Sekaten merupakan salah satu kegiatan besar yang dimiliki oleh keraton di Jawa. Perayaan ini menjadi agenda wajib yang digelar oleh keraton di Jawa, baik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat maupun Kasunanan Surakarta.
Apa yang dirayakan dalam Sekaten? Sekaten sendiri merupakan rangkaian perayaan yang digelar untuk memperingati kelahiran Rasullulah SAW. Esensi inti dari perayaan Sekaten ialah untuk mengingat teladan hidup Nabi Muhammad sebagai Islam yang taat.
Asal usul perayaan sekaten dapat dirunut kembali sejak masa Kesultanan Demak Bintoro yang menjadi kerajaan Islam pertama di tanah Jawa.
Sejarah Sekaten
Menurut tradisi turun-temurun, Sekaten merupakan perayaan yang dibuat oleh para wali dan pengajar Islam di Jawa pada masa lampau. Untuk memperkenalkan ajaran Islam secara luas, syiar dilakukan dengan menghadirkan bunyi-bunyian gamelan.
Gamelan tersebut dibunyikan di masjid kerajaan. Dengan demikian, warga akan mendatangi sumber suara dan berkumpul. Saat itulah, para pendakwah dan wali bisa mengajarkan ajaran Islam kepada masyarakat luas.
Asal-usul nama Sekaten sendiri memiliki beberapa versi. Ada yang menyebut bahwa Sekaten berasal dari kata sekati yang merujuk kepada seperangkat gamelan yang digunakan dalam upacara sekaten.
Versi lain menyebutkan bahwa Sekaten merupakan kata yang berasal dari syahadatain atau pernyataan keyakinan iman untuk memeluk Agama Islam.
Adapun, seperangkat gamelan yang menjadi rujukan nama Sekaten versi pertama merupakan dua perangkat gamelan yang diberi nama Kyai Gunturmadu dan Kyai Guntursari.
Kedua perangkat gamelan ini menurut tradisi merupakan perangkat gamelan yang berasal dari Kesultanan Mataram. Kini kedua perangkat gamelan tersebut diwariskan kepada Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
Rangkaian perayaan Sekaten
Perayaan Sekaten dilaksanakan di pusat kerajaan, tepatnya di lingkungan Masjid Gedhe Kauman atau masjid kerajaan dan Alun-Alun Utara. Sekaten berlangsung sejak tanggal 5 Mulud hingga 12 Mulud. Pada waktu tersebut, berbagai rangkaian kegiatan berlangsung baik di Masjid Gedhe maupun Alun-Alun.
Perayaan Sekaten dimulai dengan prosesi pemindahan gamelan dari dalam kompleks Kraton menuju Masjid Gedhe. Setelah tiba di masjid, gamelan akan dibunyikan hingga tanggal 12 Mulud.
Selain itu, merujuk halaman resmi Kraton Yogyakarta, pada tanggal 11 Mulud malam hari dibacakan riwayat hidup Rasullulah SAW di Masjid Gedhe Pada kesempatan tersebut, Sultan hadir bersama rakyat mendengar riwayat hidup Nabi yang dibacakan oleh Abdi Dalem Pengulu.
Rangkaian acara Sekaten ditutup dengan arak-arakan gunungan pada tanggal 12 Mulud atau pada hari peringatan Maulid Nabi. Pada pagi hari, gunungan dibawa menuju masjid kerajaan dan didoakan oleh Pengulu Masjid Besar sebelum dibagikan kepada masyarakat.
Sekaten tahun ini
Di tahun ini, perayaan Sekaten digelar secara sederhana seiring masih tingginya angka penularan COVID-19. Perayaan Sekaten semestinya berlangsung pada 22 Oktober-29 Oktober 2020. Di Keraton Ngayogyakarta, perayaan ini akan digelar dengan memperhatikan protokol kesehatan dan esensi makna dari Perayaan Sekaten.
Salah satu prosesi dalam Sekaten, yakni pembagian gunungan di tanggal 12 Mulud akan dilaksanakan terbatas mengikuti mekanisme yang telah disetujui oleh pihak Keraton Ngayogyakarta. Keputusan mengenai hal tersebut disampaikan oleh Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Kraton Ngayogyakarta GKR Condrokirono lewat akun Instagram resmi Kraton Ygoyakarta pada 10 Oktober lalu.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Gegara Covid-19, Sekaten dan Gerebeg Maulud di Solo Ditiadakan
-
Tak Gelar Maulidan, Kasepuhan Cirebon Serukan Dzikir dan Sholawat Bersama
-
Sekaten Ditutup Malam Ini, Keraton Jogja Akan Gelar Prosesi Kondur Gangsa
-
Ribuan Warga Solo Berebut Gunungan Sekaten
-
HTM Pameran Sekaten Kemurahan, GKR Hayu: Murah Saja Banyak yang Menerobos
News
-
8+4+5 Program Ekonomi 2025: Strategi Baru Pemerintah Pulihkan Perekonomian
-
Enam Bulan Digaji UMP, Harapan Baru bagi Fresh Graduate, Jangan Sampai PHP!
-
Rencana Kontroversial Eropa: 'Beli Kuota Dosa' untuk Penuhi Target Iklim? Masa Depan Bumi Terancam!
-
KPU Larang Publik Akses Ijazah Capres-Cawapres Tanpa Izin Pemilik
-
PKKMB FISIP UAJY FISTOPIA: Kebebasan Mahasiswa dari Distopia ke Utopia
Terkini
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
Ulasan Novel Mean Streak: Keberanian Memilih Jalan Hidup Sendiri
-
Daniel Craig akan Terus Main di Seri Knives Out, Asal Syarat Ini Dipenuhi
-
Sakura dalam Pelukan: Hangatnya Cinta Ayah yang Jarang Diceritakan
-
Ulasan Novel Petjah: Benang Takdir yang Membuka Luka di Masa Lalu