Banyak dari kita mengetahui bilamana Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan atau maritim terbesar di dunia dengan keanekaragaman sumber daya alam khususnya di wilayah pesisir dan laut yang begitu besar dan tersebar di hampir seluruh wilayah pesisir di Indonesia.
Indonesia sendiri memiliki garis pantai terbesar nomor dua di dunia setelah Kanada, tercatat menurut data milik Kementerian Kelautan Dan Perikanan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut pada tahun 2018, panjang garis pantai di Indonesia mencapai kurang lebih 99.903 km.
Jumlah panjang garis pantai yang besar tersebut sesuai dengan banyaknya pulau yang tercatat dimiliki oleh Indonesia, dimana berdasarkan data yang dipublikasikan dalam Buku Statistik Indonesia Tahun 2018 oleh Kementerian Dalam Negeri, tercatat Indonesia memiliki total 17.504 pulau dari 16.056 pulau yang telah terdaftar di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dalam sidang ke-11 The United Nation Conference On Standardization Of Geographical Names (UN CSGN).
Kondisi morfologi Indonesia yang sedemikian rupa, justru memberikan banyak sekali manfaat bagi negara ini, terlebih potensi pengembangan sektor wilayah pesisir yang dapat digunakan sebagai penunjang peningkatan perekonomian dan kesejahteraan di Indonesia. Pengelolaan dan pengembangan wilayah pesisir yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan potensi ekowisata di beberapa daerah yang memiliki keindahan alam pesisir yang cukup menarik untuk dikunjungi.
Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki keindahan alam pesisir yang cukup menarik untuk di kunjungi adalah pantai-pantai di Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi sendiri adalah daerah yang terletak di ujung timur Pulau Jawa dengan batas timur merupakan perairan Selat Bali dan batas selatan adalah perairan Samudera Indonesia. Tercatat, menurut data KP3K (Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil) Kabupaten Banyuwangi, daerah ini memiliki panjang garis pantai sekitar 175.8 km.
Banyak orang belum mengetahui, bahwasanya Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah yang memiliki banyak sekali pantai-pantai yang indah sepanjang garis pantai yang membujur dari arah utara ke selatan dari daerah tersebut yang menarik untuk dikunjungi.
Akan tetapi, masih terdapat beberapa objek wisata yang belum dikelola secara optimal, serta masih adanya objek wisata yang belum memperhatikan kelestarian alam yang ada, sehingga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan beserta sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut.
Perhatian khusus yang sering terjadi terkait pengelolaan wisata pesisir yang kurang optimal adalah penataan ruang obyek wisata pesisir serta pengelolaan fasilitas sarana dan prasarana yang belum memadai, dan juga pencemaran lingkungan akibat dampak sampah yang belum dikelola secara benar.
Hal tersebut, justru perlu sangat diperhatikan oleh masyarakat maupun lembaga lain yang mengelola wisata pesisir karena terlebih di kawasan pesisir yang merupakan habitat dan ekosistem dari biota laut seperti terumbu karang, ikan dan lainnya.
Apabila, pencemaran akibat sampah serta penataan ruang masih belum diperhatikan, bukan tidak mungkin jika kerusakan lingkungan dan ekosistem laut akan terjadi, dan berdampak negatif kepada sumber daya alam berupa ikan dan biota laut lainnya yang merupakan komoditas utama penghasilan nelayan di wilayah tersebut.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 pasal 60 ayat 2, berisikan bahwa masyarakat dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil berkewajiban untuk menjaga, melindungi, dan memelihara kelestarian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Maka dari itu, diperlukan suatu manajemen atau pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu agar kelestarian alam dari suatu wilayah yang dikelola akan tetap terjaga dan terlindungi.
Dalam melakukan pengelolaan wilayah pesisir, banyak aspek yang perlu diperhatikan, mulai dari karakteristik atau sosial masyarakat yang ada, kondisi lingkungan serta peluang dan hambatan yang mungkin terjadi dalam pengelolaan yang akan dilakukan.
Strategi yang dapat dilakukan untuk melaksanakan langkah awal pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu adalah dengan melakukan analisis yang didasarkan pada kondisi atau keadaan riil dari suatu lokasi perencanaan pengelolaan wilayah pesisir yang dapat dirumuskan berdasarkan kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan hambatan (Threats), atau sering disebut sebagai analisis SWOT. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui arah pengelolaan yang sebaiknya dilakukan agar sesuai dengan kondisi, tujuan, dan aturan yang ada.
Kekuatan atau (Strengths) yang dapat dimaksimalkan oleh masyarakat dan juga Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi sebagai faktor internal yang dapat mendukung dalam pengembangan potensi destinasi ekowisata pesisir di Kabupaten Banyuwangi sendiri adalah masih terjaganya kelestarian alam pesisir di wilayah tersebut serta aksesbilitas yang cukup mudah untuk dijangkau sehingga wisatawan dapat tertarik untuk mengunjungi ekowisata pesisir yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi.
