Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani
Ilustrasi COVID-19 (Unsplash/Martin Sanchez)

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan sosial yang tidak direncanakan. Perubahan sosial yang terjadi secara sporadis (secara tiba-tiba dan tidak merata) dan tidak dikehendaki kehadirannya oleh masyarakat. Kondisi masyarakat yang belum siap menerima perubahan akibat pandemi Covid-19 tentu dapat menggoyahkan nilai dan norma sosial yang telah berkembang dan dianut oleh masyarakat selama ini.  

Harus diakui bahwa dampak pandemi Covid-19 telah memaksa komunitas masyarakat harus adaptif terhadap berbagai bentuk perubahan sosial yang diakibatnya. Masa pra-pandemi, kini harus di paksa untuk disesuaikan dengan standar protokol kesehatan. Sebab pandemi Covid-19 telah menginfeksi seluruh aspek tatanan kehidupan masyarakat yang selama ini telah diinternalisasi secara terlembaga melalui rutinitas yang terpola dan berulang.

Masyarakat diimbau dari pemerintah untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah sejak awal kemunculan virus ini di Indonesia. Begitu pula dengan pola kebiasaan masyarakat yang senang berkumpul dan bersalaman, kini dituntut untuk terbiasa melakukan pembatasan sosial.

Dalam perilaku dan kebiasaan masyarakat di masa pandemi kemudian diatur dan ditransformasikan melalui pola interaksi secara virtual. Kondisi ini mempertegas bahwa teknologi menjadi penting sebagai perantara interaksi sosial masyarakat di era pandemi saat ini.

Normal baru menekankan masyarakat pada perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas secara normal, namun tetap merajuk pada protokol kesehatan yang kemudian harus dibiasakan. Meskipun begitu, penerapan normal baru tidak akan berjalan dengan maksimal, apabila tidak disertai dengan kedisiplinan tinggi oleh masyarakat. Sebab pandemi Covid-19 telah memaksa kita untuk adaptif terhadap segala bentuk perubahan. Begitu juga hidup normal baru bisa saja akan menjadi model budaya baru di masa mendatang.

Penerapan new normal salah satunya sudah berlaku di Kabupaten Indramayu. Sejak awal masyarakat gagal paham dengan istilah ini. Masyarakat menggangap sudah merdeka dari Covid-19. Serta masyarakat menunjukkan aktivitas normal tanpa memperhatikan protokol kesehatan.

New normal seharusnya mengubah perilaku lama menjadi kebiasaan baru dengan memakai masker, menjaga jarak sosial maupun fisik, rajin mencuci tangan, serta disiplin mengikuti protokol kesehatan. Pandemi Virus covid-19 yang menyebar secara cepat membuat banyak orang akhirnya bekerja di luar kantor alias di rumah, demi menghindari penyebaran virus tersebut.

Dengan segala keterbatasan serta yang dihadapi pemerintah dalam penangganan Covid-19,pemerintah perlu untuk memehami dan mendukung metode Work For Home yang dijalani ASN. Dengan memanfaatkan media teknologi secara daring dan media lainnya yang seusai dengan  internet yang ada di masing-masing satuan Pendidikan.

Salah satu  Pemanfaatan teknologi adalah memenuhi kebutuhan rumah tangga melalui online shop, karena di zaman yang modern ini kita bisa berbelanja melalui online shop. Dengan online shop kita bisa berbelanja peralatan rumah tangga, lalu bisa juga membayar tagihan listrik dan tagihan lainnya. Selain itu Covid-19 telah mengubah yang tadinya biasa berbelanja di toko offline, seperti pasar atau supermarket.  

Kini masyarakat banyak beralih ke toko online shop karena memudahkan konsumen dan banyak keuntungan yang di dapat dari konsumen tersebut. Dengan pemanfaatan tersebut semoga penyebaran Covid-19 dapat segera mereda, dan bahkan menghilang dari dunia. Karena semenjak kedatangan Covid-19 aspek perubahan sosial di Indonesia menjadi sedikit memudar. Namun meskipun sedikit memudarnya perubahan sosial dikarenakan peraturan pemerintah,  semoga terwujudlah apa yang kita harapkan bersama.

Baca Juga