurikulum Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ. Setiap anak di penjuru negeri ini terpaksa belajar melalui daring.
Realitanya aturan Pembelajaran Jarak Jauh ini tak bisa disamaratakan. Terlebih bagi sekolah yang berada di pelosok dan susah mengakses internet. Seperti pada SMP Negeri 3 Sambaliung, Kabupaten Berau. Sekolah ini terpaksa membagi siswa nya untuk belajar daring dan luring. Hampir setengah siswa yang mayoritas dari pelosok kampung dan keterbatasan koneksi internet tetap bersekolah dengan menerapkan protokol kesehatan di masa new normal.
Melihat kondisi ini, Sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 95 yang bertugas di Kampung Gurimbang pun berinisiatif untuk mengedukasi siswa-siswa SMP Negeri 3 Sambaliung yang masih bersekolah. Edukasinya berisi tentang bagaimana tata cara hidup di era new normal ini. Tak hanya itu, kegiatan edukasi juga disertai dengan pembagian bingkisan new normal starter pack. Bingkisan ini berisi masker kain, handsanitizer, dan brosur tata cara hidup di masa new normal. Sebanyak 150 new normal starter pack diberikan kepada siswa-siswa, dan para guru.
Program ini disambut baik oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Sambaliung. “Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang. Di masa covid seperti yang serba susah ini mau untuk berbagi dan membantu para siswa kami. Bantuan ini sangat berharga dan tentunya kami syukuri”, ucap Irfan Meidy Setiawan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh kelompok PMM yang beranggotakan Diana Nurlia, Istasha M.C, Arsita Rizal, Dwi Azis Wicaksono, dan Riza Purnomo Anggriawan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dengan dipandu oleh Dosen Pembimbing Lapangan yakni Iqbal Ramadhani Fuadiputra, S.E., M.SM.
Harapannya dari kegiatan ini adalah untuk menyiapkan individu yang sigap mencegah penyebaran rantai covid-19. Anak-anak sebagai generasi bangsa yang rela bertaruh nyawa demi pendidikan ini haruslah di beri bimbingan disiapkan untuk menjadi anak yang sehat dan cerdas.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
-
Bantah Robot Polisi Habis Miliaran, Operator Sebut Polri Tidak Membeli
-
Ironi Hamdan ATT: Legenda Dangdut dengan Royalti Tak Cukup untuk Hidup
-
PKB Sindir MK: Publik Nanti Bisa Memahami, Masak Penjaga Konstitusi, Konstitusinya Dilanggar?
-
8 Koleksi Jam Tangan Keluarga Maia Estianty, Termurah Rp 100 Jutaan
News
-
Gemakan #SuaraParaJuara Versimu! Ikuti Kompetisi Menulis AXIS Nation Cup 2025, Menangkan Hadiahnya!
-
Berkesan! Angga Fuja Widiana Ubah Momen Bagi Rapor Jadi Ajang Perenungan
-
Mahasiswa AMIKOM Yogyakarta Angkat Kisah Desa Wunut Klaten Lewat Dokumenter
-
Dari Kampus ke Desa: Langkah Awal Mahasiswa UMBY Lewat Pembekalan KKN 2025
-
Tari dan Diplomasi Akademik di Medan, Beginilah AP2TPI Disambut
Terkini
-
BabyMonster Usung Energi yang Pedas dan Berapi-api di Lagu Baru 'Hot Sauce'
-
Book Buying Ban: Ujian Terbesar Bagi Pecinta Buku di Era Banjir Diskon
-
Sontek 4 Daily Outfit Minimalis ala IU, Biar Gaya Makin Modis Setiap Hari
-
Super Junior Siap Tunjukkan Sisi Keseksian Dewasa di Lagu Terbaru Say Less
-
Film House of Games Diremake, Gandeng Viola Davis Jadi Bintang Utama