Di Kabupaten Banyuwangi sendiri terdapat banyak sekali pantai-pantai yang masih terjaga keindahannya seperti Pantai Pulau Merah, Pantai Boom, Pantai Teluk Hijau dan lain sebagainya. Aksesbilitas menuju ke lokasi pantai-pantai tersebut juga terbilang cukup mudah untuk dijangkau, meskipun lokasinya jauh dari pusat kota.
Akan tetapi, dibalik kekuatan yang ada, terdapat kelemahan atau (Weaknesses) yang menjadi faktor internal dari ekowisata pesisir di Kabupaten Banyuwangi yang perlu diperbaiki terlebih oleh masyarakat dan pemerintah daerah setempat.
Kelemahan yang dimaksud adalah kurangnya sarana dan prasarana yang memadai serta pemberdayaan masyarakat yang dapat dikatakan kurang terutama dalam kualitas pelayanan kepada wisatawan. Hal ini sangat perlu diperhatikan dan diperbaiki, karena demi mengembangkan suatu ekowisata pesisir diperlukan sarana prasarana yang memadai baik dalam bentuk fasilitas umum maupun pribadi sebagai penunjang daya tarik wisatawan yang berkunjung serta pemberdayaan sumber daya manusia yang kompeten untuk dapat memberikan kualitas pelayanan terbaik kepada wisatawan yang datang.
Apabila dua hal tersebut dapat diperbaiki oleh masyarakat dan pemerintah daerah, pasti dapat meningkatkan potensi ekowisata pesisir yang ada untuk lebih dikenal dan diminati oleh wisatawan baik lokal maupun asing.
Adapun faktor eksternal yang menjadi peluang (Opportunities) yang dapat membantu dalam pengembangan ekowisata pesisir di Kabupaten Banyuwangi adalah sedang berkembangnya pasar pariwisata domestik juga internasional terhadap wisata-wisata yang ada di Kabupaten Banyuwangi, serta banyaknya agenda acara yang direncanakan dan diselenggarakan setiap tahunnya oleh pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung.
Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah wisatawan asing maupun domestik yang datang berkunjung di beberapa tempat wisata. Berdasarkan data statistik oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2019 telah terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang sangat signifikan, dimana pada tahun 2013 tercatat sebanyak 1,068,414 orang wisatawan asing maupun domestik berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi.
Angka tersebut terlampau sangat jauh dari jumlah wisatawan yang berkunjung pada tahun 2019, yang dimana meningkat signifikan sebanyak 5,408,676 orang. Hal tersebut juga ditunjang dengan kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi yang serius menyusun agenda acara setiap tahunnya yang mengikutsertakan wisatawan untuk ikut serta dalam acara-acara yang diselenggarakan, acara-acara yang diselenggarakan antara lain seperti Tour De Ijen, Festival Gandrung Sewu, Beach Jazz Festival, serta masih banyak yang lainnya.
Kebijakan tersebut merupakan upaya yang efektif yang dilakukan untuk memperkenalkan pariwisata dan keindahan alam Kabupaten Banyuwangi untuk dapat diketahui oleh banyak orang serta menjadi peluang yang sangat terbuka untuk masyarakat dan pemerintah daerah dalam mempermudah mengembangkan potensi ekowisata pesisir yang direncanakan.
Terdapat faktor eksternal lainnya, yang justru dapat menjadi hambatan (Threats) dalam upaya mengembangkan potensi ekowisata pesisir di Kabupaten Banyuwangi, yaitu terkadang di beberapa lokasi masih kurangnya perhatian masyarakat atau pengelola terhadap kebersihan lingkungan yang ada atau dengan kata lain masih banyaknya pencemaran sampah oleh pengunjung yang berkunjung ke lokasi ekowisata.
Hal ini justru harus menjadi perhatian yang perlu diselesaikan, karena dengan kebersihan lingkungan yang kurang nyaman akan membuat menurunnya jumlah pengunjung yang akan datang. Perlu dilakukan pengadaan beberapa tempat sampah yang diletakkan di beberapa titik untuk mempermudah pengunjung dalam menjaga kebersihan serta senantiasa memberikan himbauan kepada pengunjung untuk selalu menjaga kebersihan lokasi wisata pesisir.
Adapun hambatan atau ancaman lainnya yang kemungkinan terjadi dan perlu diperhatikan oleh masyarakat atau pengelola ekowisata pesisir, yaitu kemungkinan terjadinya kecelakaan atau bencana di sekitar wilayah pesisir, karena khususnya bagian pesisir di selatan Kabupaten Banyuwangi, merupakan area pesisir dengan ombak yang cukup tinggi pada waktu-waktu tertentu karena berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia.
Maka dari itu, diperlukan pengamanan yang bertugas untuk menjaga pengunjung yang datang di sekitar wilayah pesisir, hal juga bertujuan untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi pengunjung ekowisata pesisir tersebut.
