Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | C Novita Edy
Ilustrasi narkoba (Unsplash/Markus Spiske]

Narkoba jalanan jenis baru diketahui telah dipakai oleh para pecandu di Amerika Serikat (AS). Obat terlarang itu dikenal dengan nama xylazine dan ramai jadi perbincangan.

Masalahnya, bahan pembuat barang haram itu adalah hasil racikan dari obat penenang yang seharusnya dipakai untuk hewan besar, semisal kuda. Xylazine atau istilah bahasa gaulnya ‘tranq’, dipergunakan sebagai opioid atau obat penenang, demikian dilansir oleh laman CNN.

Pengguna narkotika jalanan ini kebanyakan tidak mengetahui dosis yang aman saat memakainya, sehingga hampir sepertiga pemakainya mengalami overdosis. Hal itu tertulis pada jurnal Injury Prevention, untuk kasus-kasus overdosis di Philadelphia AS.

Xylazine bukan baru-baru ini digunakan secara tidak semestinya, sebab sejak 2010 – 2015, telah tercatat adanya 2 persen kasus kematian overdosis disebabkan oleh zat psikotropika itu.

Angka itu melonjak tajam pada 2019, dengan kematian yang mencapai 31 persen.

Xylazine sebenarnya bukan diperuntukkan bagi manusia, dan belum mendapat persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, FDA untuk penggunaan pada manusia. Karenanya, memakai zat tersebut untuk manusia adalah ilegal.

Saat seseorang menggunakan xylazine, zat tersebut akan bekerja menekan saraf pusat dan sistem pernapasan tubuh. Yang terjadi kemudian, tekanan darah akan menurun yang memicu detak jantung jadi lambat, demikian dicatat dalam jurnal Injury Prevention.

Lebih berbahaya apabila pemakaian zat itu dioplos dengan opioid, yang menyebabkan ‘tranq dope’. Ini adalah pemicu overdosis kebanyakan korban pemakai.

Penggunaan xylazine mulai populer belakangan ini di AS, karena diduga dapat menimbulkan efek menenangkan seperti pemakaian heroin di masa lalu, walau berisiko besar dan memicu kematian.

C Novita Edy