Berdasarkan analisis SWOT yang telah dirumuskan, kemudian dari analisis tersebut dapat digunakan oleh masyarakat ataupun pengelola baik pemerintah maupun lembaga lainnya yang akan merencanakan untuk mengembangkan potensi ekowisata pesisir yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
Dalam manajemen pengelolaan ekowisata pesisir yang akan dilakukan, langkah strategis yang dapat diupayakan agar mencapai tujuan yang diinginkan adalah dengan memanfaatkan dan memaksimalkan kekuatan serta peluang yang dimiliki oleh setiap ekowisata pesisir di Kabupaten Banyuwangi untuk dapat terus berkembang.
Keindahan pesisir yang masih alami dengan aksesibiltas yang mudah untuk dijangkau serta meningkatnya pasar pariwisata di Kabupaten Banyuwangi, dapat menjadi daya tarik dalam mengenalkan serta mempromosikan potensi ekowisata pesisir yang ada, untuk dapat terus berkembang dan dapat membantu penunjang perekonomian bagi masyarakat di sekitar wilayah tersebut.
Langkah strategis selanjutnya adalah memperbaiki dari apa yang menjadi kelemahan dan hambatan dalam proses pengembangan potensi ekowisata di Kabupaten Banyuwangi. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan membantu memberikan pelatihan manajemen dan ketrampilan khusus, serta ditunjang dengan peran pemerintah daerah dalam menyediakan dan membangun sarana dan prasarana yang memadai dapat membantu mengembangkan ekowisata pesisir di Kabupaten Banyuwangi agar lebih mengundang banyak wisatawan untuk datang berkunjung.
Selain itu, pengelolaan kebersihan lingkungan kawasan pesisir juga perlu sangat diperhatikan, dengan memberdayakan masyarakat setempat untuk membantu membangun kondisi lingkungan pantai yang bersih serta senantiasa memberikan himbauan kepada wisatawan yang datang untuk selalu menjaga kebersihan di tempat tersebut. Hal ini guna, memberikan rasa nyaman bagi seluruh orang di kawasan tersebut, serta turut membantu menjaga kelestarian alam wilayah pesisir agar tidak rusak dan ekosistem yang ada tetap terjaga dengan baik.
Pengawasan serta penegakan peraturan yang berkaitan dengan kelestarian alam pesisir juga perlu menjadi poin penting dalam merencanakan pengembangan pengelolaan ekowisata pesisir yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
Hal ini dimaksudkan agar keseimbangan antara kelestarian alam wilayah pesisir dengan pemanfaatannya yang terus dikembangkan oleh masyarakat dan pemerintah daerah akan tetap terjaga. Peran nyata masyarakat serta bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk selalu mengawasi peraturan yang ada, dapat menjadi solusi agar keseimbangan alam dan pemanfaatannya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Diharapkan dengan manajemen pengelolaan wilayah pesisir yang tepat sebagai upaya pengembangan potensi ekowisata di Kabupaten Banyuwangi, dapat memberikan manfaat bagi seluruh elemen terkait. Seperti halnya membantu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bagi masyarakat di Kabupaten Banyuwangi serta lebih berkembangnya Kabupaten Banyuwangi di mata dunia dalam sektor pariwisata khususnya di wilayah pesisir.
Selain itu juga diharapkan kelestarian alam serta ekosistem laut di wilayah Kabupaten Banyuwangi akan terus terjaga tanpa adanya pengaruh akibat pengembangan ekowisata pesisir di wilayah tersebut, agar nantinya generasi kita di masa mendatang masih dapat menikmati keindahan alam yang ada di wilayah pesisir Kabupaten Banyuwangi.
Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Laut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Strategi Cerdas Bangkitkan Pariwisata Indonesia, Legislator Gerindra Dorong Digitalisasi Data Turisme
-
Bangga! Menpar Widiyanti Umumkan 2 Desa Indonesia Ini Jadi Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Mahasiswa Bisnis Perjalanan Wisata UGM Gelar Olimpiade Pariwisata #13 Tingkat Nasional
-
Bangkitkan Ekonomi Lokal dan Perkuat Danau Toba, InJourney Sukses Gelar Aquabike Jetski World Championship 2024
-
Sudah Lama Ngarep RK Pindah ke Jakarta Karena Toleran, Komunitas Tionghoa Deklarasi Dukungan ke Pasangan RIDO
News
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Terkini
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Nantikan! Ji Seung Hyun dan Jung Hye Sung Siap Menghibur di Film Aksi Komedi Baru
-
Misteri Kerajaan Bawah Laut dalam Novel Pearlspire Kingdom
-
Serial A Good Girl's Guide to Murder Lanjut ke Season 2, Intip Spoilernya
-
Ulasan Buku Tahu Gak Tahu, Bahas Fenomena Sosial Lewat Ilustrasi yang Unik